Remaja Surabaya Sebut Orang Tua dan Guru Sebagai Pahlawan, Ini Sejumlah Alasannya
Sejumlah remaja Surabaya menyampaikan pendapat bagaimana mereka memaknai sosok pahlawan. Mereka menyebut orang tua dan guru ialah pahlawan dalam kehidupan.
Peringatan Hari Pahlawan yang jatuh setiap 10 November ialah penghargaan untuk mengenang jasa para pahlawan yang telah berjuang mempertahankan kemerdekaan Indonesia.
Ditetapkannya 10 November sebagai Hari Pahlawan merujuk pada perjuangan arek-arek Suroboyo 75 tahun silam, tepatnya 10 November 1945. Saat itu, terjadi pertempuran antara tentara sekutu dengan para pejuang kemerdekaan Indonesia di Surabaya.
-
Apa yang terjadi pada Pilkada di Jawa Timur? Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) di lima wilayah di Jawa Timur dipastikan akan melawan kotak kosong.
-
Siapa yang dijuluki Presiden Penyair Jawa Timur? Hal ini dirasakan Aming Aminoedhin, seniman yang dijuluki Presiden Penyair Jawa Timur.
-
Kapan Jawa Timur meraih penghargaan insentif fiskal? Atas Keberhasilan itu, Pemerintah Provinsi Jawa Timur mendapatkan penghargaan insentif fiskal yang diserahkan langsung Wakil Presiden KH Ma’ruf Amin kepada Wakil Gubernur Jatim Emil Elistianto Dardak mewakil Khofifah, dalam acara Rakornas dan Penyerahan Insentif Fiskal atas Kinerja Penanggulangan Kemiskinan Ekstrem 2023, di Istana Wapres Jakarta, Kamis(9/11).
-
Mengapa Aming dijuluki Presiden Penyair Jawa Timur? Keluarga jadi salah satu faktor terpenting bagi seorang anak. Hal ini dirasakan Aming Aminoedhin, seniman yang dijuluki Presiden Penyair Jawa Timur.
-
Apa yang menjadi sorotan Kantor Berita Amerika tentang OKU Timur? Potensi perikanan terutama kampung patin yang ada di OKU Timur menjadi lirikan dunia Internasional, di mana tim dari Kantor Berita Amerika Associated Press beraudensi dan wawancara bersama Bupati OKU Timur H Lanosin ST, Senin 24 Juli 2023 di Ruang Budensi Bupati OKU Timur.
-
Siapa yang menyatakan bahwa masyarakat Jawa Timur memiliki karakteristik khusus? Menurut Mohammad Noer, masyarakat Jawa Timur dinamis, agresif dan memiliki karakteristik khusus. "Agar diterima menjadi pimpinan di Provinsi Jawa Timur maka harus mau melayani rakyat, tahu menempatkan diri serta mampu mengayomi rakyat," ujarnya, dikutip dari laman resmi disperpusip.jatimprov.go.id.
Di tengah pandemi Covid-19, pemerintah menetapkan tema Hari Pahlawan 2020 yakni Pahlawanku Sepanjang Masa. Sejumlah remaja Surabaya menyampaikan pendapat bagaimana mereka memaknai sosok pahlawan. Mengutip dari liputan6.com (10/11/2020), seorang remaja menyebut orang tua dan guru adalah pahlawan sepanjang masa.
Memaknai Arti Pahlawan
©2020 Merdeka.com/liputan6.com
Siswa SMPN 41 Surabaya Tristan Kesyandria Ali Pasha (14) menuturkan, pahlawan di bidang lingkungan ialah seseorang yang mau menjaga dan melestarikan lingkungan. Sementara itu, dalam situasi pandemi Covid-19, ia menyebut, pahlawan ialah sosok yang membantu orang terdampak Covid-19, yang rela berkorban dan tanpa pamrih.
Bagi Tristan, orang tua dan guru juga merupakan sosok pahlawan. Orang tua memiliki peran berjuang guna memenuhi kebutuhan hidup keluarga.
"Kalau saya orang tua (adalah pahlawan-red). Orang tua sudah cari rezeki untuk anak-anak. Kerja dari pagi sampai malam,” ujarnya.
Guru Adalah Pahlawan
Ia menambahkan, sosok guru juga menjadi pahlawan bagi dirinya. Pandemi mengharuskan kegiatan belajar mengajar dilakukan secara daring. Para guru sabar mengajar murid-muridnya dengan memberikan ilmu secara daring. Hal tersebut tidak mudah dilakukan, salah satunya jika ada murid yang mematikan video conference atau tidak memperhatikan penjelasan guru.
"Pahlawan yang sesuai untuk masa kini adalah setiap orang, apapun status dan kedudukannya yang memiliki niat benar, mau memperjuangkan dan mencintai kebenaran, dan menghasilkan prestasi sesuai dengan potensi yang dimiliki, sehingga memberikan manfaat bagi dirinya dan orang lain di sekitarnya, masyarakat, nusa, bangsa dan agamanya,” kata remaja pengagum Presiden Soekarno ini.
Tristan yang juga Pangeran Lingkungan Hidup 2020 itu menyatakan, prestasi yang dihasilkan bisa dalam bentuk apapun. Misalnya di berbagai bidang olahraga, lingkungan, seni, budaya, ilmu pengetahuan dan lainnya.
Tidak Bermalas-malasan
Tristan berharap, pada peringatan Hari Pahlawan ini generasi muda tidak melupakan pengorbanan para pahlawan dalam misi membebaskan bangsa Indonesia dari penjajahan. Hal tersebut sebagai bentuk penghargaan untuk para pahlawan. Sebagaimana dinyatakan Bung Karno, bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai para pahlawannya.
“Sehingga kita mengisi kemerdekaan dengan tidak bermalas-malasan dan berprestasi sesuai dengan kemampuan diri kita masing-masing,” ungkap Tristan.
Pahlawan dalam Hidup
©2020 Merdeka.com/liputan6.com
Sementara itu, Estetia Mustika Shani (13) memaknai pahlawan sebagai seseorang yang memperjuangkan kemerdekaan, kebaikan alam dan sesama.
Tia (begitu ia akrab disapa) mengagumi sosok pahlawan RA Kartini. Kekagumannya ini berdampak pada kehidupan sehari-hari. Ia pun menganggap orangtuanya terutama ibu sebagai pahlawan.
"Mama, papa, karena orangtua sudah berjuang untuk saya hingga akhirnya juga menjadi Puteri Lingkungan Hidup. Orangtua memberikan support, semangat,” kata Puteri Lingkungan Hidup 2020 itu.
Kepada seluruh remaja di Surabaya, Tia berpesan, untuk tetap semangat dalam meraih prestasi. Pasalnya hal ini menjadi bentuk perjuangan generasi muda sebagai penerus bangsa.
“Tetap semangat untuk belajar meski masih dalam kondisi pandemi. Harus tetap belajar, dan menjalankan tugas sebagai bentuk perjuangan,” kata siswi SMPN 61 Surabaya.