Tak Kalah Keren dari Sang Ayah, Ini Kisah Hidup Harsono Tjokroaminoto Pernah Disekap hingga Jadi Penasihat Panglima Soedirman
Ia melanjutkan perjuangan ayahnya sebagai negarawan yang sangat mencintai Indonesia.
Ia melanjutkan perjuangan ayahnya sebagai negarawan yang sangat mencintai Indonesia.
Tak Kalah Keren dari Sang Ayah, Ini Kisah Hidup Harsono Tjokroaminoto Pernah Disekap hingga Jadi Penasihat Panglima Soedirman
Pendidikan dalam Keluarga
Tjokroaminoto dan istrinya punya kesepakatan menyelenggarakan pendidikan dalam keluarga. Tjokroaminoto sering mengajak anak-anaknya termasuk yang indekos di rumahnya untuk berdiskusi. Ia dan istrinya juga memberikan teladan moralitas, salah satunya sikap disiplin dalam kehidupan sehari-hari. Mengutip jurnal Garuda Kemdikbud RI, berbagai aturan yang bersifat mendidik diterapkan dalam rumah.
-
Bagaimana Soeharsikin mempertahankan rumah tangganya dengan HOS Tjokroaminoto? "Ayahanda! Dahulu anakanda dikawinkan oleh ayah-bunda, sedangkan anakanda pada waktu itu tidak kenal dengan mas Tjokro. Anakanda taati! Kini anakanda pun tetap taat, kalaupun ayahbunda ceraikan anakanda dari Mas Tjokro, baiklah tetapi seumur hidup anakanda tidak akan kawin lagi. Oleh karena dunia akhirat, suami anakanda hanyalah Mas Tjokro itu semata," tegasnya, dikutip dari situs journal.rumahpeneleh.or.id.
-
Apa bakat yang dimiliki Soeharsikin selain sebagai istri HOS Tjokroaminoto? Mengutip buku Menelusuri Jejak Ayahku karya Harsono, Soeharsikin mahir berpiano. Berbeda dengan suaminya yang menyukai kesenian tradisional, Soeharsikin justru tak begitu suka dengan menari dan dan gamelan. Adapun keunikan lain yang dimiliki Soeharsikin yakni pandai beternak ular serta pawang ular yang andal.
-
Siapa yang menjadi tokoh penting di balik kehidupan HOS Tjokroaminoto? Seperti kata pepatah, di balik kesuksesan suami ada istri yang hebat. Hal ini juga tergambar dari kehidupan HOS Tjokroaminoto dan Soeharsikin. Tanpa keberadaan Soeharsikin, HOS Tjokroaminoto mungkin tak bakal kita kenal sebagai guru bangsa.
-
Di mana Kartosoewirjo mengenal guru rohaninya, Notodiharjo? Mengutip buku Darul Islam dan S.M. Kartosoewirjo karya Holk H. Deengel (Pustaka Sinar Harapanm 1995), Kartosoewirjo mengenal guru rohaninya yang bernama Notodiharjo, seorang tokoh Islam modern yang mengikuti alur pemikiran Muhammadiyah.
-
Bagaimana Gatotkaca dari Sukoharjo melawan hoaks? Danar mengatakan, tempat paling tepat untuk menanyakan kebenaran terkait berita yang mereka peroleh adalah tempat di mana mereka menuntut ilmu, seperti melakukan diskusi atau sharing dengan guru terkait berita yang mereka dapatkan.
-
Kenapa Khirani Trihatmojo jadi sorotan? Bareng Cowok Ganteng Belakangan, Khirani Trihatmodjo menjadi sorotan karena momen bersama seorang laki-laki.
Tjokroaminoto menggunakan seni sebagai media untuk mendidik dan menanamkan cinta budaya kepada anak-anaknya, termasuk anak kost. Dia sangat suka seni tari dan menabuh gamelan. Saat Harsono masih berusia 5 atau 6 tahun, ia ingat ayahnya menyelenggarakan latihan rutin menari bersama anak-anak indekos. Latihan itu digelar setiap sepekan sekali atau sepekan dua kali di Taman Seni Panti Harsoyo Kota Surabaya. Gaya pendidikan dalam keluarga inilah yang berperan penting membentuk sosok Harsono.
Perjalanan Karier
Pada zaman kolonialisme Belanda, Harsono pernah menjadi guru Kweekschool PSII (Partai Sjarikat Islam Indonesia) dan pengawas sekolah wilayah PSII Sulawesi Utara.
Harsono juga memimpin berbagai surat kabar dan majalah berhaluan Islam-politik, serta mengarang brosur, terutama yang bercorak politik dan ke-Islam-an. Pada zaman pendudukan Jepang, ia sempat bekerja pada kantor berita milik kekaisaran Jepang, Domei, yang berlokasi di Jakarta.
Disekap
Salah satu pengalaman pahit Harsono adalah disekap kempeitai, polisi rahasia Kekaisaran Jepang. Ia ditangkap karena ikut dalam gerakan pemuda Indonesia yang hendak meruntuhkan pemerintahan Jepang.
Tokoh Bangsa
Pada tahun 1946, Harsono dipercaya menjadi wakil Menteri Negara dalam Kabinet Natsir. Selanjutnya, pada tahun 1955, ia menjabat sebagai wakil Perdana Menteri dalam Kabinet Burhanuddin Harahap. Pada zaman revolusi fisik, Harsono menjadi penasihat pribadi PangIima Besar Soedirman dan ikut bergerilya bersamanya. Selanjutnya, ia menjadi anggota Panitia RIS RI untuk mengembalikan bentuk Negara Kesatuan RI, memimpin misi baik Indonesia ke negara-negara Islam. Bahkan, ia didapuk menjadi presiden Kongres Pemuda Islam se-Dunia.
- Keluarga Sampaikan Permohonan Maaf Atas Kesalahan Soeharto Selama 32 Tahun jadi Presiden
- Mengenal Mama Kandang Sapi, Sahabat Seperjuangan Soekarno dari Cianjur
- Anak SYL Minta Maaf Usai Ayahnya Terbukti Peras Anak Buah di Kementan
- Hubungannya Tak Direstui, Begini Kisah Cinta Beda Agama Ayah dan Ibu Bung Karno yang Berujung Kawin Lari
Pada tahun 1972-1975, Harsono ditunjuk sebagai duta besar RI untuk Swiss. Kemudian, pada tahun 1976-1978 ia menjabat sebagai anggota Dewan Pertimbangan Agung RI. Ia juga pernah menjadi rektor Universitas Tjokroaminoto.
Akhir Hayat
Harsono meninggal dunia pada 22 April 1992 di RSPAD Gatot Subroto, Jakarta. Keesokan harinya, jenazah Harsono dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kalibata.