Penuh Kenangan, Intip Potret Lawas Kedekatan Tutut Soeharto dengan Ayahnya
Siti Hardijanti Rukmana atau lebih dikenal dengan Tutut Soeharto, baru-baru ini menarik perhatian publik.
Putri Presiden Kedua RI, Soeharto, Siti Hardijanti Rukmana atau lebih dikenal dengan Tutut Soeharto, baru-baru ini menarik perhatian publik. Ia diketahui menghadiri silaturahmi kebangsaan yang diselenggarakan oleh MPR dan keluarga Soeharto di Ruang Delegasi, kompleks parlemen Senayan, Jakarta Pusat, pada Sabtu (28/9) lalu.
Dalam kesempatan tersebut, Tutut Soeharto menerima surat balasan dari pimpinan MPR terkait usulan Fraksi Golkar mengenai penghapusan nama Soeharto dari Pasal 4 TAP XI/MPR/1998. Surat tersebut diserahkan oleh Ketua MPR, Bambang Soesatyo (Bamsoet), yang diapresiasi oleh keluarga Soeharto. Dalam agenda itu, Tutut juga mendapatkan kesempatan untuk menyampaikan pidato.
Dalam pidatonya, ia secara tulus meminta maaf jika ada kesalahan yang dilakukan oleh sang ayah selama 32 tahun masa kepemimpinannya di Indonesia. Ungkapan permintaan maafnya seakan menggambarkan rasa tanggung jawab dan refleksi atas sejarah yang telah dilalui keluarganya.
Seperti yang diketahui, Tutut dan Soeharto juga memiliki ikatan emosional yang begitu dekat, terlepas keduanya merupakan ayah dan anak. Tak jarang pula Tutut mengabadikan momen lawas ketika dirinya bersama sang ayah tercinta.
Berikut simak ulasan selengkapnya.
Potret Lawas
Seperti inilah salah satu potret lawas Tutut Soeharto bersama ayah tercinta dan ibundanya, Tien Soeharto. Dalam potret itu, Tutut yang masih bayi mengenakan baju garis-garis digendong oleh sang ibu dan diapit oleh ayahnya mengenakan kemeja lengkap dengan dasi dan jas garis-garis
Memiliki hubungan yang begitu dekat, Tutut pun tampak begitu mengagumi sosok ayahnya. Ia bahkan menggeluti dunia politik mengikuti jejak sang ayah.
Permohonan Maaf
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, Tutut Soeharto mencuri perhatian usai dirinya berpidato dalam agenda silaturahmi kebangsaan yang diselenggarakan oleh MPR dan keluarga Soeharto di Ruang Delegasi belum lama ini.
Di sana, ia meminta maaf jika ada kesalahan ayahnya selama memimpin menjadi kepala negara. Dalam pidatonya tersebut, Tutut menekankan bahwa sebagai manusia, tidak ada yang sempurna dan bahwa setiap orang dapat melakukan kesalahan, termasuk ayahnya.
"Semua itu terjadi karena kesadaran dan juga rasa menghargai kepada bapak yang selama ini telah memimpin bangsa dan negara ini selama 32 tahun. Memang manusia tidak ada yang betul selalu ya, pasti ada salahnya. Kami juga mohon maaf kalau selama ini bapak ada kesalahan-kesalahan yang dilakukan saat memimpin," kata Tutut dalam pidatonya.
Dekat dengan Sang Ayah
Sebagai anak kedua, Tutut diketahui memiliki kedekatan dengan sang ayah. Di berbagai kesempatan Ia tampak selalu mendampingi ayahnya saat bertugas.
Dalam unggahan instagram pribadinya @tututsoeharto, Ia kerap membagikan potret lawas dirinya bersama sang ayah. Soeharto yang kala itu menjabat sebagai presiden tampak gagah mengenakan setelan jas didampingi putri tercinta yang menggandeng lengannya. Potret kedekatan tersebut semakin menguatkan jika hubungan ayah dan anak terjalin baik.
Dalam beberapa postingan di Instagramnya, Tutut Soeharto juga mengutip bagaimana sang ayah sangat menyayanginya. Kelahiran Tutut sebagai anak kedua menambahkan kebahagianan keluarga Soeharto saat itu.
"Ibu pernah bercerita pada saya: “Bapakmu itu wuk, dulu ingin anak pertamanya laki-laki.” “Jadi bapak nyesel dalem (saya) terlahir perempuan bu?”, aku bertanya agak sedikit kecewa. “Ora wuk (tidak nak), begitu kamu lahir, bapak malah sayang sekali karo kowe (dengan kamu). Apalagi bapak baru bertemu kamu setelah kamu berusia tiga bulan.
Sebelum kamu lahir, bapak terlibat dalam peperangan melawan agresi Belanda II, dan mempersiapkan serangan umum 1 Maret 1949, untuk menunjukkan pada dunia, bahwa Indonesia masih ada." tulis Tutut Soeharto dalam salah satu unggahannya di Instagram.
Kedekatan Tutut dengan ayahnya tak perlu diragukan lagi. Penuh rasa sayang dan perhatian, Ia juga menemani Soeharto yang terbaring di rumah sakit hingga tutup usia. Kini potret kedekatan Tutut dan Soeharto menjadi kenangan indah.