Tepis Stigma Mistis pada Barang Antik, Paguyuban Antik Jember Pamerkan Keris di Alun-Alun Kota
Pemerintah Kabupaten Jember bekerja sama dengan Paguyuban Barang Antik Jember menggelar pameran benda-benda kuno.
Kegiatan tersebut menyita perhatian masyarakat.
Tepis Stigma Mistis pada Barang Antik, Paguyuban Barang Antik Jember Pamerkan Keris di Alun-Alun Kota
Pemerintah Kabupaten Jember bekerja sama dengan Paguyuban Barang Antik Jember menggelar pameran benda-benda kuno untuk melestarikan budaya dan warisan nenek moyang bangsa Indonesia agar tidak punah. Kegiatan tersebut digelar di alun-alun Jember pada 14-16 Juli 2023.
Pamerkan Kearifan Lokal
Bupati Jember, Hendy Siswanto menuturkan, pameran benda antik di Jember bertujuan untuk melestarikan budaya dan memamerkan kearifan lokal. Harapannya, barang-barang antik dapat lebih dikenal oleh masyarakat luas.
- Penampakan Senjata Api Generasi Baru Milik KKB yang Disita TNI
- Perempuan Ini Kaget saat Diberi Uang Pria Tak Dikenal di Bandara, Ternyata Ini Sosoknya
- Mengenal Tradisi Mauludan, Bentuk Rasa Syukur Masyarakat Bangka Belitung
- Momen Bintang 3 Polri Tepok Dada Aipda Ambarita lalu Diberi Wejangan, Anak Buah: Siap Jenderal!
Pameran dan bursa barang antik diikuti 100 orang pelapak
Mereka menjual benda-benda kuno mulai dari pusaka keris, tombak, batu akik, batu permata, ornamen kuno lain yang dimiliki kolektor benda antik.
Penguatan Budaya
Kegiatan pameran barang antik digelar sebagai upaya penguatan budaya. Bupati Jember Hendy mengatakan bahwa melestarikan barang antik merupakan bagian dari mencintai Indonesia. "Saya berkeinginan agar budaya yang ada terus dilestarikan agar anak dan cucu mengetahui keragaman yang ada, sehingga bisa ikut andil dalam mempertahankan kelestarian budaya," ungkapnya, dikutip dari ANTARA, Senin (17/7/2023).
Pameran barang antik juga diharapkan dapat mendongkrak sektor perekonomian. Saat penyelenggaraan acara, banyak pedagang dan UMKM berjualan di sekitar alun-alun Jember. "Saya berharap pameran benda antik juga berdampak pada ekonomi masyarakat Jember," ujar Bupati Hendy. (Foto: liputan6.com)
Ketua Harian Paguyuban Antik Jember, Pujiono menuturkan bahwa pameran diikuti oleh sekitar 100 kolektor dari berbagai daerah. "Kalau pusaka ada keris, kemudian benda antik kuno seperti kinang, radio, sepeda dan ada juga batu mutiara, batu akik, dan benda kuno lain," ujarnya. (Foto: liputan6.com)
Tepis Anggapan Mistis
Pameran barang antik digelar untuk mengenalkan barang-barang kuno kepada generasi muda. Mengingat selama ini tak sedikit kaum muda yang menganggap barang antik sebagai benda mistis. Padahal benda-benda seperti keris merupakan warisan budaya bangsa Indonesia. (Foto: merdeka.com)