Penampakan Senjata Api Generasi Baru Milik KKB yang Disita TNI
Senjata api generasi baru KKB ini disita dari Kamp Bandara Batas Batu.
Senjata yang disita yakni laras panjang jenis M4 dan AR 15.
Penampakan Senjata Api Generasi Baru Milik KKB yang Disita TNI
Yonif Mekanis Raider 411/Pandawa berhasil menggagalkan pasokan senjata dan logistik milik Kelompok Separatis Terorisme (KST) Papua. Rencananya, senjata dan logistik itu akan dikirimkan ke arah Nduga, Papua Pegunungan.
Kapen Kogabwilhan III Kol Czi Gusti Nyoman Suriastawa mengatakan, senjata yang disita yakni laras panjang jenis M4 dan AR 15, senapan angin serta solar cell dan logistik lainnya yang akan dikirimkan untuk KST Papua wilayah Nduga, Papua Pegunungan.
Saat ini, senjata api berbahaya tersebut telah disita di sebuah bangunan di Kamp Bandara Batas Batu.
"Ini adalah senjata yang sangat berbahaya karena termasuk senjata serbu generasi baru, yang akan digunakan oleh KST untuk membuat kekacauan di Kenyam, Nduga. Seperti yang terjadi akhir-akhir ini," kata Suriastawa dalam keterangannya, Senin (20/11).
"KST banyak membunuh masyarakat baik masyarakat asli maupun masyarakat pendatang yang tidak berdosa," sambungnya.
Ia mengungkapkan, mendapatkan info tentang rencana aksi Kelompok KST yang akan menyerang aparat keamanan maupun kembali menyerang masyarakat.
Setelah adanya informasi tersebut, Letkol Inf Subandi selaku Dansatgas Yonif Mekanis Raider 411/Pandawa bersama personelnya melaksanakan penyisiran di daerah Camp Camp Batas Batu yang diduga sebagai tempat pelintasan KST Papua tersebut.
Saat melaksanakan penyisiran di dua sasaran tersebut, Tim Satgas Yonif 411/Pendawa Kostrad melihat orang yang dicurigai berlari ke arah hutan dan meninggalkan barang-barang yang diduga akan diselundupkan.
Setelah diperiksa, terdapat beberapa karung yang berisi dua pucuk senapan laras panjang jenis M4 Carbine dan AR 15 Carbine dengan, dua buah magasen 5,56 mm, satu buah senapan angin, satu buah parang, dua buah bendera bintang kejora.
Satu buah minyak WD, tiga busur panah, dua buah anak panah, solar sell tiga buah, beras empat karung 25 kg, rokok lampion satu slop, gula lima kg, kopi lima kg, mie sedap lima karton, minyak goreng lima kg, minyak tanah 10 liter, tiga buah panci dan penyedap rasa.
"Diduga dua pucuk senjata tersebut adalah senjata yang akan digunakan oleh KST Papua dalam melaksanakan aksi teror terhadap masyarakat maupun penyerangan terhadap Aparat keamanan pada 1 Desember nanti," jelasnya.
"Senpi tersebut bisa berasal dari perbatasan dengan menggunakan jalur perairan dilanjutkan jalur darat masuk ke wilayah Kenyam. Apabila senjata-senjata ini tidak kita rebut, tidak menutup kemungkinan akan menimbulkan korban-korban berikutnya baik masyarakat atau Apkam," sambungnya.
Ia meminta doa kepada masyarakat agar para prajurit yang kini masih melaksanakan tugasnya tetap menjunjung tinggi Hak Asasi Manusia (HAM).
"Mohon doa segenap masyarakat agar semua prajurit yang bertugas dapat melaksanakan tugasnya dengan baik dan tetap selalu berpedoman menjunjung tinggi Hak Asasi Manusia," pungkasnya.