Kualitas Udara Surabaya Disebut Paling Bersih di Indonesia, Ini Faktanya
Surabaya jadi salah satu kota dengan kualitas udara paling bersih di Indonesia, kondisi terkini miris
Ramai kualitas udara kota besar buruk, Surabaya membuktikan sebaliknya.
Kualitas Udara Surabaya Disebut Paling Bersih di Indonesia, Ini Faktanya
Berdasarkan indeks kualitas udara (IKU) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Surabaya masuk 10 besar kota dengan kualitas udara terbersih se-Indonesia.
Kualitas Udara Harian
IKU KLHK menunjukkan Surabaya memiliki skor 23 pada Senin (11/9) pukul 20.00 WIB. Pada waktu tersebut, kualitas udara Surabaya paling bersih se-Indonesia.
Kota kedua dengan kualitas udara terbersih pada waktu tersebut adalah Semarang, yakni dengan skor IKU 27. Selanjutnya, pada posisi ketiga ada Jayapura dengan IKU 29.
Skor IKU Kota Surabaya menunjukkan bahwa kadar polutan di Kota Pahlawan sangat minim. Nilai tersebut berdasarkan klasifikasi IKU KLHK RI yang diatur dalam Peraturan Menteri LHK Nomor 14 Tahun 2020, yakni dengan parameter 0-50 baik, 51-100 sedang, 101-200 tidak sehat, 201-300 sangat tidak sehat, dan 300+ berbahaya.
- Surabaya Kota Pertama Indonesia yang Berpotensi Jadi Kota Layak Anak Kelas Dunia, Ini Fakta di Baliknya
- 5 Kota dengan Kualitas Udara Paling Bersih di Indonesia
- Kualitas Udara Jakarta Memburuk 2 Bulan Terakhir, Sempat di Urutan Pertama Terburuk Dunia
- 7 Mal Paling Besar dan Luas di Indonesia, Nomor Satu Ada di Surabaya
Dikutip dari iqair.com, pada Rabu (13/9/2023), prakiraan kualitas udara Kota Surabaya 81 atau dalam kategori sedang. Selanjutnya pada kamis (14/9/2023), kualitas udara Kota Surabaya dalam kategori sedang yakni dengan skor 75.
Kualitas Udara Hari Ini
Hari ini Jumat (15/9/2023), kualitas udara Kota Surabaya buruk dengan skor mencapai 151. Warga disarankan mengenakan masker saat bepergian, mengurangi aktivitas di luar rumah, menutup jendela untuk mengurangi udara kotor masuk rumah, hingga menyalakan penyaring udara.
Buruknya kualitas udara pada Jumat (15/9) memunculkan tanda tanya besar. Pasalnya, pada hari ini seluruh pegawai Pemkot Surabaya dilarang pergi ke kantor mengendarai kendaraan pribadi. Asumsinya, jika pengguna kendaraan pribadi berkurang maka kualitas udara semakin baik. Namun, di Surabaya justru terjadi sebaliknya. (Foto: Freepik jcomp)
Tanggapan Wali Kota
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengajak masyarakat Kota Pahlawan terus berupaya menjaga kualitas udara tetap baik. Menurut dia, salah satu cara menjaga kualitas udara tetap baik adalah memperbanyak RTH (Ruang Terbuka Hijau).
Selain itu, Pemkot Surabaya bertekad meningkatkan uji emisi pada kendaraan bermotor, hingga melakukan pengukuran waktu berhenti di lampu lintas.
"Semakin lama berhentinya, polusi semakin banyak. Maka kita akan atur lampu merah (traffic light) biar bisa tidak terlalu lama berhentinya," terang Cak Eri, sapaan akrab Wali Kota Surabaya dikutip dari laman resmi surabaya.go.id, Kamis (14/9/2023).
Warga Kerja Dekat Rumah
Cak Eri juga mengimbau perusahaan-perusahaan di Kota Surabaya melakukan rotasi pegawai agar berada di pekerjaan yang dekat rumah. Seperti yang diterapkan terhadap pegawai Pemkot Surabaya saat ini.
"Misalnya rumah dia di utara, maka dia menjadi pegawai kecamatan atau dinas yang ada di kawasan utara. Kecuali, kalau ada di pusat kota. Itu yang kita lakukan dan semoga perusahaan-perusahaan selalu punya komitmen sama untuk menjaga lingkungan," kata dia, dikutip dari laman resmi surabaya.go.id, Kamis (14/9/2023).
Walkot Surabaya juga mengajak seluruh warga naik transportasi umum perkotaan. Saat ini, Kota Surabaya sudah memiliki sejumlah transportasi umum. Mulai dari Suroboyo Bus dan Trans Semanggi untuk menjangkau wilayah perkotaan hingga layanan feeder Wira-Wiri untuk menjangkau kawasan perkampungan.
(Foto: Pemkot Surabaya)