Indonesia perlu mengakui Israel untuk perdamaian Palestina
"Negara manapun yang mendukung proses perdamaian terlebih dahulu hendaknya mengakui Israel," ujar Nashson.
Tanggal 6 dan 7 Maret nanti, Indonesia bakal menjadi tuan rumah Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Luar Biasa Organisasi Kerja Sama Islam (OKI). Konferensi bakal diselenggarakan di Jakarta Convention Center (JCC) itu fokus membahas permasalahan Palestina. Setidaknya ada enam isu utama terkait konflik Palestina dan Israel.
Masalah itu yakni, perbatasan, pengungsi Palestina, sengketa Kota Yerusalem, permukiman ilegal, keamanan, dan akses air bersih. Tujuan digelarnya KTT ini pun untuk menarik perhatian dunia internasional mengenai Palestina. Apalagi KTT ini dilaksanakan atas permintaan Presiden Palestina Mahmoud Abbas dan Sekjen PBB Ban Ki-moon.
Setidaknya ada 49 negara bakal hadir di Jakarta. Lalu bagaimana pandangan Israel atas penyelenggaraan KTT menghasilkan Deklarasi Jakarta ini?. Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Israel, Emmanuel Nahshon pun memberikan tanggapan. Menurut dia, jika ingin membicarakan perdamaian kedua negara harusnya Israel turut di undang.
Dia pun menjawab dengan nada tinggi dan menjawab lima dari sebelas pertanyaan dikirim melalui email. "Bagaimana bisa kamu bicara perdamaian antara Israel dan Palestina tanpa mengundang Israel?," katanya melalui pesan elektronik semalam. Dia pun tak menjawab ketika ditanya pembahasan Yerusalem yang menjadi perebutan kedua belah pihak.
Bahkan Israel menolak untuk berbicara dengan Hamas mengenai perjanjian damai ini. Menurut dia, Hamas bukan mitra yang baik karena mereka kerap memakai cara-cara kekerasan. Namun untuk perundingan, Nahshon mengatakan, Indonesia sejatinya memiliki posisi tawar mendamaikan Israel dan Palestina. Asal, Indonesia mau mengakui keberadaan Israel.
"Negara manapun yang mendukung proses perdamaian terlebih dahulu hendaknya mengakui Israel," ujarnya.
Berikut petikan wawancara Emmanuel Nahshon kepada Arbi Sumandoyo dari merdeka.com
KTT OKI di Indonesia rencananya bakal membicarakan perjanjian damai Palestina dan Israel, bagaimana tanggapannya?
Orang Israel tidak diundang. Bagaimana bisa kamu bicara perdamaian antara Israel dan Palestina tanpa mengundang Israel?!,?.
Salah satu poinnya adalah membahas wilayah Yerusalem, apakah Israel akan mengakui itu?
(Emmanuel menulis jawaban sama seperti pertanyaan nomor satu).
Di luar otoritas Palestina, apakah Israel akan mengajak Hamas untuk melakukan pembicaraan perjanjian damai?
Tidak. Hamas bukan mitra karena mereka menganjurkan kehancuran Israel
Apa poin penting dari Israel untuk mengakhiri konflik dengan Palestina?
Poin utama menerima legitimasi Israel dan menerima sebuah perjanjian perdamaian adalah akhir dari konflik.
Jika Indonesia mengajak Israel berunding perjanjian damai, apakah negara Anda akan menyetujui ?
Negara manapun yang mendukung proses perdamaian terlebih dahulu hendaknya mengakui Israel
Apa alasan Israel tidak mengizinkan pelapor khusus PBB, Makarim Wibisono masuk ke Palestina?
Wibisono diberikan mandat tetapi dia tidak objektif. Dia memiliki mandat untuk menyelidiki Israel tetapi tidak di sisi lain. Mandat yang tidak seimbang dan cenderung bias membuat mustahil baginya untuk menyelidiki tindakan kejahatan yang dilakukan Hamas.