Istri jenderal main tampar harus malu lihat teladan Lena Soekanto
Istri jenderal tampar kru bandara harus ingat sosok Lena Soekanto. Dialah istri Kapolri pertama Jenderal RS Soekanto Tjokrodiatmodjo. Menjabat orang nomor satu di kepolisian selama 14 tahun tak membuat pasangan ini punya uang cukup. Bahkan saat pensiun keduanya sempat tak punya rumah dan tinggal berpindah-pindah.
Aksi seorang wanita berinisial JM bikin geger. Istri pensiunan jenderal bintang satu polisi ini menampar petugas bandara Sam Ratulangi Manado, Rabu (6/7). JM tak terima diminta melepas jam tangannya.
Kasus ini berlanjut ke polisi. JM juga ikut melaporkan balik dua petugas tersebut ke polisi atas perbuatan tak menyenangkan.
Banyak pihak menyayangkan aksi arogansi JM. Menteri Perhubungan Budi Karya menyebut anak buahnya sudah bertindak sesuai dengan aturan. Dia menegaskan akan membawa kasus ini ke jalur hukum. Mabes Polri pun berjanji akan mengusut tuntas kasus ini.
Rupanya JM dan banyak istri pejabat lain lupa teladan yang diberikan oleh Hadidjah Lena Mokoginta atau yang lebih dikenal dengan nama Ibu Lena Soekanto. Dialah istri Kapolri pertama Jenderal RS Soekanto Tjokrodiatmodjo.
Lena dibesarkan sebagai putri bangsawan Sulawesi Utara. Namun orang tuanya selalu mengajarkan agar menjadi orang yang merakyat dan sederhana.
Semangat itulah yang terus diingatnya. Saat kepolisian Indonesia masih muda, Lena juga yang pertama kali menggagas terbentuknya persatuan istri polisi atau Bhayangkari. Dia aktif dalam berbagai kegiatan sosial dan kemanusiaan.
Jenderal RS Soekanto menjadi Kapolri dari tahun 1945 hingga 1959. Menjabat orang nomor satu di kepolisian selama 14 tahun tak membuat pasangan ini punya uang cukup. Bahkan saat pensiun keduanya sempat tak punya rumah dan tinggal berpindah-pindah.
Salah satu rumah yang pernah ditempati RS Soekanto dan istri ada di Jl Proklamasi, Jakarta Pusat. Mantan anak buah yang melihat rumah mantan Kapolri ini nyaris menangis sedih.
Jika hujan, rumah tua itu bocor di beberapa tempat. Pagar depan rumahnya rusak. Tak sesuai benar untuk mantan Kapolri. Namun pasangan suami istri tersebut tak mengeluh.
Hal ini dikisahkan Kombes (Purn) HA Koesnoro dalam tulisannya untuk buku biografi RS Soekanto yang diterbitkan Penerbit Buku Kompas tahun 2016.
Yang mengharukan, di tengah kekurangan tersebut Ibu Soekanto dan suaminya juga selalu senang menyambut tamu yang datang. Siapa pun tak pernah dibedakan.
"Bila saya menghadapi ada pejabat polisi yang agak angkuh dan sombong, terus terang saya persilakan beliau datang menemui Bapak Soekanto di rumah beliau agar dapat melihat langsung keadaan Bapak Soekanto dengan rumah dan perabotan yang sangat sederhana tersebut," kata Koesnoro.
Menurut dia siapa pun yang masih memiliki nurani, pasti langsung berubah sikap melihat kehidupan mantan Kapolri dan istrinya yang sangat sederhana itu.
Lena Soekanto meninggal 1 Maret 1986. Suaminya meninggal 26 Agustus 1993. Sesuai pesan RS Soekanto, dia menolak dimakamkan di Taman Makam Pahlawan. Dia meminta dimakamkan satu lubang dengan istrinya di TPU Tanah Kusir, Jakarta Selatan.
Seumur hidup keduanya dikenal sebagai pejabat sederhana yang meninggalkan banyak teladan. Sayang, cuma sedikit yang meneladani mereka.
Baca juga:
Kisah Soeharto tembus medan perang Sarajevo untuk bantu Bosnia
Tegasnya Jenderal Marinir bela guru yang diancam orang tua siswa
Kiai Subchi, ulama besar rendah hati guru jenderal Soedirman
Kisah gubernur jujur bikin malu pengusaha yang mau main suap
-
Kenapa pangkat polisi penting? Selain itu pangkat juga merupakan syarat mutlak yang perlu dimiliki oleh anggota Polri jika hendak mendapatkan amanat untuk mengemban jabatan tertentu.
-
Apa yang dimaksud dengan pangkat polisi? Mengutip dari laman polisi.com, tanda kepangkatan Polri adalah daftar tanda pangkat yang dipakai oleh Kepolisian Negara Indonesia.
-
Apa yang dilakukan penerus para jenderal polisi? Penerus Sang Jenderal Putra para Jenderal Polisi ini mengikuti jejak sang ayah.
-
Bagaimana polisi tersebut disekap? Saat aksi percobaan pembunuhan itu dilakukan, korban memberontak sehingga pisau badik yang dipegang pelaku N mengenai jari korban dan mengeluarkan darah. "Selanjutnya tersangka N melakban kedua kaki agar korban tidak berontak.
-
Buah apa yang sering diincar polisi? Buah yang sering diincar polisi?" Buahndar narkoba.
-
Bagaimana polisi membantu pemuda tersebut? Saat mereka berdua keluar tol, pemuda tersebut langsung diajak makan oleh anggota Polri yang tidak diketahui namanya itu. Pasalnya, pemuda tersebut belum makan dan masih harus melakukan perjalanan yang cukup panjang.“Ayo nanti keluar tol kita makan dulu, ya. Kita sarapan dulu, ya,” kata Polisi. Sesampainya di tempat makan, pemuda tersebut pun manghabiskan makanannya dengan lahap. Ia mengaku sudah kehabisan energi untuk berjalan kaki. Setelah makan, Polisi tersebut memberikan sejumlah uang dan sembako kepada pemuda itu untuk ongkos naik kendaraan umum dan bekal selama di rumah.“Buat bekal, buat ongkos ini, ya, cukup ya. Ini sembako buat bawa balik. Hati-hati di jalan, ya