Jalur tengkorak di Cipinang Lontar
Mikrolet 27 dan 42 paling sering menerobos palang lintas.
Bendera lusuh berwarna merah terus dikibaskan. Bunyi sirene tanda kereta akan lewat sudah melengking. Lelaki tua berseragam biru sesekali meniup peluit merah. Tetap saja ada mobil dan motor tancap gas berlomba dengan palang turun perlahan di perlintasan kereta Cipinang Lontar, Jakarta Timur.
Pos lintas lima-lima ini kerap memakan korban jiwa sehingga disebut jalur tengkorak. Kebanyakan angkutan umum sering menerobos hanya untuk mengejar fulus demi setoran. Sopir tidak mengindahkan keselamatan penumpang.
"Paling sering Mikrolet 27 jurusan Kampung Melayu-Pulogadung sama Mikrolet 47 Rawa Sari-Kampung Melayu. Susah banget diaturnya," kata penjaga pos lintas Cipinang Lontar Turasman kepada merdeka.com kemarin di tempat dinasnya.
Turasman membuka ingatannya. Enam tahun lalu Mikrolet 27 tertabrak Kereta Parahyangan. Lima orang tewas. Kesalahan berada di sopir mikrolet lantaran menerobos palang sudah turun. "Susah, sudah dikasih tahu, tapi angkot selalu anggap enteng," kata bapak empat anak ini.
Padahal, sirene otomatis melengking saat kereta masih berjarak setengah kilometer dari perlintasan. Dari arah timur, pos Cipinang Lontar akan berkoordinasi dengan Stasiun Jatinegara. Sebelah barat dengan Stasiun Klender.
Pria asli Kebumen, Jawa Tengah, itu bersyukur kecelakaan terakhir tidak memakan korban saat sopir taksi Trans Cab menerobos perlintasan ketika kereta jalur lingkar akan lewat. Sang sopir cuma lecet dan penumpang selamat karena duduk di depan.
Meski rawan kecelakaan dan dekat lampu lalu lintas tidak ada polisi mengatur. Turasman berharap ada dua polisi ikut membantu mengurai kemacetan di sekitar perlintasan Cipinang Lontar.
Tanggung jawab Turasman dan rekannya, Jamal sungguh berat. Caci maki kerap mereka terima kalau frekuensi kereta lewat sedang tinggi. Kalau sudah begini, paling bisa menutup hingga seperempat jam. "Habis palang sudah naik, pada sorakin tuh pengendara sepeda motor sambil teriak, 'woi buka bego'," kata Turasman.
Namun dia tidak mau membalas. "Orang kurang waras, ya kayak begitu."