Masih menaruh percaya terhadap MAS
"Saya senantiasa naik MAS karena saya anggap maskapai memberi layanan alamiah dan terbaik," tutur Syed Hamid Albar.
Barangkali banyak orang tidak percaya kemalangan kembali menimpa pesawat milik Malaysia Airlines System (MAS), maskapai pemerintah Malaysia. Apalagi dua musibah itu terjadi dalam lima bulan saja.
Maret lalu, pesawat MAS bernomor penerbangan MH370 dilaporkan hilang. Sampai sekarang pesawat mengangkut 239 orang, termasuk 38 asal Malaysia, ini belum diketahui nasibnya.
Nasib nahas Kamis malam pekan lalu menghantam MH17 dalam penerbangan dari Amsterdam (Belanda) menuju Kuala Lumpur (Malaysia). Pesawat mengangkut 298 orang, termasuk 43 warga Malaysia dan 12 orang Indonesia, itu diyakini ditembak jatuh di wilayah timur Ukraina sedang berperang.
Meski begitu, Encik Hadi, warga kawasan Ampang, Kuala Lumpur, tidak gentar untuk terbang dengan Malaysia Airlines. Dia terakhir kali menggunakan layanan jasa maskapai berpelat merah itu tahun lalu.
Menurut dia, pesawat mana saja bisa bernasib sial seperti MH17 jika melewati jalur penerbangan tidak aman seperti di atas langit timur Ukraina. "Kerisauan memang ada tapi nggak masalah untuk menaiki karena MAS masih lebih baik dari (maskapai) lainnya," kata Encik Hadi kepada merdeka.com di kediamannya Jumat pekan lalu.
Direktur Jenderal Perhubungan Darat Malaysia Syed Hamid Albar menegaskan tidak pantas menyalahkan atau menganggap MAS kini giat dihinggapi nasib sial. Musibah bisa saja dirasakan maskapai lain. "Berapa banyak pesawat sipil terhempas di negara lain. Apa yang berlaku terhadap MH 17 di luar kontrol pilot," ujarnya.
Karena itu, dia mengaku tidak kapok terbang dengan MAS. "Saya senantiasa naik MAS karena saya anggap maskapai memberi layanan alamiah dan terbaik," tutur mantan menteri luar negeri Malaysia ini.