Mencari hari baik daftar caleg
Ringkasnya: persis jadwal pendaftaran, KPU maujud jadi ular yang amat berbahaya.
15 April 2013 lalu, seorang petinggi partai pemilu 2014 bilang, bahwa partainya belum memasukkan daftar calegnya ke KPU, karena mencari hari yang baik.
Dia tak sendirian, biar misalnya "semua hari baik" heheannya Viva Yoga (PAN) atau diplomatisannya Akbar Faisal (NasDem). Meski pendaftaran sudah dibuka sejak 9 April, tapi banyak partai yang belum bisa memastikan waktu pendaftarannya. Ada yang berencana tanggal 17 atau 18 atau 19 atau 20 atau 21, dan bahkan pada hari terakhir 22 April.
Meski menurut penanggalan Jawa hari buruk antara tanggal 9 April s/d 21 April hanyalah 10 dan 11 April, tapi agaknya partai-partai mencium sesuatu yang gak beres, sebab KPU keterlaluan. Bikin pendaftaran pada hari buruk. Sepatutnya, pada hari buruk pendaftaran ya ditutup dulu.
Mungkin keraguan partai-partai itu akibat susahnya menujum keterpengaruhan Jawa. Apalagi sejak globalisasi dan babat Neo-Liberalisme ini. Setidaknya, Indonesia kebanjiran barang-barang China. Juga Barat. Kalaupun hal-hal tersebut diabaikan, minimal mie bakso atau pangsit sudah jadi menu utama. Alhasil, dalam babat globalisasi ini, shio dan bintangpun harus diikutsertakan.
Maka, tanggal 9 s/d 19 April itu tergolong Ular Aries, yaitu ular phyton dan gak boleh digangu. Sedangkan tanggal 20 s/d 22 April termasuk Ular Taurus, yakni ular berbisa dan berbahaya bila diusik. Ringkasnya: persis jadwal pendaftaran, KPU maujud jadi ular yang amat berbahaya.
Bebas dari usikan sang ular hanyalah pasangannya yang cocok, yaitu ayam dan sapi. Paling tidak cocok dan amat dibenci itu babi dan monyet. Dalam hal ini, agak beruntunglah 12 partai pemilu 2014 sebab gak tergolongkan ke dalam empat hewan tersebut. 12 partai itu terdiri dari kerbau (PPP), kelinci (Nasdem), macan (PKB, PDIP, PBB, PAN), naga (Golkar), tikus (Gerindra), ular (Demokrat), anjing (Hanura) dan kuda (PKS, PKPI). Meski agak terbebas, tentu tetap harus berhati-hati tak mengusik KPU.
Bisa dikatakan amat beruntung adalah PKS yang menyepi jadi sapi. Naga-naganya PKS sudah mencium sejak dini, dan karenanya segera ganti maujud.
Juga, meski agak terbebas, bahaya tetap mengancam. Sebab antara 14 s/d 20 April itu terkandangkan ke dalam wuku Mandhasiya, yang aralnya kena taring. Seperti taring ular. Dan antara 21 s/d 22 April berwukukan Julungpujud, yang apesnya kena santet (Catatan: antara 9 s/d 13 April gak disinggung, sebab pesanan sponsor buat meramal baru masuk tanggal 16 April).
Agaknya, pilihan waktu pendaftaran KPU antara 9 s/d 21 April sengaja dibikin berbahaya. Karenanya, gak salah kalau dipersoalkan ke Bawaslu atau digugat ke PTUN dan kalau perlu sampai ke tingkat Mahkamah Agung. Meski begitu besarnya ancaman terhadap 12 partai tersebut, beruntungnya, mabesnya berada di tanah Jawa. Artinya, para lelembut masih bisa dikongkoin buat menyihir hari nahas. Caranya: pertama, menyesuaikan program partai dengan kehendak sang wuku; kedua memiliki susuk, elmu atau azimat penangkal segala keapesan dan ketiga slametan.
Untuk yang pertama: Buat wuku Mandhasiya (yang ndaftar antara tanggal 14 s/d 20 April) itu baik untuk persahabatan alias semangat KKN mesti tetap dipertahankan. Sedangkan buat wuku Julungpujud (yang ndaftar antara tanggal 21 s/d 22 April 2013) itu baik untuk mencari nafkah sambilan alias perkorupsian. Untuk yang kedua dan sekaligus memecut ekonomi domestik dan menolak neo-liberalisme: memiliki misalnya azimat Ampuh Sapu Jagad, susuk Aji Waringin Sungsang, sabuk Ampuh Jal-Jalut atau Mustika Rantai Babi. Untuk yang ketiga: sesajen wuku Mandhasiya itu berupa nasi ambeng dua dan lauknya ayam merah dimasak pindang ditambahi among-among (nasi tumpeng yang diberi kuluban sayur). Sedangkan sesajennya wuku Julungpujud adalah nasi tumpeng, lauknya ayam merah dan kuluban 9 macam.
Sampai dengan tanggal 22 April, sebaiknya slametan secara gotong royong dan blusukan di gedung KPU. Hendaknya puasa mie bakso dan pangsit. Tanggal 22 April 2013 misalnya akan bersliweran bintang jahat.