Meraup rupiah dari rongsokan besi kapal renta
Untuk potongan-potongan besi itu biasanya disalurkan ke berbagai pabrik besi di Jakarta dan sekitarnya.
Usaha jual beli kapal memang bisnis menjanjikan. Setiap bagian kapal bisa diolah menjadi fulus. Olahan kapal tua menjadi besi rongsokan mampu mendatangkan duit mulai ratusan juta hingga miliaran rupiah.
Setiap potongan besi kapal sudah mempunyai penampung atau pesanannya masing masing. Saban potongan biasa disebut bahan terdiri dari kuningan, tembaga, logam, dan terakhir besi. Beberapa bahan seperti siku, plat, pipa, mur, sampai baut besi pun bisa menjadi fulus
"Semua sudah ada pembelinya. Harganya berbeda beda karena memang tidak semuanya besi yang ada di kapal itu," kata mandor belah kapal, Slamet kepada merdeka.com di lokasi, Jakarta, kemarin. Dia menambahkan harga bagian genset dan mesin kapal bisa ratusan juta rupiah.
Di lokasi sama, pengusaha jual beli kapal Marzuki Syahroni mengaku menggeluti usaha ini dari ayahnya. Sebelum membeli kapal bekas perlu menelisik data kapal melalui sertifikat dan cek fisik langsung.
"Kita harus punya pengalaman sama jenis kapal. Beratnya sudah tercatat di surat tinggal lihat fisik kapal, bagaimana karat besinya," ujar lelaki 31 tahun itu. Dia menambahkan karat besi tidak bisa masuk hitungan penimbangan besi.
Kiki, panggilan akrabnya, mencontohkan belum lama ini dirinya rugi ratusan juta rupiah karena salah menafsir berat kapal. Kapal jenis tongkang berukuran 300 kaki dia beli Rp 3,5 miliar. Setelah dimutilasi ternyata bongkahan besinya cuma 800 ton. "Tafsiran awal 850 ton, ternyata meleset. Saya hitung rugi saya mencapai Rp 300 juta," ujar pria asli Madura ini santai.
Untuk potongan-potongan besi itu biasanya disalurkan ke berbagai pabrik besi di Jakarta dan sekitarnya. Kiki biasa memasok bongkahan besi tua ke pabrik di Semper, Cakung, atau Balaraja, Tangerang.
Harga besi pun bervariasi. Selisih seratus rupiah bisa menjadi bahan pertimbangan. "Kalau di Budhidarma harga besi per kilonya Rp 4.850, di Balaraja Rp 5 ribu per kilogram," tutur Kiki. Menurut dia, harga besi lebih stabil dan tidak terpengaruh fluktuasi mata uang asing. Naik turun harga besi diukur dari kebutuhan pabrik besi itu sendiri.
Bisnis olahan kapal tua memang butuh pengalaman dan modal cukup besar. Harga rata-rata kapal tua miliaran rupiah. Jurusnya adalah mumpuni melihat selisih berat kapal dan bongkahan besi bisa dihasilkan dari pemotongan.