Resah sebelum di pindah
"Kalau mau digusur harusnya musyawarah dulu sama warga," ujar Nasir
Perahu-perahu kecil teronggok tanpa tuan dekat tanggul di kawasan Luar Batang dan Pasar Ikan, Jakarta Utara, Jumat siang pekan lalu. Para nelayan, sudah beberapa hari itu tidak ada yang pergi mencari ikan. Mereka resah soal rencana Pemerintah Provinsi DKI Jakarta bakal merelokasi mereka dalam waktu dekat ini.
Apalagi, sejak Surat peringatan pertama (SP 1) telah dilayangkan kepada warga pada Rabu (30/3) pekan lalu. Isi suratnya, meminta warga untuk mengosongkan rumahnya hingga pada Rabu pekan ini. Warga pun mulai kebingungan dengan rencana Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menggusur rumah mereka. "Kalau mau digusur harusnya musyawarah dulu sama warga," ujar Nasir, 54 tahun warga Kampung Akuarium saat berbincang dengan merdeka.com, Jumat pekan lalu.
Dia menambahkan, untuk merelokasi warga disekitar Masjid Luar Batang, baik Pemprov DKI maupun Kecamatan setempat tidak melakukan sosialisasi terlebih dulu. Apalagi ada rencana yang didengar warga mengenai program revitalisasi kawasan Museum Bahari itu."Jangan tiba-tiba dikasih surat peringatan," kata Nasir.
Warga di Kampung Akuarium, Pasar Ikan, Penjaringan, Jakarta Utara memang kini mulai resah dengan rencana Pemerintah Provinsi DKI Jakarta bakal merelokasi mereka. Mereka yang telah mendiami kawasan itu bertahun-tahun harus angkat kaki. Ada 310 bangunan rencananya bakal dirobohkan untuk dijadikan kawasan wisata religi di sekitar Masjid Luar Batang.
Selain warga Kampung Akuarium, ada dua tempat lagi juga masuk area penggusuran. Adalah Kampung Luar Batang dan Kampung Pasar Ikan. Sebanyak 4.929 harus segera angkat kaki meninggalkan kampung tempat mereka hidup dan mencari makan. Total wilayah yang bakal terkena revitalisasi ialah 56 ribu meter persegi.
Meski ada rencana warga bakal di pindahkan ke rumah susun disediakan oleh Pemprop DKI, namun kini nasib mereka belum jelas. Sebab, hingga kini warga belum tahu bakal dipindahkan ke mana. "Petugas cuma datang ngasih surat pemberitahuan akan digusur, itu aja," ujar Nasir.
Muhamad ketua RW 04 Kampung Akuarium mengatakan sejak datangnya surat peringatan untuk mengosongkan rumah mereka, beberapa warga mengalami intimidasi. Warga dipaksa mengisi data untuk bersedia dipindahkan ke Rumah susun. Bahkan beberapa warga mengaku diancam. "Warga juga diancam untuk segera mengosongkan rumah," kata Muhammad. Dia menambahkan, sebenarnya warga masih menunggu kepastian mengenai ganti rugi bangunan yang mereka bangun di tanah tersebut.
Ditemui terpisah, Lurah Penjaringan Suranta mengatakan, sebenarnya rencana penertiban dan revitalisasi kawasan Wisata Bahari oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sudah sejak tahun 2013 diajukan. Namun, baru tahun ini rencana itu dapat terealisasi. Apalagi, kawasan itu juga kata Suranta akan dikembalikan fungsinya seperti semula, yaitu sebagai tempat wisata religi dan bahari di sekitar Kawasan Masjid Luar Batang.
"Sudah dari tahun 2013 Museum Bahari menganggarkan untuk revitalisasi itu. Kawasan itu juga akan menjadi tempat wisata bahari dan religi di sekitar Masjid Luar Batang." ujar Suranta.