Restoran 'mewah' di bawah tanah
Jangan membayangkan restoran 'mewah' ini sama seperti di kota besar yang menyajikan live musik, lampu warna warni.
Sebuah kereta kecil atau trolly siap mengantar para pemburu emas memasuki salah satu mulut tambang bawah tanah milik PT Antam (Persero) wilayah kerja Unit Bisnis Pertambangan Emas (UPBE) Pongkor di kaki gunung Halimun-Salak, Bogor. Trolly dengan mesin lokomotif itu sanggup mengangkut setidaknya 20 orang pekerja tambang. Kereta mulai bergerak pelan, memasuki mulut tambang dan hilang ditelan kegelapan terowongan.
Setelah menyusuri lorong gelap lebih kurang 800 meter, kereta itu berhenti. Dari situ, pekerja tambang melanjutkan perjalanan ke titik eksplorasi atau penggalian menggunakan mobil tambang. Titik pemberhentian kereta itu juga menjadi tempat istimewa bagi para pekerja tambang. Bagi mereka, inilah restoran 'mewah' di bawah tanah.
-
Apa itu nabung emas? Mengutip dari laman Bareksa, pembelian emas batangan dengan cara dicicil sering disebut nabung emas.
-
Kapan pemukiman Atlit Yam tenggelam? Tentang penyebab tenggelamnya pemukiman ini, terdapat perdebatan. Ada yang menyebut tsunami akibat runtuhnya gunung berapi, sementara yang lain mengaitkannya dengan perubahan iklim yang mengakibatkan naiknya permukaan air laut.
-
Siapa penemu ember tumpuk? Sudah sejak lama ia mengembangkan inovasi pengolahan sampah sisa makanan lewat metode ember tumpuk. Ia melakukan penelitian terkait ember tumpuk sudah sejak tahun 2000.
-
Apa itu ember tumpuk? Seperti diketahui, ember tumpuk merupakan alat pemrosesan pupuk untuk menanggulangi bau tak sedap dari sampah organik. Sisa dari sampah tersebut kemudian dapat menghasilkan pupuk yang dapat dimanfaatkan untuk menyuburkan tanah.
-
Apa itu Tambua Tasa? Sebuah kesenian tradisional dari Pariaman ini dimainkan oleh grup musik penabuh gendang, yaitu Gandang Tambua dan Gandang Tasa.
-
Apa yang dimaksud dengan empon-empon? Empon-empon adalah istilah dalam bahasa Jawa yang merujuk pada akar dari berbagai jenis tanaman obat. Istilah ini juga biasanya digunakan untuk menyebut ramuan seduhan dari minuman hangat dengan bahan akar dan tanaman herbal.
"Ini (restoran) tempat pekerja beristirahat sementara dan juga untuk makan," ucap pekerja Antam bagian perencanaan, Sodiek Imam Prasetyo saat berbincang dengan merdeka.com di lokasi pertambangan Antam, Rabu (14/9).
Restoran ini sanggup menampung puluhan pekerja. Tapi jangan membayangkan restoran 'mewah' itu sama seperti di kota besar yang menyajikan live musik, lampu warna warni serta pelayan yang mondar mandir menyajikan makanan untuk tamu. Restoran itu tidak menyediakan makanan, tanpa pelayan atau pramusaji. Suara mesin blower menemani para pekerja menyantap makan siang. Restoran mewah ini menyediakan kursi dan meja yang terbuat dari batu.
Di restoran ini juga telah disediakan dispenser, kopi, gula dan lainnya. Khusus untuk pekerja tambang yang kebagian shift panjang (12 jam) dari mulai pukul 08.00 WIB sampai 20.00 WIB, disediakan makanan ringan serta susu di pagi hari. Mereka juga disiapkan makanan malam yang bisa disantap di restoran ini. Sedangkan untuk pekerja shift normal atau 8 jam, biasanya membawa bekal sendiri. Saat makan siang tiba, restoran ini selalu dipenuhi kehangatan dan gelak tawa para pemburu emas.
Mereka mengambil bekal makanan yang sebelumnya disimpan di alat penghangat makanan. Sambil menunggu, kebanyakan dari mereka menyeduh kopi atau teh. Obrolan mereka beragam, dari soal pekerjaan sampai keluarga. Sebab, beberapa diantara mereka harus tinggal jauh dari anak dan istri karena tuntutan pekerjaan.
Di samping restoran ini, terdapat laundry atau tempat mencuci baju serta musala agar pekerja tambang tidak meninggalkan kewajiban salat lima waktu. Meski hanya berukuran 3x3 meter, musala ini cukup bagus dan tak kotor. Di sampingnya terdapat kamar mandi untuk membersihkan tubuh sekaligus untuk wudhu. "Jadi keluar dari tambang baju mereka sudah bersih, dicuci dulu di laundry," kata Sodiek.
Fasilitas itu disediakan mengingat para pekerja tambang lebih banyak menghabiskan waktu di bawah tanah. Mereka hanya boleh keluar dari mulut tambang setelah bel berbunyi, tanda waktu bekerja sudah rampung.
(mdk/noe)