Sekretaris Bulog: Stok Beras Cukup, Mendekati 1 Juta
Mudah-mudahan cukup. Sekarang kan sudah mulai pengadaan. Kita sudah punya 900.000, target pengadaan kita 1,4 (juta ton) di PSO-nya.
Wacana impor 1 juta ton beras menjadi pembahasan hangat. Rencana itu digaungkan Kementerian Perdagangan dengan alasan untuk memenuhi cadangan stok beras Bulog sebesar 1 sampai 1,5 juta ton. Bahkan rencana tersebut sudah diputuskan sejak Desember 2020 lalu.
Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi mengaku sudah menghitung matang terkait stok beras di Bulog. Berdasarkan penghitungannya, stok beras cadangan Bulog saat ini hanya tersedia sebanyak 800.000 ton. Sebanyak 270.000-300.000 ton dari stok tersebut merupakan beras hasil impor tahun 2018 silam. Bahkan sebanyak 300 ribu ton beras sisa impor itu berpotensi mengalami penurunan mutu.
-
Siapa yang menugaskan BULOG untuk mengimpor beras? “Di tengah situasi yang sangat sulit mendapatkan beras impor, BULOG sudah berhasil mendapatkan kontrak sebesar 1 juta ton dari kuota tambahan penugasan importasi beras dari pemerintah di akhir tahun 2023 sebanyak 1,5 juta ton”, ujar Tomi.
-
Kenapa Emping Beras begitu istimewa di Bangka Belitung? Tak heran jika kuliner yang satu ini begitu legendaris di masyarakat Bangka Belitung.
-
Kapan Hari Brimob diperingati? Bangsa Indonesia memperingati Hari Brimob setiap tanggal 14 November.
-
Kapan Emping Beras biasanya disajikan? Adanya tradisi tahunan yang digelar oleh Orang Darat, Emping Beras ini menjadi sajian utamanya saat merayakan Maras Taun. Bahkan, Emping Beras hanya bisa dijumpai saat momen tradisi Maras Taun berlangsung.
-
Apa yang terjadi pada oknum buruh yang mempermainkan beras di gudang BULOG? Oknum buruh yang merupakan tenaga harian lepas di gudang Banjar Kemantren 2 dalam video tersebut sudah tidak dipekerjakan lagi dan Kepala Gudang Banjar Kemantren 2 sudah diberikan Surat Peringatan (SP) dan dimutasi.
-
Kenapa boraks berbahaya? Boraks dapat menumpuk dalam tubuh manusia dan menimbulkan berbagai gangguan kesehatan serius.
Perhitungan tersebut berbeda dengan pengakuan Bulog. Mereka optimis bahwa stok beras di gudang masih mencukupi. Bahkan rencananya Bulog dalam waktu dekat segera melakukan pembelian dari petani untuk menjaga ketersediaan.
Hal tersebut disampaikan Sekretaris Perusahaan Bulog, Awaluddin Iqbal, dalam wawancara dengan jurnalis merdeka.com Ronald Chaniago pada 24 Maret 2020. Dia juga mengaku tidak mau masuk dalam polemik wacana impor beras.
Berikut petikan wawancaranya:
Bagaimana sikap Bulog melihat polemik wacana impor beras?
Polemik, ya yang berpolemik. Kita enggak ikutan. Iya kan? Boleh polemik kita enggak usah polemik. enggak usah ikut-ikutan. enggak perlu membawa kita ke sana.
Apa alasan Bulog tidak bersikap terkait isu tersebut?
Urusan beras iya. Tapi kita sekarang ini konsentrasi pengadaan, penyerapan beras dalam negeri. Sekarang ini sedang panen. Perkiraan dari BPS dan Kementerian Pertanian, kita kan sudah satu data. BPS memprediksi bahwa panen tahun ini akan lebih baik dari tahun kemarin.
Menurut perhitungan BPS juga, puncak panen ada di bulan April. Maret juga akan tinggi perkiraannya. Ini kan sudah mulai panen di awal Maret kemarin. Sekarang teman-teman kita di lapangan juga sudah melakukan penyerapan. Tren penyerapan kita naik.
Bisa dijelaskan berapa kenaikannya dari hasil hitungan Bulog?
145.000. Itu tanggal kemarin. Sekarang sudah 150.000 setara beras. Kita sedang konsentrasi ke sana. Fokus kita penyerapan dalam negeri saja.
Sejauh ini apakah sudah ada informasi disampaikan kepada Bulog terkait wacana impor beras tersebut?
Impor itu kan kebijakan. Kebijakan itu ada di pemerintahan. Mungkin akan lebih pas, lebih berkompeten itu adalah Kementerian Perdagangan sama Kementerian Pertanian atau Kementerian Koordinator Perekonomian.
Menurut Bulog, apakah momen saat ini sudah tepat untuk mengumumkan rencana impor beras?
Kami tidak dalam posisi untuk menanggapi itu. Saya kembalikan ke tugasnya saja. Tugas Bulog kita di ketahan pangan itu, ketersediaan, keterjangkauan, dan stabilitas. Itu tupoksi kita. Dari sisi ketersediaan kita mesti beli dong. Dari mana? Untuk sekarang ini sekaligus untuk stabilitas harga di tingkat produsen atau di hulu kita melakukan penyerapan dalam negeri. Karena sekarang ini sedang panen, maka kita fokus ke situ dulu. Bukan hanya (fokus ke situ) dulu. Itu tugas kita untuk melakukan penyerapan dalam negeri.
Tugas kedua, menjaga stok. Amanahnya sekitar 1 juta (ton). Sekarang sudah 900.000-an. Mendekati 1 juta lah. Sedikit lagi 1 juta.
Ketiga adalah menjaga stabilitas harga di tingkat hilir pada saat operasi pasar ketika diperlukan. Jadi stabilitas itu ada dua, di hulu dan hilir. Kemudian ketersediaan dan posisi stok itulah yang harus dijaga. Makanya kami tidak dalam posisi dan memang tidak ingin masuk ke dalam wilayah yang bukan wilayah kita.
Seberapa cukup stok beras Indonesia saat ini?
Kalau untuk operasional Bulog, cukup.
Apakah stok beras di Bulog saat ini bisa untuk setahun ke depan?
Kalau kita target pengadaan atau target penyerapan kita 1,8 juta ton. 400.000 ton untuk kebutuhan komersial dan 1,4 juta ton itu untuk PSO atau cadangan beras pemerintah. Itu yang kita alokasikan untuk operasional kita saat ini.
Artinya jumlah tersebut sudah mencukupi?
Mudah-mudahan cukup. Sekarang kan sudah mulai pengadaan. Kita sudah punya 900.000, target pengadaan kita 1,4 (juta ton) di PSO-nya. Kemudian di komersial sekitar 400.000 ton. Insya Allah cukup. Kan panennya baru mulai.
Untuk Bulog stok nya sudah mendekati 1 juta, Insyaallah dalam waktu dekat satu atau dua hari ini kita sudah melakukan pembelian.
Waktu pandemi pemerintah menyerahkan bantuan beras kepada masyarakat. Kini berubah menjadi bantuan tunai. Seperti apa pengaruh setok beras yang dimiliki Bulog saat ini?
Sebelum pandemi pemerintah sudah atau tetap melakukan bantuan uang tunai, pangan non tunai. Bantuan sembako, hanya saja suplai bukan hanya Bulog tp dibuka untuk masyarakat umum, untuk suplainya. Jadi masyarakat tetap menerima sembako tetap menerima barang.
Dalam rencana impor 1 juta ton beras, apakah Bulog diajak berdiskusi?
Untuk menghitung itu jadi begini, di dalam undang-undang itu tugas pemerintah untuk menjaga kesediaan pangan, ketersediaan pangan itu harus ada. Pangan pokok kita ini beras, dan Bulog sudah melakukan penyerapan beras dalam negeri.
Kita ini operator, jadi kebijakan itu ada di sana. Makanya sudah lah tidak dalam posisi untuk masuk pada wilayah polemik itu. Kita tidak tahu dan tidak pada posisi dalam polemik itu.
Tolong teman-teman media, kasihan petani kalau polemik itu terus berlangsung. Makanya kita ini persoalan itu, polemik itu, sadar atau tidak akan memengaruhi kondisi pasar di bawah. Pasar itu, memang secara hukum ekonomi nya oleh suplai dan bina (cek), tapi kan ada sosiologi nya di pasar. Sosiolog itu dipicu oleh informasi. Makanya klo kita bijak, kalau kita bijak tolong dong untuk perusahaan ini kalau bisa dikurangi atau syukur2 dihentikan polemik itu.
Baca juga:
Pengusaha Penggilingan Padi Sesalkan Rencana Impor Beras saat Panen Raya
Ombudsman Cium 2 Potensi Maladministrasi di Kebijakan Impor 1 Juta Ton Beras
Ombudsman Minta Impor 1 Juta Ton Beras Ditunda Hingga Mei 2021
Stok Melimpah, Perlukah Indonesia Impor Beras?
Bulog: 5.000 Ton Beras Impor Asal Vietnam di Indramayu Turun Mutu
Mendag Lutfi Siap Mundur Jika Kebijakan Impor Beras 1 Juta Ton Keliru
Faisal Basri Sebut Pemburu Rente Untung Rp2 Triliun dari Impor 1 Juta Ton Beras
Faisal Basri: Surplus Beras Terjadi karena Konsumsi Masyarakat Turun
Tiga Alasan Faisal Basri Tak Setuju Rencana Impor Satu Juta Ton Beras di 2021
Khofifah: Surplus 900 Ribu Ton, Jatim Tak Butuh Impor Beras
Tolak Impor Beras, Sekjen PDIP Sebut Banyak Pemburu Rente