Sosok Setyo Wahono Calon Bupati Bojonegoro yang Hobi Blusukan, Adik Menteri Sekretaris Negara
Setyo Wahono merupakan adik dari Mensesneg Pratikno
Di tengah hiruk pikuk pelantikan presiden terpilih Prabowo Subianto, situasi pilkada di beberapa daerah juga semakin memanas. Salah satunya adalah wilayah Kabupaten Bojonegoro. Salah satu kandidat calon bupati Bojonegoro adalah Setyo Wahono.
Walau belum pernah menjabat sebagai kepala daerah sebelumnya, Setyo Wahono merupakan sosok terpandang di tengah masyarakat Bojonegoro. Dia merupakan adik dari Menteri Sekretaris Negara Pratikno.
-
Siapa keponakan Prabowo Subianto? Perlu diketahui, Thomas Djiwandono alias Tommy merupakan keponakan Presiden terpilih Prabowo Subianto.
-
Mengapa Seto ingin mengembangkan batik khas Bojonegoro? Lahir dan besar di Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, mengilhami Seto untuk mengulik potensi daerahnya menjadi hasil karya.
-
Siapa kakek Prabowo Subianto? Ia adalah cucu dari Raden Mas Margono Djojohadikusumo, pendiri Bank Negara Indonesia (BNI) 46 dan anggota Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI).
-
Siapa yang menarik Bupati Bengkulu Utara? Diduga penarikan ini dilakukan oleh pasukan pengaman presiden (paspampres), yang mengamankan jalannya kunjungan presiden.
-
Apa profesi anak Prabowo dan Titiek? Putra pertamanya ini lahir pada 22 Maret 1984 di Jakarta diberi nama Ragowo Hediprasetyo Djojohadikusumo atau Didit Hediprasetyo yang kini berprofesi sebagai desainer.
Lalu seperti apa perjalanan karier Setyo Wahono hingga mencalonkan diri sebagai Bupati Bojonegoro? Berikut selengkapnya:
Karier Setyo Wahono
Setyo Wahono lahir di Dolokgede, Tambakrejo, Kabupaten Bojonegoro, pada 8 Mei 1972. Dia merupakan anak dari pasangan Kariman dan Kasminah. Wahono menempuh pendidikan tinggi dan mendapat gelar sarjana dari Universitas Islam Indonesia (UII).
Ia menikah dengan Sri Budi Cantika Yuli, seorang akademisi dari Universitas Muhammadiyah Malang. Selepas kuliah ia mendirikan berbagai lembaga sosial. Kariernya terus meningkat saat dia terpilih menjadi anggota KPU Bojonegoro selama dua periode, serta tim pemenang Presiden Jokowi dalam dua periode, dan selanjutnya tim pemenang Prabowo-Gibran.
Pada Pilkada 2024 ini, ia mendaftarkan diri sebagai Calon Bupati Bojonegoro berpasangan dengan Nurul Azizah yang sebelumnya menjabat sebagai Sekretaris Daerah Kabupaten Bojonegoro. Mereka didukung oleh 14 partai politik yang tergabung dalam Koalisi Bojonegoro Maju yaitu Partai Gerindra, Demokrat, PPP, PKB, Golkar, PSI, PAN, PKS, Nasdem, Gelora, Buruh, Hanura, Ummat, dan PBB.
Dapat Dukungan dari Ulama
Dalam maju sebagai Calon Bupati Bojonegoro, Setyo Wahono mendapat dukungan dari para kiai dan ulama di Bojonegoro. Hal ini lantaran ia dianggap peduli meningkatkan kualitas pendidikan di pondok pesantren.
Salah satu ulama yang mendukung Setyo Wahono adalah Kiai Safarun. Ia mengungkapkan keyakinannya bahwa Wahono merupakan sosok yang adil dan cerdas, serta memiliki kepedulian penuh terhadap pendidikan pesantren.
“Menurut saya, sosok Pak Wahono itu orangnya luwes dan memiliki pemikiran cerdas untuk membangun Bojonegoro. Dia juga punya program yang peduli terhadap pendidikan dan pesantren. Jadi beliau memenuhi selera masyarakat,” ujar Kiai Safarun dikutip dari Liputan6.com.
Pandangan Pengamat Politik untuk Setyo Wahono
Pengamat politik Citra Institute, Efriza menilai pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Nomor Urut 2, Efriza menyebut, paslon Wahono-Nurul dua figur yang memiliki pengalaman komplit, baik sebagai profesional muda maupun di pemerintahan.
“Sosok Wahono sudah banyak mengabdi kepada masyarakat, dia merupakan profesional muda yang pernah aktif pemimpin di berbagai instansi atau lembaga. Sedangkan Ibu Nurul seorang birokrasi yang memiliki pengalaman mendalam di pemerintahan. Mereka jelas lebih siap untuk menghadapi tema-tema debat,” ujar Efriza melalui keterangnya, Jumat (18/10/2024).
Hobi Blusukan
Dalam berkampanye, Wahono sering mengadakan blusukan ke pasar-pasar yang ada di Bojonegoro. Di sana dia dengan sabar mendengarkan keluhan para pedagang, mengadakan diskusi, hingga membagikan cinderamata. Salah satu tempat yang dikunjungi adalah Pasar Malo.
“Pasar Malo terkenal dengan suasana ramai dan beragam komoditas lokal. Seperti biasa kami berinteraksi langsung dengan para pedagang dan pengunjung pasar, mendengarkan cerita mereka tentang harapan dan keinginan untuk Bojonegoro lebih baik,” ujar Wahono seperti diposting dari akun Instagramnya.