Sepenjara di Pondok Bambu
R akhirnya bisa bertemu putrinya, DS, setelah sama-sama menghuni Rutan Pondok Bambu.
Narkotik memang bisa merenggut hidup siapa saja. Tak mengenal batasan umur, silsilah keluarga atau sekadar jenis kelamin. R dan putrinya, DS, kini kompak menghuni Rumah Tahanan Pondok Bambu, Jakarta Timur, setelah terlibat kasus narkotik jenis sabu.
Kehidupan rumah tangga keduanya berantakan. Suaminya bekerja sebagai buruh serabutan memaksa R menjadi kurir barang haram. Polisi menangkap R di bilangan Gajah Mada, Taman Sari, Jakarta Barat. Barang bukti disita berupa dua bungkus sabu siap pakai.
"Saya dijebak teman. Ternyata teman memesan sudah bersama polisi," kata R kepada merdeka.com di Rutan Pondok Bambu, Jumat Pekan lalu.
Pengadilan kemudian memvonis perempuan 37 tahun itu hukuman lima tahun dan sebulan penjara. Kejadiannya awal tahun ini dan R sudah sembilan bulan menghuni Pondok Bambu. Sejak rumah tangganya amburadul, hubungannya dengan putri tunggalnya juga kacau.
Takdir mempertemukan mereka di Pondok Bambu. DS, putrinya berparas manis, masuk ke sana awal bulan ini. Tapi keduanya berbeda blok. R menetap di blok B dan DS mendekam di blok C.
R berharap kondisi ini bisa menjadi momen terbaik untuk merekat kembali hubungan mereka. "Ini bisa jadi perbaikan hubungan kami berdua. Apalagi saya sebagai sorang ibu merasa paling berdosa dengan kondisi kayak begini," ujarnya.
Polisi membekuk DS di kosnya di kawasan Tomang, Jakarta Barat. Dari sana, polisi menyita sabu telah terpakai lengkap dengan alat isap. Kasus gadis 22 tahun ini masih disidang dan DS terancam hukuman penjara empat tahun. "Dari umur 17 tahun saya sudah keluar dari rumah. Hidup sendiri tak lagi bergantung sama orang tua saya memang hidupnya sudah pas-pasan," ujar DS.
Dia tidak memperlihatkan wajah merasa bersalah. Dia cuma berharap bisa hidup normal setelah bebas, yakni menikah dan mempunyai anak. "Punya kehidupan kayak orang biasa sajalah, nggak neko-neko," tutur DS.
Keduanya jarang dijenguk. Maklum saja, suami R sekaligus ayahnya DS cumatukang ojek di sekitar kawasan hiburan malam Jakarta Barat.
Sambil menghisap sebatang rokok putih, R mengaku sedang cemas bakal dipindah ke Bandung, Jawa Barat. "Saya juga takut, katanya mau ada pemindahan lagi. saya kena juga."