Sudah Berdiri Sebelum Indonesia Merdeka, Penginapan di Semarang Ini Hanya Bertarif Rp4 Ribu Per Hari
Dari luar, Pondok Boro hanya terlihat seperti gedung tua biasa yang lusuh. Namun bila dilihat ke dalam, ternyata bangunan itu dihuni sekitar 100 orang.
Di Kota Semarang, terdapat sebuah penginapan yang harga sewanya cukup murah. Penginapan itu bernama Pondok Boro. Untuk bisa menginap di sana, pengunjung cukup dikenakan tarif Rp4.000 per hari.
Pondok Boro dipercaya sudah ada sejak Indonesia belum merdeka. Dari luar, Pondok Boro hanya terlihat seperti gedung tua biasa yang lusuh. Namun bila dilihat ke dalam, ternyata bangunan itu dihuni sekitar 100 orang. Semua yang menginap di gedung tua itu merupakan para perantau dengan berbagai pekerjaan.
-
Kapan gedung tua di Semarang dibangun? Mengutip YouTube Tri Anaera Vloger, bangunan itu dibangun pada tahun 1911 oleh perusahaan penimbun kayu jati Belanda, de Javasche Bosch Exploitatie Maatschappij.
-
Kapan Pondok Tegalsari didirikan? Pada tahun 1680, ia mendirikan Pondok Pesantren Gebang Tinatar Tegalsari.
-
Kapan Soto Podjok Kediri berdiri? Terdapat tempat nyoto legendaris di Kota Kediri, Jawa Timur. Kabarnya, warung ini sudah eksis sejak 1926 silam.
-
Dimana Hotel Indonesia dibangun? Menempati lahan seluas 25.082 meter persegi, hotel ini mempunyai slogan A Dramatic Symbol of Free Nations Working Together.
-
Siapa pemilik awal Siantar Hotel? Hotel ini didirikan oleh tiga warga negara asing berkebangsaan Swiss, yaitu Dr. Erns Surbeck seorang dokter hewan, Hedwie Euse Surbeck, dan Lydia Rosa Otto Surbeck.
-
Kapan Rumah Murah di Bandung mulai dibangun? Menurut Ema, rumah murah tersebut akan mulai dikerjakan tahun depan dan selesai pada 2025, dengan skema kerja sama pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU) pemerintah pusat dengan badan usaha.
Salah satu penghuni penginapan itu adalah Kalijan. Ia mengaku sudah menghuni bangunan Pondok Boro sejak tahun 1973. Saat itu tarif di Pondok Boro hanya Rp10 rupiah per hari.
“Kasur beli sendiri. Bantal beli sendiri. Dari tahun ke tahun harganya selalu naik,” kata Kalijan dikutip dari kanal YouTube Liputan6 pada Senin (16/9).
Berikut selengkapnya:
Warisan Keluarga
Pada tahun 2020 lalu, kanal YouTube Justisia Channel sempat melakukan liputan ke dalam Pondok Boro dan mewawancarai beberapa penghuni. Salah satunya adalah Mariadi. Ia merupakan salah satu penghuni tertua di Pondok Boro. Sehari-hari, ia mencari nafkah sebagai penjual kaca keliling. Saat itu tarif per malamnya masih Rp3.000.
Mariadi bercerita, sebelum ia lahir, ayahnya juga merupakan penghuni Pondok Boro yang sudah menempati bangunan tua itu sejak tahun 1926. Saat itu ayahnya ikut berjuang melawan Belanda menggunakan senjata bambu runcing.
“Di sini harga sewanya murah. Sehari semalam cuma Rp3.000. Mandi sepuasnya, buang air besar juga sepuasnya,” kata Mariadi dikutip dari kanal YouTube Justisia Channel.
Ikut-Ikutan Teman
Dalam kesempatan itu, Justisia Channel juga bertemu dengan Pak Kalijan. Pria yang berprofesi sebagai pedagang rokok keliling itu sudah menempati Pondok Boro bahkan sebelum ada Simpang Lima Semarang pada tahun 1970-an.
Selain itu, pemilik kanal YouTube tersebut juga bertemu dengan pedagang asongan lainnya, Pak Siswadi, yang berasal dari Kebumen. Dia awalnya bisa menempati Pondok Boro karena ikut-ikutan teman.
“Dulu teman-teman saya dari Kebumen banyak yang tinggal di sini. Kalau mau masuk sini memang harus ada yang bawa,” kata Pak Siswadi.
Tidak Pernah Ada yang Kehilangan
Berdasarkan penuturan para penghuni, Pondok Boro sendiri merupakan bangunan berarsitektur Cina yang sudah berdiri sejak era kolonial. Pada waktu penjajahan Belanda, bangunan itu difungsikan sebagai tempat untuk menyimpan rempah-rempah. Pada tahun 1945 gedung itu kemudian dialihfungsikan sebagai penginapan.
Di sana, mereka tidur dengan fasilitas seadanya. Mereka tinggal bersama di sebuah ruang besar yang dilengkapi alas kayu panjang tanpa kasur dan bantal. Meski selalu tinggal bersama, para penghuni mengaku tidak pernah kehilangan barang berharga.
“Di sini aman. Mungkin kalau baju hilang sudah biasa. Tapi kalau handphone, uang, dari sejak kecil tinggal di sini saya belum pernah mendengar ada yang kehilangan barang-barang itu,” ucap Rohimah, salah seorang penghuni Pondok Boro.
- Sudah Berdiri Sebelum Indonesia Merdeka, Penginapan di Semarang Ini Hanya Bertarif Rp4 Ribu Per Hari
- Cak Imin Duduk Bareng Eks Mendag Gita Wirjawan, Bahas Penegakan Hukum hingga Ekonomi
- Ternyata Ini 5 Alasan Bank Indonesia Turunkan Suku Bunga Jadi 6 Persen
- 10 Foto Celine Evangelista Mengantar Anak ke Sekolah, Menyiapkan Sarapan dan Bekal - Mengemudikan Mobil Sendiri
- VIDEO: Shin Tae-yong Ternyata Sudah Lama Kepincut Mees Hilgers Akhirnya Bisa Bela Timnas
Berita Terpopuler
-
Jokowi Tak Mau Buru-Buru Teken Kepres Pemindahan IKN, Ternyata Ini Alasannya
merdeka.com 18 Sep 2024 -
Bahlil Minta Jokowi Naikkan Gaji PNS Kementerian ESDM, Ini Alasannya
merdeka.com 18 Sep 2024 -
Presiden Jokowi Heran Urus Izin PLTP Memakan Waktu 6 Bulan: Saya Sendiri Tidak Kuat Menunggu Selama Itu
merdeka.com 18 Sep 2024 -
Jokowi soal Belum Terbitkan Keppres Pemindahan Ibu Kota ke IKN: Ini Bukan Pindah Rumah
merdeka.com 18 Sep 2024 -
Jokowi: Lamanya Waktu Perizinan Memulai Konstruksi Energi Panas Bumi, Jadi Problem Investor
merdeka.com 18 Sep 2024