Peristiwa 5 Agustus: Peresmian Hotel Indonesia oleh Soekarno hingga Ledakan Bom JW Marriott
5 Agustus menandai beberapa peristiwa penting dalam sejarah Indonesia.
5 Agustus menandai beberapa peristiwa penting dalam sejarah Indonesia.
Peristiwa 5 Agustus: Peresmian Hotel Indonesia oleh Soekarno hingga Ledakan Bom JW Marriott
Ada beberapa peristiwa bersejarah penting yang mewarnai Indonesia pada tanggal 5 Agustus. Meski peristiwa-peristiwa ini berlangsung dalam tahun yang berbeda, namun kisahnya akan selalu mewarnai tanggal 5 Agustus selamanya. Di antaranya adalah peristiwa peresmian Hotel Indonesia oleh Presiden RI Soekarno dan peristiwa ledakan bom di hotel JW Marriott Jakarta.
Kisah-kisah 5 Agustus tersebut akan kami rangkum dalam artikel ini, sebagai pengingat bagi Anda akan peristiwa penting yang terjadi beberapa tahun lampau di negara Indonesia tercinta.
Dilansir dari berbagai sumber, ini selengkapnya.
-
Kapan Hotel Majapahit dibangun? Hotel Majapahit adalah hotel bersejarah yang dibangun pada tahun 1910 oleh Sarkies Brothers.
-
Siapa yang membangun Hotel Nusantara? Adapun pembangunan hotel ini adalah hasil investasi konsorsium yang diinisiasi oleh Agung Sedayu Group (ASG) .
-
Siapa presiden pertama Indonesia? Siapa nama presiden pertama Indonesia?Jawaban: Ir. Soekarno
-
Apa yang dilakukan Soekarno saat proklamasi? Bung Karno menggambarkan upacara itu sangat sederhana. Bendera pertama yang dikibarkan adalah jahitan tangan Ibu Fatmawati. Tiangnya dari batang bambu yang ditancapkan beberapa saat sebelumnya ke tanah. Tidak ada musik, tidak ada orkestra, hanya lagu Indonesia Raya yang dinyanyikan bersama. “Alhamdulillah, Bendera Republik Sekarang Telah Berkibar.“ “Kalau pun ia diturunkan lagi, itu harus melalui mayat dari 72 juta bangsaku. Kami tak akan melupakan semboyan revolusi: Sekali Merdeka tetap Merdeka!“ tegas Bung Karno.
-
Siapa yang membangun Hotel Majapahit? Pada tahun 1910, Lucas Martin Sarkies dan saudaranya John mendirikan Hotel Majapahit (dulu Hotel Oranje) di Kota Surabaya.
-
Siapa yang memimpin penyerangan Hotel Wijaya II? Tanggal 22 Januari 2001, Kosektor 1 dibantu satu kompi pasukan Batalyon Gabungan dikerahkan untuk menghancurkan kekuatan musuh yang bertahan di Hotel Wijaya II. Pasukan Gabungan itu merupakan pasukan elite TNI Kopassus, Kopasgat dan Marinir.
Peresmian Hotel Indonesia oleh Presiden Soekarno, 5 Agustus 1962
Hotel Indonesia adalah hotel bintang 5 pertama yang dibangun di Indonesia.
Hotel ini dibangun atas gagasan dan perencanaan matang presiden RI pertama, Soekarno. Bangunan Hotel Indonesia dirancang oleh arsitek Abel Sorensen, dan istrinya Wendy asal Amerika Serikat. Menempati lahan seluas 25.082 meter persegi, hotel ini mempunyai slogan A Dramatic Symbol of Free Nations Working Together.
Hotel ini telah ditetapkan sebagai cagar budaya oleh Pemda DKI dengan dikeluarkannya Surat Keputusan Gubernur DKI Jakarta No. 475 tanggal 29 Maret 1993. Hotel Indonesia diresmikan pada tanggal 5 Agustus 1962 oleh Presiden RI Pertama, Soekarno, guna menyambut pagelaran Asian Games IV tahun 1962. Sukarno menggunting pita sebagai tanda peresmian hotel ini, setelah merencanakan pembangunannya selama 2 tahun.
Berawal dari Kekaguman Atas Markas PBB
Cerita berawal pada September 1960, ketika Sukarno berkunjung ke AS untuk berbicara di forum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Saat tiba di New York, Sukarno terkagum-kagum melihat kemegahan Markas PBB. Sukarno pun teringat bahwa dua tahun lagi (1962) Indonesia akan menjadi tuan rumah Asian Games IV, sementara Ibu Kota belum memiliki bangunan yang layak untuk dibanggakan di hadapan para atlet se-Asia.
Seketika itu juga, Sukarno terpikir untuk membangun sebuah hotel yang bisa menjadi dibanggakan oleh Indonesia. Dia pun mencari arsitek yang membangun Markas PBB, yakni Abel Sorensen. Tak lama, Sorensen bertemu dengan Sukarno dan bersedia memenuhi keinginannya untuk membangun hotel berstandar dunia pertama di Indonesia. Tahun itu juga, bersama istrinya Wendy, Sorensen mulai bekerja membuat hotel Indonesia, yang diresmikan pada 5 Agustus 1962.
Ledakan Bom di Hotel JW Marriott Jakarta, 5 Agustus 2003
Ledakan bom terjadi pada pukul 12:45 dan 12:55 WIB hari Selasa, 5 Agustus 2003 di hotel JW Mariott.
Hotel yang berada di kawasan Mega Kuningan, Jakarta, Indonesia ini diserang dengan ledakan yang berasal dari bom mobil bunuh diri. Mobil yang digunakan adalah Toyota Kijang dengan nomor polisi B 7462 ZN yang dikendarai oleh Asmar Latin Sani. Bom dipicu melalui sebuah telepon seluler yang ditemukan di TKP. Ledakan tersebut menewaskan 12 orang dan 150 orang lainnya luka-luka.
Mobil yang dikendarai pelaku diduga memuat enam jeriken berisi bahan kimia berbahaya. Dua jeriken berisi bahan peledak yang terdiri dari trinitrotoluena (TNT), Research and Development Explosive (RDX), Teril, dan sedikit High Melting Explosive (HMX). Sedangkan empat jeriken lainnya berisi bensin bercampur minyak tanah. Ledakan ini menghancurkan restoran, tempat berkumpulnya para ekspatriat dan sejumlah kaya orang Indonesia. Pasca insiden, hotel ditutup selama 5 pekan.
Teror Ditujukan pada Amerika Serikat
Wakil Presiden Indonesia kala itu, Hamzah Has mengatakan, serangan teror diduga ditujukan pada kepentingan Amerika Serikat. Apalagi, JW Marriott adalah jaringan hotel milik Negeri Paman Sam. Sementara, Menteri Pertahanan RI, Matori Abdul Jalil mengatakan, ledakan di Hotel JW Marriott adalah teror bom. Sementara itu, John Wolf, juru bicara JW Marriotta mengatakan, ada 273 tamu yang terdaftar di hotel yang memiliki 333 kamar itu ketika ledakan terjadi.