Begini Penampakan Jakarta Juli 1965, Pembangunan Monas Masih Belum Tuntas
Presiden Soekarno mencanangkan proyek mercusuar yaitu pembangunan ibu kota negara supaya Indonesia makin diperhatikan oleh pihak luar negeri.
Pada awal demokrasi terpimpin, kondisi Indonesia yang baru saja merdeka belum stabil secara politik maupun ekonomi. Presiden Soekarno mencanangkan proyek mercusuar yaitu pembangunan ibu kota negara supaya Indonesia makin diperhatikan oleh pihak luar negeri.
Begini Penampakan Jakarta Juli 1965, Pembangunan Monas Masih Belum Tuntas
Presiden Soekarno menghendaki adanya perubahan besar di sektor pembangunan ibu kota negara. Hal tersebut merupakan kebijakan yang ia buat supaya Indonesia bisa dianggap sebagai negara yang besar di dunia internasional
Proyek Mercusuar Ala Soekarno
Proyek mercusuar merupakan salah satu kebijakan awal di masa demokrasi terpimpin era Soekarno. Proyek Mercusuar dimulai sejak ditunjuknya Indonesia sebagai tuan rumah Asian Games pertama tahun 1962. Proyek ini diharapkan dapat mendukung penyelenggaraan Asian Games, sehingga mulailah berdiri proyek bangunan-bangunan besar yang menjadi Proyek Mercusuar Soekarno.
Fasilitasi Event Tandingan Olimpiade
Pada saat itu, proyek ini diharapkan agar dapat memfasilitasi Ganefo (Games of the New emerging Forces) sebagai tandingan Olimpiade. Ganefo digelar pada 10 hingga 22 November 1963 dan diikuti oleh 51 negara peserta dari Asia, Afrika, Eropa, dan Amerika Latin.
Terdapat beberapa Beberapa bangunan besar yang masuk dalam proyek mercusuar. Bahkan keberadaan bangunan tersebut masih bisa ditemukan hingga saat ini. Deretan gedung yang dibangun dalam proyek ini, antara lain gedung DPR, MPR, DPD DKI Jakarta, GBK, Hotel Indonesia hingga Monas. Tampak beberapa gedung baru masih lumrah ditemukan di Jakarta pada tahun di awal pembangunan proyek mercusuar.Potret patung Selamat Datang yang menjadi ikon bundaran Hotel Indonesia (HI) hingga saat ini. Hotel Indonesia merupakan hotel berbintang pertama di Indonesia. Pembangunan dibiayai dari dana hasil Perjanjian Pampasan Perang dari Jepang dan resmi dibuka tanggal 5 Agustus 1962.
Wajah Lapangan Banteng pada Juli 1965
Selain patung Selamat Datang, patung ikonik lain adalah patung di Lapangan Banteng yang dikenal dengan Monumen Pembebasan Irian Barat. Patung setinggi 9 meter tersebut merupakan karya dari seniman patung Edhi Soenarso.
Potret pembangunan Monumen Nasional (Monas) yang belum rampung. Presiden Soekarno memerintahkan pembangunan Monas pada tanggal 17 Agustus tahun 1961. Monumen Nasional dibangun tepat di depan Istana Merdeka sebagai simbol perjuangan rakyat.