Tiket sejuta KTP dari TemanAhok
"Kita tidak menerima uang, makanya kami menjual aksesoris TemanAhok," kata Amelia.
"Lawan begal APBD DKI," begitu tulisan terpampang saat menggalang dukungan di Bundaran Hotel Indonesia beberapa bulan lalu. Penggalang dukungan ini muncul buat mendukung Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama untuk melawan para pembegal Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah.
Sejak polemik kisruh APBD DKI Jakarta pada Maret lalu, Ahok terus disudutkan. Bahkan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah DKI Jakarta berencana memakzulkan Ahok untuk meninggalkan kursi gubernur lewat hak angket. Munculnya polemik ini membuat Ahok banjir dukungan. Ada yang mendukung Ahok untuk dilengserkan, ada juga menginginkan bekas Bupati Belitung Timur itu tetap duduk jadi Gubernur.
Salah satunya orang-orang yang tergabung dalam perkumpulan TemanAhok. Mereka adalah, Amalia Ayuningtyas, Singgih Widiiyastomo, Aditya Yogi Prabowo, Muhammad Fathony dan Richard Handris Purwasaputra. Kelima orang itu mendukung Ahok untuk terus memperbaiki Jakarta hingga 2022 mendatang. "Awal mulanya ketika ada kasus Pak Ahok dengan DPRD," ujar Amalia Ayungingtyas saat berbincang dengan merdeka.com melalui telepon seluler, Jumat (24/7) pekan kemarin.
Kisruh soal dana APBD antara Ahok dan DPRD DKI Jakarta menjadi ihwal terbentuknya perkumpulan 'temanahok'. Lewat perkumpulan itu mereka menggalang dukungan bagi siapa saja warga Jakarta yang menginginkan Ahok tetap membenahi Jakarta. Ide awalnya kata Amalia memang mendukung Ahok untuk melawan bobroknya sistem penentuan anggaran yang akan digunakan untuk DKI Jakarta.
Maklum, nasib Ahok saat itu sudah di ujung tanduk. Meski Ahok sendiri siap jika diturunkan dari kursi Gubernur, namun para pendukung Ahok lewat 'temanahok' tak rela jika kakak dari Basuri Tjahaja Purnama ini lengser. Apalagi, inisiator temanahok ini merupakan orang-orang yang memantau perkembangan pemimpin setiap daerah. Ahok menjadi salah satu orang yang wajib didukung untuk menjadikan Jakarta lebih baik.
"Ternyata teman-teman masih memantau dan ingin Jakarta dipimpin orang seperti Ahok," ujar Amalia.
Ide itu pun lantas diaplikasikan. Lewat acara Car Free Day, para pendukung Ahok menggalang dukungan di Bundaran Hotel Indonesia. Banyak dari para perserta Car Free Day memburitkan tandatangan mendukung Ahok untuk melawan begal APBD. Mereka mendukung Ahok untuk berani melawan DPRD yang disinyalir membengkakkan anggaran.
Melihat banyaknya dukungan, inisiator TemanAhok yang terdiri dari lima orang termasuk Amalia, kemudian menggalang dukungan lebih konkrit. Apalagi kinerja Ahok dirasa mampu membenahi Jakarta, TemanAhok kemudian melakukan langkah lagi. Mereka menggalang dukungan untuk Ahok lewat sejuta KTP.
"Kemudian teman-teman sepakat untuk menggalang dukungan sejuta KTP, tiket untuk Pak Ahok maju Pilkada 2017," ujar Amalia.
Galang dukungan sejuta KTP ini memang bukan tanpa sebab, sejak Ahok menyatakan diri keluar dari partai Gerakan Indonesia Raya, yang mencalonkannya dulu maju bersama Joko Widodo di Pilkada DKI 2012, otomatis buat maju kembali, Ahok butuh dukungan.
Para pendukungnya yang tergabung dalam TemanAhok, kemudian mencari informasi di Komisi Pemilihan Umum Daerah. Hasilnya, buat maju sebagai calon independen, Ahok harus memiliki dukungan berupa sejuta KTP penduduk DKI sebagai syarat administratif. Syarat itu yang kemudian digalang TemanAhok sebagai modal untuk maju dari calon independen pada pilkada nanti.
"Daripada Pak Ahok punya utang dengan partai politik, lebih baik dengan masyarakat saja," tutur Amalia.
Pertengahan Juni lalu, TemanAhok mulai menggalang dukungan sejuta KTP. Mereka mencari siapa saja warga DKI yang menginginkan Ahok kembali memimpin Jakarta. Untuk mencari sejuta KTP, perkumpulan TemanAhok kemudian membuat posko di beberapa titik wilayah Jakarta. Tercatat hingga saat ini sudah ada 68 posko TemanAhok yang menyebar di berbagai wilayah Jakarta. Rencananya hingga akhir tahun TemanAhok menargetkan berdiri 150 posko.
Dari berbagai posko, uniknya perkumpulan TemanAhok juga menggalang dukungan untuk mendapatkan KTP hingga ke pusat perbelanjaan. Menurut Amalia, pendirian posko di pusat perbelanjaan itu merupakan cara mensosialisasikan sekaligus memberi kemudahan pagi warga Jakarta yang memang benar-benar mau memberikan dukungannya untuk Ahok.
"Tujuannya memberi kemudahan bagi siapa saja yang mau memberikan dukungan untuk Pak Ahok," ujarnya.
Selain lewat posko, perkumpulan TemanAhok juga menggalang dukungan bagi warga Jakarta yang tidak sempat untuk mengisi form dukungan di posko yang telah disediakan. Melalui situs temanahok.com, warga Jakarta juga bisa mengisi form aplikasi dukungan. Bahkan informasi soal kegiatan temanahok dipublkasikan dengan transparan.
Menurut Amelia, untuk dana jalannya gerakan sejuta KTP untuk Ahok ini dibiayai oleh para pendukungnya. Dalam perkumpulan 'temanahok' menolak jika pendukungnya memberikan uang, sebagai bentuk partisipasi, bagi warga Jakarta yang mau memberikan dananya bisa membeli merchandise TemanAhok sebagai bentuk dukungan. Dana itu yang kemudian digunakan untuk operasional.
"Kita tidak menerima uang, makanya kami menjual aksesoris TemanAhok dan dana itu yang digunakan untuk menjalani kegiatan ini," kata Amelia. Sejak sebulan berdiri, TemanAhok memang banyak mendapat tawaran dana. Namun dana itu ditolak. "Kami memang tidak menerima uang dan untuk laporan keuangan dananya akan kami publikasi minggu depan di situs TemanAhok," ujarnya.
Baca juga:
TemanAhok, bekas barisan pendukung Jokowi-Basuki
TemanAhok, bergerak dari kelurahan sampai buka posko di mal
Warga mau kumpulkan KTP buat dukung Ahok karena tegas dalam tindakan
TemanAhok berhasil kumpulkan 32.280 KTP warga Jakarta
-
Apa yang dirayakan oleh Ahok dan Puput? Ahok dan Puput merayakan ulang tahun putri mereka dengan acara yang sederhana, namun dekorasi berwarna pink berhasil menciptakan atmosfer yang penuh semangat.
-
Apa itu Pilkada Serentak? Pilkada serentak pertama kali dilaksanakan pada tahun 2015. Pesta demokrasi ini melibatkan tingkat provinsi, kabupaten, dan kota.
-
Apa yang dikatakan Hasto mengenai peluang Anies dan Ahok di Pilgub DKI 2024? Hasto mengatakan hal itu menanggapi pertanyaan terkait peluang PDI Perjuangan memasangkan dua mantan gubernur DKI Jakarta yakni Anies Baswedan dan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok sebagai calon gubernur - wakil gubernur DKI Jakarta.
-
Bagaimana Ahok terlihat dalam fotonya saat kuliah? Tampak pada foto, Ahok tengah bergaya bersama teman-temannya saat awal masa kuliah di Trisakti.
-
Kapan Pilkada serentak berikutnya di Indonesia? Indonesia juga kembali akan menggelar pesta demokrasi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) secara serentak di tahun 2024. Pilkada 2024 akan dilasanakan ada 27 November 2024 untuk memilih gubernur, wali kota, dan bupati.
-
Apa definisi dari Pilkada Serentak? Pilkada Serentak merujuk pada pemilihan kepala daerah yang dilaksanakan secara bersamaan di seluruh wilayah Indonesia, termasuk pemilihan gubernur, bupati, dan wali kota.