Virtual office, saat kantor jadi tempat numpang rapat
Virtual office dijadikan tempat untuk rapat atau bertemu klien dan alamat surat menyurat.
Menggunakan jasa virtual office dan kantor bersama memang menjadi pilihan tepat bagi sejumlah kaum usahawan yang selalu bergerak secara mobile. Terutama saat ingin menemui tamu atau relasi bisnisnya. Selain itu, menyewa satu ruangan terbilang cukup murah.
Seperti yang dilakukan oleh Asrita Tjahja, manajer di salah satu perusahaan yang bergerak di bidang digital creative di Jakarta. Dia menceritakan sudah dua tahun menyewa satu ruangan di jasa kantor bersama, vOffice. Selain memberikan kemudahan dan harga yang relatif terjangkau baginya, suasana kekeluargaan di dalam kantor bersama itu begitu terasa meski di dalam satu ruangan terdiri dari berbagai macam perusahaan yang berbeda-beda.
-
Apa saja ide bisnis startup yang ditawarkan peserta Jagoan Digital? Dalam presentasi (pitching) Jagoan Digital sejumlah ide bisnis start up diangkat oleh peserta. Seperti layanan jasa servis elektronik, jasa pendidikan, kesehatan hingga pariwisata. Juga ada marketplace untuk UMKM, fashion batik lokal, pertanian hingga produk digital. Selain itu ada juga ide pengembangan usaha dan investasi yang semuanya dikembangkan lewat platform teknologi digital.
-
Mengapa pelaku usaha di Indonesia menganggap transformasi digital penting? Para pelaku bisnis di Indonesia menyadari pentingnya melakukan transformasi digital. Demi memenuhi kebutuhan mereka sebagai pengusaha sekaligus menyajikan solusi bagi masyarakat, pengembangan teknologi dan pengembangan inovasi dinilai sebagai sebuah kebutuhan yang harus dipenuhi.
-
Bagaimana cara Indonesia dan Singapura meningkatkan kerja sama ekonomi digital? Pada pertemuan bilateral tersebut, kedua Menteri membahas upaya peningkatan kerja sama ekonomi digital melalui ASEAN Digital Economy Framework Agreement dan Joint Initiative on e-Commerce di Organisasi Perdagangan Dunia (WTO).
-
Di mana Telkom membangun Telkom Smart Office? Telkom Indonesia saat ini juga tengah membangun Telkom Smart Office di kawasan IKN sebagai upaya penguatan pengembangan IKN dengan infrastruktur digital yang lengkap antara lain Konektivitas Digital, Platform Digital, dan Layanan Digital.
-
Bagaimana Hadinata Batik menggunakan platform digital untuk mengembangkan bisnisnya? Banyak bermunculan brand batik baru di tengah disrupsi digital menjadi tantangan sekaligus motivasi bagi Hadinata Batik untuk terus berkembang. Hadinata Batik pun terus beradaptasi dengan berinovasi membuat model batik yang sesuai dengan kebutuhan pelanggan serta bergabung di platform digital seperti Tokopedia dan ShopTokopedia guna mempercepat laju bisnis lewat pemanfaatan platform digital.
-
Bagaimana TelkomGroup mendukung pendanaan startup nasional? Dalam hal ini, TelkomGroup memiliki kesamaan visi dengan Merah Putih Fund (MPF) untuk memajukan pertumbuhan ekonomi digital nasional dengan memperkuat peran Telkom digital venture yang dijalankan melalui MDI Ventures dan TMI.
"Dari sisi harga dan bisnis sangat terjangkau dan amat kooperatif," ujar Asrita saat ditemui merdeka.com Kamis (8/9) lalu di vOffice, kawasan Senopati, Jakarta Selatan.
Asrita juga mengaku bahwa dirinya yang bekerja begitu mobile membutuhkan tempat yang strategis dan dekat dengan relasi kerjanya. Dia bercerita, perusahaannya menggunakan jasa full service room mengaku sangat terbantu dengan layanan sewa kantor virtual. Dia yang bekerja mobile bisa bertemu dengan relasi di Senopati. Dia juga mengatakan suasana dan lingkungan yang dibangun oleh penyedia sewa ruangan yang ditempatinya pun begitu nyaman dan menyenangkan.
"Ya jadi kekeluargaan. Kayak satu perusahaan meski di dalamnya beda-beda perusahaan. Pokoknya saling mengerti satu sama lain," katanya.
Dia juga menceritakan, di satu ruangan milik penyedia jasa kantor bersama terdapat berbagai macam perusahaan. Tidak hanya dia yang menempati. Namun suasana yang dibangun sudah seperti selayaknya satu kantor bersama. Bisa saling meminjamkan peralatan kerja satu sama lain.
"Kalau pinjam charger kebetulan mereknya sama, ya kami saling pinjam saja. Begitu juga kalau kami sedang rapat, mereka bisa mengerti dan tindak mengganggu satu sama lain," cerita dia.
Selain dengan sesama pengguna jasa kantor bersama, layanan yang diberikan penyedia pun dirasakan sangat bersahabat. Penyedia jasa pun mengerti dengan keadaan penyewa meski untuk menggunakan jasanya sangat selektif. Dia menceritakan saat mengurus administrasi sebagai syarat untuk bisa menggunakan jasa kantor bersama, penyedia memaklumi dan memberikan tenggat waktu yang begitu longgar untuk mempersiapkan persyaratan administrasi bagi pengguna.
Asrita mengatakan sebelum dia menggunakan jasa penyewaan kantor, dia sempat mengunjungi sejumlah jasa kantor bersama di Jakarta. Sangat beragam fasilitas serta harga yang ditawarkan. "Ada banyak sih di Jakarta, ada yang artistik konsepnya tapi ada beberapa fasilitas yang kurang juga sampai akhirnya memilih di sini," cerita dia.
Tidak semua fasilitas yang ada di brosur penawaran penyewaan kantor bersama sama dengan wujud aslinya. Dia pernah mengunjungi beberapa jasa penyewa kantor yang tidak menyediakan full service, seperti fasilitas internet. Dia mencontohkan, penyedia kantor bersama yang lain harus menambah biaya tersendiri untuk mendapatkan fasilitas lebih.
"Ya, jadinya kita nambah lagi. Jadi enggak sesuai dengan di brosur," ujarnya.
Untuk saat ini, kata dia pelaku bisnis yang kantor pusatnya berada di luar negeri menyewa kantor di jasa penyedia kantor bersama, menjadi salah satu alternatif. Karena menurut dia sebagai perwakilan di Indonesia tidak membutuhkan ruangan kantor yang begitu besar. "Tempatnya juga strategis untuk menerima tamu, kebetulan partner kerja saya berada di Jakarta Selatan dan enggak macet tempatnya," kata dia.
Baca juga:
Virtual office, solusi irit pebisnis pemula
Repotnya menjadi resepsionis virtual office
Jack Ma jadi penasihat e-commerce Indonesia, begini kata idEA
Anak muda perlu ciptakan inovasi dan perkuat hubungan bilateral
7 Orang ini jadikan kekurangan mereka sesuatu yang istimewa
Ini daftar pemenang startup weekend Jakarta 2016
Mau bikin 'Big Thing'? Gabung di program 'Entrepreneur in Residence'