Fokus Jualan Produk Virtual, Bukalapak: Kondisi Keuangan Kami Solid
Bukalapak menyampaikan kondisi perusahaan baik-baik saja. Tidak seperti yang ramai dikabarkan.
Dimas Bayu, Head of Media & Communication Bukalapak menanggapi soal maraknya kabar penutupan marketplace itu. Pihaknya menegaskan jika Bukalapak masih tetap ada dengan fokus pengembangan produk virtual.
“Sejak 2021 kami telah melakukan transformasi untuk mengembangkan bisnis produk virtual, gaming, retail, investment serta Mitra Bukalapak" jelas dia dalam keterangan persnya, Kamis (9/1).
Strategi ini lantaran adanya perubahan dinamika pasar dan persaingan di industri, sehingga mau tidak mau Bukalapak harus melakukan penyesuaian strategi jangka panjang demi menjaga keberlanjutan dan relevansi perusahaan di masa depan.
"Rencana ini telah kami sampaikan secara transparan melalui Keterbukaan Informasi yang diumumkan pada akhir Oktober 2024,” kata dia.
Sebagai bagian dari strategi baru tersebut, lanjut Dimas, perusahaan mengambil keputusan untuk menghentikan secara bertahap layanan penjualan produk fisik di platform Bukalapak, yang akan dimulai pada Februari 2025.
“Kami ingin menegaskan bahwa perubahan ini adalah langkah yang diperlukan untuk fokus pada lini bisnis yang telah kami kembangkan dan yang memiliki potensi pertumbuhan yang lebih besar,” ungkap dia.
Meskipun terjadi perubahan dalam fokus produk, Bukalapak meyakinkan bahwa platform Marketplace, baik aplikasi maupun situs web serta Mitra Bukalapak akan tetap beroperasi dan dapat diakses oleh para pengguna dan konsumen untuk layanan lainnya yang telah ada sebelumnya.
“Penghentian layanan penjualan produk fisik di platform Marketplace Bukalapak tidak memberikan dampak yang material terhadap pendapatan perusahaan. Penjualan produk fisik di platform Bukalapak memiliki kontribusi sekitar 3% terhadap total pendapatan perusahaan. Sebaliknya, langkah ini mendukung upaya kami untuk mencapai EBITDA positif dan memastikan keberlanjutan bisnis yang sehat dan menguntungkan,” terangnya.
Bukalapak memiliki kondisi keuangan yang kuat dengan posisi kas dan setara kas yang solid. Menurut laporan keuangan Q324, Bukalapak mencatatkan kas, setara kas, dan investasi yang likuid sebesar Rp 19 triliun.
Dana ini akan digunakan untuk mendukung pertumbuhan perseroan dan entitas anak perusahaan, sehingga dapat memberikan manfaat yang optimal bagi para pemangku kepentingan, terutama pemegang saham.