TikTok Mau Buka E-Commerce di Indonesia, Menteri Bahlil: Mereka Belum Ajukan Izin
TikTok dikabarkan akan membuka e-commerce di Indonesia, setelah TikTok Shop ditutup beberapa waktu lalu.
TikTok dikabarkan akan membuka e-commerce di Indonesia, setelah TikTok Shop ditutup beberapa waktu lalu.
TikTok Mau Buka E-Commerce di Indonesia, Menteri Bahlil: Mereka Belum Ajukan Izin
Sosial media asal China, TikTok dikabarkan akan membuka e-commerce di Indonesia. Bahkan, TikTok juga dikabarkan akan bekerja sama dengan e-commerce yang sudah beroperasi di Indonesia.
Meski demikian, Menteri Investasi Bahlil Lahadalia mengaku, belum menerima pengajuan dari pihak TikTok Shop mengenai izin e-commerce.
"Nah kalau TikTok, saya belum mendapatkan (berkasnya). Belum saya lihat ada pengajuannya," kata Bahlil saat ditemui di Media Center Pro Pemerintah di Jalan Diponegoro No 15A, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (4/12/2023).
Merdeka.com
Bahlil menegaskan, jika pihak TikTok sudah mengajukan izin e-commerce maka berkasnya tentu akan ada dalam data Kementerian Investasi dan siap diteken olehnya.
"Oh belum ada. (berkas pengajuan izin e-commerce-nya). Biasanya kalau ada saya teken soalnya. Belum saya teken, jadi belum ada. Tapi kalau prosesnya dari bawah saya enggak tahu," ujarnya.
Merdeka.com
Diketahui, beberapa waktu lalu TikTok dikabarkan menjalin perbincangan dengan lima e-commerce besar di Indonesia untuk bisa bermitra, demi menghadirkan kembali TikTok Shop di Tanah Air. Sejumlah e-commerce yang disebut telah berbincang TikTok antara lain adalah Tokopedia, Bukalapak, sampai Blibli.
Sebelumnya, Akademisi yang juga Direktur Pengembangan Usaha dan Inkubasi UGM Hargo Utomo menilai, Tiktok punya ambisi yang besar untuk menguasai pasar belanja daring di Indonesia.
Menurutnya, rencana TikTok menggandeng Tokopedia untuk merambah e-commerce bakal menjadi kekuatan baru yang amat dahsyat.
"Dengan adanya merger dua korporasi tersebut, pada akhirnya e-commerce memang akan dikendalikan oleh entitas yang memiliki kekuatan dalam menguasai basis pelanggan dengan sumber daya produktif," kata Hargo, Senin (4/12).
Merdeka.com
Untuk itu, perlu diwaspadai adanya satu konglomerasi perusahaan teknologi yang melakukan ekspolitasi pasar.
Mengingat, pengguna TikTok yang memiliki ratusan juta akun, ditambah Tokopedia memiliki portofolio bisnis di sektor retail, maka PR pemerintah selanjutnya adalah tertuju bagi KPPU.