Luhut Jamin TikTok Tetap jadi Investasi di Indonesia Meski Pemerintah Melarang Jualan di Media Sosial
Luhut memastikan larangan tersebut tidak akan berpengaruh terhadap investasi TikTok di Indonesia.
Luhut memastikan larangan tersebut tidak akan berpengaruh terhadap investasi TikTok di Indonesia.
Luhut Jamin TikTok Tetap jadi Investasi di Indonesia Meski Pemerintah Melarang Jualan di Media Sosial
Luhut Jamin TikTok Tetap jadi Investasi di Indonesia
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, bersikukuh melarang platform layanan hosting asal China, TikTok untuk berjualan di media sosial.
Namun begitu, Luhut memastikan larangan tersebut tidak akan berpengaruh terhadap investasi TikTok di Indonesia.
Itu diutarakannya pasca berbincang langsung dengan CEO TikTok Shou Zi Chew beberapa waktu lalu.
-
Apa tujuan TikTok Shop Kembali ke Indonesia? Perusahaan platform berbagi video pendek milik ByteDance ini menginvestasikan lebih dari USD 1,5 miliar atau sekitar Rp23,4 triliun, sebagai komitmen jangka panjang untuk berinvestasi mendukung operasional.
-
Kapan TikTok Shop kembali ke Indonesia? Platform E-Commerce TikTok Shop kembali hadir di Indonesia bertepatan dengan promo belanja 12.12 pada Selasa (12/12).
-
Mengapa Kemendag memberikan masa percobaan untuk TikTok Shop? 'Kami lagi berikan masa untuk 3 bulan, 4 bulan percobaan. Karena teknologi kan tidak mudah ya, tidak mudah tentu nanti kita akan lihat sejauh mana perkembangannya,' ungkap Zulhas dalam peluncuran kampanye 'Beli Lokal' di kantor Tokopedia, Jakarta Selatan, Selasa (12/12).
-
Bagaimana TikTok Shop dan Tokopedia berkolaborasi? Zulhas menegaskan bahwa Tokopedia tetap berperan sebagai platform e-commerce yang menjalankan penjualan produk. Namun Zulhas mengungkapkan bahwa kerja sama antara kedua pihak akan diberi waktu percobaan selama kurang lebih 3-4 bulan.
-
Siapa yang menyambut baik kembalinya TikTok Shop? Menteri Perdagangan (Mendag), Zulkifli Hasan menyambut baik kembalinya TikTok Shop serta mengapresiasi kemitraan strategis antara Tokopedia dan TikTok.
-
Kenapa Tokopedia kolaborasi dengan TikTok? 'Peluang dari momen Ramadan-Lebaran 2024 dimanfaatkan oleh Tokopedia dan TikTok untuk semakin gencar berkolaborasi demi menghadirkan banyak inisiatif, mulai dari Beli Lokal hingga Ramadan Ekstra Seru, yang dapat mendukung lebih dari 21 juta penjual di Tokopedia dan TikTok melalui Shop | Tokopedia, terutama brand lokal agar menjadi pilihan utama masyarakat Indonesia,' ungkap E-Commerce Communications Director Shop | Tokopedia, Nuraini Razak.
"Ya harus jadi lah. Indonesia kan market yang bagus. Kita tidak membikin aturan yang berbeda dengan negara-negara lain kok," tegas Luhut usai peluncuran bukunya di Gramedia Matraman, Jakarta, Jumat (29/9).
Kendati begitu, Luhut mengaku ia belum berbincang lebih jauh soal rencana investasi TikTok di Indonesia.
Dia tetap mempersilakan TikTok menanamkan modalnya di Indonesia. Tentunya, selama sesuai izin dan tidak mengganggu perusahaan e-commerce lain.
"Belum, belum. Tapi saya sudah bilang, harus main dalam satu level playing field yang sama. Jadi jangan ada yang lain," ujar Luhut.
"Karena algoritma itu teknologi sangat berpengaruh terhadap nanti dalam TikTok ini dengan Bukalapak, Blibli dan sebagainya itu. Kita enggak mau nanti terjadi perbedaan treatment," tuturnya.
Sehingga, ia mewanti-wanti TikTok untuk membangun perusahaan e-commerce sendiri yang terpisah dengan platform media sosial miliknya.
"Kita pisahkan kemarin, jadi jangan dagang di media sosial. Itu aja, enggak ada yang lain-lain," tekan Luhut.