Luhut Binsar Pandjaitan Klaim Program Makan Bergizi Gratis, Dukung Peningkatan Ekonomi Nasional
Pelaksanaan program makan bergizi gratis telah membawa dampak positif pada lingkup sosial ekonomi.
Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN), Luhut Binsar Pandjaitan, memberi tanggapan terkait program makan bergizi gratis (MBG), yang telah berjalan selama 4 hari sejak dilaksanakan pada Senin, 6 Januari 2025 lalu.
Luhut menilai, pelaksanaan program makan bergizi gratis telah membawa dampak positif pada lingkup sosial ekonomi. Pertama, lantaran membuat anak-anak sekolah senang karena bisa dapat makan bergizi tanpa mengorbankan uang jajan.
"Makan bergizi ini saya lihat anak-anak tuh bagaimana mereka yang sudah menikmati makan. Mereka bilang, mereka ndak pernah dapat makan. Hanya bawa uang jajan, dan beli, dan tak jelas. Tapi mereka sangat menikmati dengan ada makan bergizi," ujar Luhut dalam sesi konferensi pers perdana Dewan Ekonomi Nasional di Jakarta, Kamis (9/1).
Selain itu, ia menambahkan, program makan bergizi gratis juga telah menimbulkan dampak ekonomi di pedesaan. Lantaran dalam pelaksanaannya turut melibatkan langsung masyarakat untuk menyajikan makanan.
"Kedua, saya sudah jelaskan tadi. Uang yang berputar di desa itu jadi banyak. Ada kegiatan ekonomi. Orang jadi bikin sayur lah, ini lah. Itu kan baru satu minggu," kata Luhut.
Terkait dampak ekonomi, anggota Dewan Ekonomi Nasional Arief Anshory Yusuf menjelaskan, pemerintah melalui penyaluran makan bergizi gratis secara tidak langsung telah bantu mengurangi ongkos konsumsi rumah tangga.
"Satu anak dapat Rp 10 ribu, kalau satu keluarga punya dua anak, Rp 20 ribu, kali 20 hari, Rp 400 ribu, itu hampir satu kali garis kemiskinan. Walaupun ini sifatnya lump sum, semua orang dapat, universal, tapi sangat progresif. Itu directly income retribution improve," bebernya.
"Belum kalau kita melihat dampak medium term-nya satu tahun ke depan bagaimana. Rumah tangga juga mereka yang memutuskan kesulitan, itu juga akan menjadi terbantu dengan ini. Rp 400 ribu itu besar loh. This is almost satu kali garis kemiskinan," ungkap dia.