Tanpa Susu, Ini Penampakan Menu Makan Bergizi Gratis di Palembang
Anggaran program ini memakai dana pemerintah pusat. Namun di hari pertama ini, dari tiga dapur yang disiapkan baru satu yang bisa beroperasi.
Program makan bergizi bergratis (MBG) juga mulai diberlakukan di Palembang, hari ini, Senin (6/1). Namun hanya satu dari tiga dapur atau satuan pelayanan pemenuhan gizi (SPPG) yang baru beroperasi.
Di hari pertama ini, ada beberapa sekolah yang mulai menikmati program MBG dengan sasaran 2.928 siswa. Rinciannya, TK Panca Bhakti I dengan jumlah 26 siswa, SD Negeri 25 sebanyak 606, SD Negeri 24 sebanyak 604 siswa, SMP Negeri 19 berjumlah 1.098 siswa, dan SMP Negeri 33 dengan jumlah siswa 594.
Dapur yang beroperasi berada di Kecamatan Ilir Barat I Palembang.
Dapur ini memasok makanan ke beberapa sekolah dengan jumlah tiga ribu porsi.
"Hari ini sudah program makan bergizi gratis dimulai, cuma ada satu dapur yang melayani, semestinya ada tiga dapur untuk awal-awal pelaksanaan," ungkap Sekda Palembang Aprizal Hasyim.
Tampak pada wadah makanan tersaji nasi, tempe, tumis buncis dan lauk yang digoreng tepung.
Aprizal menyebut program MBG yang mulai dilakukan hari ini ditopang anggaran dari pemerintah pusat. Diharapkan tiga dapur yang disiapkan segera beroperasi agar mampu mencakup seluruh TK hingga SMP yang sudah ditentukan.
Aprizal optimistis Pemkot Palembang dapat melaksanakan program Presiden Prabowo Subianto itu dengan tujuan meningkatkan kualitas gizi anak-anak di sekolah, pelaksanaan program tersebut.
Program MGS sendiri bertujuan untuk memberikan makanan bergizi kepada ribuan siswa di Kota Palembang, khususnya sekolah-sekolah yang telah ditunjuk. Pemerintah setempat telah mempersiapkan kebutuhannya sejak jauh hari agar berjalan optimal.
"Mudah-mudahan terealisasi dengan baik," kata Aprizal.
Kepala Dinas Pendidikan Palembang Adrianus Amri menjelaskan, program MBG dibagi dalam dua sesi. Untuk tingkat TK dan SD dilaksanakan pukul 09.30 WIB dan tingkat SMP pada pukul 12.30 WIB.
"Pelaksanaannya saat jam istirahat. Kami pastikan setiap siswa dapat satu porsi," kata Adrianus.
Adrianus menyebut bahan makanan telah dicek oleh Dinas Kesehatan agar aman dikonsumsi. Hal ini seiring dengan tujuan awal yakni membantu meningkatkan gizi anak-anak dan mendukung tumbuh kembang yang optimal dan meningkatkan kualitas pendidikan.