6 Alasan Munculnya Bercak Darah atau Spotting Setelah Berolahraga Walau Tidak Menstruasi
Spotting atau munculnya bercak darah bisa dialami wanita usai mereka berolahraga cukup berat. Ketahui sejumlah alasan mengapa hal ini terjadi:

Bercak darah atau spotting yang muncul setelah olahraga bisa membuat Anda terkejut, terutama jika Anda sedang tidak dalam siklus menstruasi. Meski jarang terjadi, kondisi ini sebaiknya tidak diabaikan.
Dilansir dari Live Strong, menurut Dr. Jennifer Wu, seorang dokter kandungan dari Lenox Hill Hospital di New York, "Spotting setelah olahraga tidak umum terjadi, dan biasanya menunjukkan ada sesuatu yang sedikit abnormal dalam hormon atau anatomi seorang wanita."
Lalu, apa saja penyebab bercak darah yang muncul usai berolahraga? Berikut enam alasan yang perlu Anda ketahui dan bagaimana cara mengatasinya.
1. Polip Rahim
Polip rahim adalah pertumbuhan kecil yang tidak bersifat kanker, tetapi dapat menyebabkan pendarahan berat, menstruasi tidak teratur, atau spotting di antara siklus menstruasi. Polip ini biasanya berada di dalam rahim, tetapi kadang dapat meluas hingga ke serviks atau vagina.
Menurut Dr. Wu, "Spotting akibat polip dapat terjadi kapan saja, tetapi lebih mungkin terjadi setelah olahraga atau hubungan seksual karena polip bisa berdarah akibat iritasi atau kontak."
Solusi:
Polip kecil sering hilang dengan sendirinya, tetapi dalam beberapa kasus, dokter kandungan dapat merekomendasikan pengobatan hormonal untuk mengurangi perdarahan atau melakukan operasi kecil untuk mengangkat polip tersebut.
2. Persentase Lemak Tubuh yang Sangat Rendah
Memiliki persentase lemak tubuh yang sangat rendah dapat menyebabkan siklus menstruasi menjadi tidak teratur atau bahkan berhenti sama sekali, yang dikenal sebagai amenore akibat olahraga. Hal ini sering terjadi pada atlet yang memiliki massa otot tinggi.
"Ini biasanya berlaku pada atlet ekstrem, terutama selama musim latihan. Namun, siklus menstruasi bisa kembali normal saat memasuki musim istirahat," ungkap Dr. Wu.
Solusi:
Jika Anda merasa kadar lemak tubuh Anda memengaruhi siklus menstruasi, konsultasikan dengan dokter. Amenore dapat meningkatkan risiko osteoporosis dan menjadi tanda bahwa tubuh Anda tidak mendapatkan cukup energi untuk mendukung aktivitas fisik Anda.

3. Gesekan pada Pakaian
Terkadang, bercak darah setelah olahraga bukan berasal dari dalam tubuh, melainkan akibat gesekan pakaian saat berolahraga. Hal ini terutama terjadi jika bercak darah berwarna merah terang, yang lebih mungkin disebabkan oleh luka luar.
"Iritasi dari pakaian bisa menyebabkan pendarahan di luar tubuh atau di area masuknya vagina," kata Dr. Wu.
Solusi:
Cobalah mengganti pakaian olahraga Anda. Untuk aktivitas intens seperti lari atau bersepeda, gunakan pakaian ketat dan elastis. Sedangkan untuk aktivitas ringan seperti yoga atau jalan kaki, pakaian yang lebih longgar bisa menjadi pilihan. Pastikan juga memilih bahan yang menyerap keringat seperti poliester atau polipropilena.
4. Perubahan Hormon
Perubahan hormon akibat penggunaan pil KB, IUD, terapi hormon, kehamilan, atau sindrom ovarium polikistik (PCOS) dapat menyebabkan spotting, termasuk setelah olahraga.
Solusi:
Diskusikan kondisi ini dengan dokter, terutama jika Anda juga mengalami gejala lain. Dokter mungkin merekomendasikan jenis kontrasepsi atau terapi hormon yang lebih sesuai untuk Anda. Selain itu, tes tambahan mungkin diperlukan untuk menyingkirkan kemungkinan kehamilan atau kondisi kesehatan lain.
5. Infeksi
Infeksi saluran kemih (ISK) atau infeksi menular seksual (IMS) kadang-kadang dapat menyebabkan spotting atau darah dalam urine yang terlihat setelah olahraga.
Solusi:
Jika infeksi adalah penyebabnya, Anda mungkin memerlukan antibiotik. Segera konsultasikan dengan dokter dan lakukan tes darah atau urine untuk memastikan penyebabnya.
6. Kondisi Medis Tertentu
Beberapa kondisi medis, meskipun tidak langsung terkait dengan olahraga, dapat menyebabkan spotting kapan saja. Contohnya termasuk gangguan pembekuan darah, masalah tiroid, adenomyosis, fibroid rahim, atau hiperplasia endometrium.
Menurut Dr. Wu, "Spotting yang disebabkan oleh kondisi medis biasanya tidak spesifik pada olahraga, tetapi bisa terjadi kapan saja."
Solusi:
Jika Anda menduga ada kondisi medis serius, konsultasikan dengan dokter untuk menjalani pemeriksaan lanjutan. Diagnosis yang tepat akan membantu menentukan langkah pengobatan terbaik.
Kapan Harus ke Dokter?
Jika spotting hanya terjadi sekali atau selama satu bulan saja, kemungkinan besar tidak ada yang perlu dikhawatirkan. Namun, pendarahan di antara siklus menstruasi yang terjadi berulang kali tidak normal dan memerlukan perhatian medis.
"Jika ini sudah terjadi lebih dari dua atau tiga bulan, saya sarankan untuk menemui dokter dan menjalani pemeriksaan," kata Dr. Wu. Selain itu, segera periksakan diri jika spotting disertai nyeri yang baru muncul atau semakin parah.
Spotting setelah berolahraga memang bukan hal yang umum, tetapi dapat menjadi petunjuk adanya masalah kesehatan yang mendasarinya. Jangan ragu untuk memeriksakan diri jika Anda mengalami kondisi ini secara berulang. Ingatlah, kesehatan Anda adalah prioritas utama, dan mengenali penyebab spotting sejak dini dapat mencegah komplikasi lebih lanjut.