Peran Negara di Balik Sumber Dana Maha Besar Ekspansi Merek Otomotif China ke Indonesia
Merek otomotif asal China makin ekspansif ke Indonesia. Tahun ini BYD masuk, setelah merek GWM, Neta, Chery masuk ke Indonesia dalam 2 tahun terakhir.
Tahun ini BYD masuk ke Indonesia.
Dari Mana Pendanaan Merek Otomotif China Ekspansi ke Indonesia
Tensi tinggi terutama datang dari merek-merek otomotif China. Pendatang baru, melawan dominasi merek otomotif Jepang.
Ya, tahun ini beberapa merek otomotif baru asal China memulai langkah awalnya di pasar Indonesia. Sebut saja BYD dan Great Wall Motor (GWM), setelah Neta dan Chery menjejak pada 2023 dan 2022.
Tidak Main-main
Sejak Wuling pada 2017, merek otomotif China ekspansi ke Indonesia tidak main-main lagi: dana dan strategi besar disiapkan. Bukan asal dagang.
Chery sejak awal disebut menyiapkan dana US$ 100 juta untuk membangun pabrik di Indonesia. Ada dua lokasi yang diincar: Patimban dan Cikarang.
Saat ini Chery Indonesia bermitra PT Handal Indonesia Motor merakit Tiggo Series dan Omoda 5 di Bekasi.
Pemain yang lebih dulu masuk ke Indonesia pada 2017, Wuling, mengaku sudah mengeluarkan investasi US$ 1 miliar di Indonesia hingga saat ini.
"Investasi yang sudah kami keluarkan sampai saat ini US$ 1 miliar," ujar Dian Asmahani, Direktur Pemasaran dan Penjualan PT SGMW Motor Indonesia, baru-baru ini.
Hasilnya, Wuling berada di peringkat ke-7 pasar mobil penumpang di Indonesia, dengan penjualan 22. 586 unit.
Pemain baru, Neta (Hozon), juga tidak main-main di Indonesia. Rencana besar disiapkan termasuk merakit lokal model pertamanya, Neta V, di kuartal II 2024. Disusul model kedua di kuartal berikutnya.
Neta Indonesia menargetkan penjualan 10.000 unit pada tahun ini dari dua model: Neta V dan U.
Lokalisasi mobil Neta dilakukan bersama mitranya, PT Handal Indonesia Motor, yang juga menjadi mitra Chery.
Lantas dari mana dana besar merek otomotif China untuk melawan merek Jepang dan menaklukkan pasar Indonesia?
Pasar otomotif RI diserbu merek-merek China dalam dua tahun terakhir.
Shawn Xu, Presiden PT Chery Sales Indonesia dan Vice President Chery International --kini CEO Omoda-Jaecoo, mengatakan saat ini sumber keuangan Chery International datang dari bank-bank asal Tiongkok.
Peran Pemprov!
"Awal Chery dibangun (1997), sumber awal keuangan kami adalah investasi dari Pemerintah Provinsi Anhui, tempat kantor dan pabrik Chery berada. Namun, setelah kami makin berkembang, investasi kami dibantu bank-ban."
Penjelasan Shawn Xu saat merdeka.com mewawancarai di Wuhu, Anhui, China.
Jason Ding, Managing Director Neta Auto Indonesia, mengungkapkan semua investasinya berasal dari kantor pusat. Sampai kami dapat profit, dukungan keuangan dari sana.
Kami perlu investasi untuk branding, layanan purnajual, lokalisasi, dan sebagainya.
Kantor pusat Neta adalah Hozon Neta di Provinsi Zhejiang, China.
Berdiri sejak Oktober 2014, dengan investasi mencapai 7 miliar yuan.
"Para pemeang saham Hozon Neta beragam, seperti private investor, bank, province goverment. Pemerintah Provinsi Tongxiang termasuk investor pertama kami," ungkap Jason pada merdeka.com, baru-baru ini.
Dukungan Negara
Ekonom dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (FEB UI) Fithra Faisal menjelaskan, merek otomotif China ekspansi ke Indonesia karena melihat potensi pasar otomotif RI yang secara jangka panjang memang tinggi.
Apalagi sektor industri otomotif menjadi leading indicator pertumbuhan ekonomi nasional, sebab berdampak ganda.
"Biaya manufaktur mobil-mobil China murah karena mereka mempunyai input produksi lebih murah, yang didukung pemerintahnya dengan subsidi.
Kata ekonom UI Fithra Faisal.
SUV Wuling Almaz, Wuling Air ev, Chery Omoda 5, dan Neta V adalah contoh mobil-mobil asal China yang mendobrak pasar otomotif Indonesia, dengan harga lebih murah di segmennya masing-masing.
Dinanti BYD dan GWM
Setelah ini, kita akan menyaksikan mobil BYD dan GWM yang membawa merek Ora, Haval, dan Tank meramaikan pasar otomotif Indonesia di awal 2024.
Sebagian besar bakal memasarkan mobil listrik (EV).
Apakah harga jualnya akan kembali murah seperti mobil-mobil China lainnya yang sudah masuk pasar Indonesia?
Mari kita tunggu, yang jelas merek otomotif Jepang sedang tidak baik-baik saja!