Keren, Astra keruk laba Rp 9 triliun dari bisnis otomotif 2016!
Wow, Astra keruk laba Rp 9 triliun dari bisnis otomotif 2016. Kelompok usaha besar ini melaporkan laba bersih lini otomotif tahun lalu itu naik 23 persen dibandingkan tahun sebelumnya yang tercatat Rp 7,46 triliun. Kenaikan ini akibat kesuksesan peluncuran model baru yang mencapai 14 model baru dan 9 revamped model.
Lini usaha otomotif terbukti masih dominan bagi perolehan laba PT Astra International Tbk. Berdasarkan kinerja 2016, laba bersih dari otomotif berkontribusi sekitar 60 persen atau setara Rp 9 triliun dari total laba Astra yang Rp 15 triliun.
Dalam rilisnya pada Merdeka.com, Senin (27/2) sore, kelompok usaha besar ini melaporkan laba bersih lini otomotif tahun lalu itu naik 23 persen dibandingkan tahun sebelumnya yang tercatat Rp 7,46 triliun. Kenaikan ini akibat kesuksesan peluncuran model baru yang mencapai 14 model baru dan 9 revamped model.
Secara volume unit, penjualan mobil Astra Grup naik 16 persen menjadi 591.000 unit. Kenaikan ini lebih tinggi dari penjualan mobil secara nasional yang hanya naik 5 persen menjadi 1,1 juta unit. Sehingga pangsa pasar Astra naik menjadi 56 persen secara nasional. Di bisnis mobil, Astra menaungi merek-merek seperti Toyota, Daihatsu, Isuzu, UD Trucks, dan BMW.
Dari sisi kendaraan roda dua, penjualan motor PT Astra Honda Motor turun 2 persen menjadi 4,4 juta uit. Penurunannya lebih rendah dari penurunan penjualan sepeda motor nasional yang 8 persen menjadi 5,9 juta unit. Sehingga pangsa pasar Astra naik menjadi 74 persen dari 69 persen. Tahun lalu Astra meluncurkan 7 model baru dan 7 model revamped.
Sementara laba bersih Astra Otoparts di bisnis komponen, naik 31 persen menjadi Rp 418 miliar. Ini disebabkan adanya kenaikan pendapatan di segmen pasar pabrikan atau original equipment manufacturer (OEM) dan segmen aftermarket.
Prijono Sugiarto, Presiden Direktur astra International, menjelaskan kinerja bisnis otomotif cukup baik dengan kenaikan pangsa pasar di mobil dan sepeda motor. "Secara umum kinerja bisns Astra Grup sepanjang tahun lalu cukup memuaskan dengan peningkatan yang stabil di beberapa lini bisnis. Prospek 2017 tampaknya cukup positif dengan perbaikan kondisi ekonomi dan kenaikan harga batu bara," ujar Prijono dalam rilisnya.
Seperti diketahui, Astra International memiliki 6 lini bisnis lagi, selain otomotif. Yakni jasa keuangan, alat berat dan pertambangan, agribisnis, infrastruktur dan logistik, teknologi informasi, dan yang teranyar properti.
Baca juga:
Astra tak tertarik beli saham Freeport
60 Tahun, Astra terus berinovasi sejak krisis 98
Astra catat laba bersih semester I Rp 7,1 triliun, turun 12 persen
Penurunan penjualan motor dan mobil di Indonesia belum akan membaik
TRAC-Astra Rent a Car fokus garap segmen ritel tahun ini
Kini layanan TRAC-Astra Rent a Car hadir di Saphire Lounge Bandara
-
Apa itu Honda Astrea? Honda Astrea, yang telah menjadi merek legendaris dan sangat populer di Indonesia.
-
Kapan Honda Astrea Star diperkenalkan? Honda Astrea Star diperkenalkan pada tahun 1985, memulai era baru untuk sepeda motor bebek dengan desain yang lebih modern.
-
Mengapa Toyota memilih Astra sebagai mitra di Indonesia? Toyota tidak pernah benar-benar memintai Astra, tetapi mereka menghendaki mitra dagang yang aman secara politis. Mereka memandang Astra, namun sesungguhnya mereka lihat adalah pemerintah (RI).
-
Bagaimana Toyota dan Astra berhasil menjalin kerjasama? Dan dibantu lobi Soedjomo Hoemardani, asisten pribadi Presiden Soeharto, jadilah Toyota memilih Astra sebagai mitra di Indonesia (hlm 76).
-
Siapa yang membantu Astra mendapatkan keagenan Toyota? Buku Konglomerasi: Negara dan Modal dalam Industri Otomotif Indonesia (Chalmers: 1996) menyebutkan, yang lain tetap bersikukuh bahwa Soemitro lah yang secara efektif mengadakan lobi-lobi untuk kepentingan Astra pada awal Orde Baru (hlm 185).
-
Kapan Toyota dan Astra mendirikan perusahaan patungan? Akhirnya Astra berjodoh dengan Toyota, yang dirayakan mendirikan perusahaan patungan: PT Toyota Astra Motor pada 12 April 1971 dengan kepemilikan saham Astra 51%.