KTT ASEAN 2023: Perang Otomotif Indonesia versus Thailand, Begini Data-datanya
Indonesia bersaing ketat dengan Thailand di industri otomotif. Dalam sektor produksi, Indonesia masih kalan dibandingkan Thailand.
Gaikindo memaparkan dalam diskusi daring Denpasar 12.
KTT ASEAN 2023 di Jakarta, Perang Otomotif Antara Indonesia dan Thailand
Indonesia vs Thailand
Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) melaporkan industri otomotif Indonesia bersaing ketat dengan Thailand.
Kukuh Kumara, Sekretaris Umum Gaikindo, menjelaskan dari sisi produksi mobil, Indonesia kalah dibandingkan Thailand.
Kapasitas produksi industri otomotif Thailand lebih besar dibandingkan Indonesia, yakni 2 juta unit banding 1 juta unit. Karena sebagian besar pasar Thailand adalah ekspor.
"Saat ini muncul Vietnam, meski pasar domestiknya masih kecil," ujar Kukuh dalam diskusi daring Denpasar 12, Rabu (6/9).
Pemasok Juga Kalah
Indonesia juga kalah dari sisi industri komponen otomotif. Jumlah pemasok tier 1, 2, dan 3 Indonesia lebih sedikit dibandingkan Thailand. Dengan kata lain, kemampuan memproduksi industri otomotif lebih rendah dari Negri Gajah Putih ini.
Maka itu, kemampuan dan fasilitas industri otomotif Indonesia perlu dikembangkan untuk mengejar kapasitas dan kemampun Thailand.
Kukuh Kumara, Sekretaris Umum Gaikindo.
Menurut Kukuh, saat ini Indonesia berada di peringkat 11 dunia dalam sisi kapasitas produksi 1,47 juta unit per tahun, sedangkan Thailand di No 10 dengan kapasitas 1,88 juta unit.
Di No 1 adalah China: 27 juta unit per tahun.
Indonesia Ranking 14 Dunia
Sedangkan dari sisi volume pasar, Indonesia di peringkat ke-14 dunia dengan volume 1,048 juta unit per tahun.
Sedangkan Thailand di peringkat ke-16 dengan volume 849 ribu unit.
Namun demikian, pasar Indonesia No 1 di kawasan Asia Tenggara (ASEAN). Kontribusinya sekitar 31 persen terhadap total pasar otomotif ASEAN yang 3,42 juta unit.
paparan Kukuh Kumara, Sekretaris Umum Gaikindo.
Kondisi terkini pasar otomotif Indonesia Januari-Juli 2023. Mobil bemesin konvensional (ICE) masih mayoritas dengan penjualan 556.439 unit.
Mobil hybrid (HEV): 23.004 unit
plug-in hybrid (PHEV): 38
baterai (BEV): 6.920
Ada 4-5 Merek Ingin Bangun Pabrik Indonesia
Taufik Bawazier, Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika (ILMATE) Kementerian Perindustrian RI, mengatakan dunia sedang bergerak ke arah kendaraan elektrifikasi (EV). Maka itu, pemerintah sudah membuat peta jalan (roadmap) karbon netral pada 2060. Sebab sektor transportaasi berkontriusi 21 persen terhadap emisi karbon dunia.
"Penjualan mobil listrik di pasar utama otomotif dunia bertumbuh. Misalnya China tumbuh lebih 50 persen, Eropa 15 persen, dan Amerika Serikat 48 persen. Pemerintah sedang rumuskan yang terbaik buat Indonesia. Saat ini ada 4-5 perusahaan otomotif baru ingin bangun pabrik di Indonesia, ujar Taufuk dalam diskusi yang sama.