Mobil Terbang Makin Nyata, Produsen Aerofugia Segera Pasarkan eVTOL 2025
Menurut Morgan Stanley, pasar global mobil terbang diperkirakan mencapai US$ 1 triliun pada 2040, dan naik menjadi US$ 9 triliun pada 2050. China diprediksi akan memegang pangsa pasar 23 persen pada 2050, No 2 setelah Amerika Serikat dengan pangsa 27 persen.
Produk mobil terbang segera masuki tahap komersial di dunia. Di China, produsen mobil terbang segera meluncurkan produknya.
"Komersialisasi mobil terbang di China akan dimulai pada 2025 atau 2026," kata Guo Liang, Chief Executive Officer (CEO) pengembang mobil terbang Aerofugia, dilansir dari Nikkei Asia, Kamis (25/5).
-
Apa itu motor listrik? Motor listrik, yang sering disebut sebagai "molis", adalah jenis kendaraan bermotor yang menggunakan energi listrik untuk menggerakkan komponennya.
-
Bagaimana motor listrik bekerja? Cara kerja motor listrik terbilang sederhana, di mana ia mengkonversi energi listrik menjadi energi mekanik, memungkinkan motor untuk bergerak seperti motor berbahan bakar konvensional.
-
Kenapa mobil pick up tertimpa tiang listrik? “Karena tidak ketahan, pohon tersebut malah roboh menimpa kabel dan tiang tadi. Total ada dua tiang listrik dan satu tiang telepon,” tambah Dede Suprapto
-
Dimana Wuling merakit mobil listrik di Indonesia? Indonesia sudah memasuki era mobil listrik sejak merek otomotif Wuling dan Hyundai memutuskan merakit model BEV di pabrik mereka di Cikarang, Jawa Barat, pada 2021/2022.
-
Apa yang memengaruhi jarak tempuh mobil listrik? Menurut informasi resmi dari Hyundai Gowa, ada beberapa faktor yang memengaruhi jarak tempuh kendaraan listrik. Faktor-faktor tersebut mencakup kebiasaan berkendara, penggunaan daya tambahan, kondisi saat berkendara, serta status energi pada baterai.
-
Apa saja merek mobil China yang sudah hadir di Indonesia? Setelah kehadiran Wuling, DFSK, Chery, dan BYD di Indonesia, banyak merek mobil China lainnya yang dikabarkan akan menyusul untuk memasuki pasar otomotif Tanah Air.
Dia mengatakan, revolusi ini (mobil terbang) akan melampaui elektrifikasi mobil.
Mobil terbang atau dikenal pesawat lepas landas dan mendarat secara vertikal (eVTOL), meminjam karakteristik dari helikopter, drone, dan pesawat kecil. Kelompok industri Vertical Flight Society telah membuat katalog lebih dari 800 konsep desain eVTOL di seluruh dunia.
Menurut Morgan Stanley, pasar global mobil terbang diperkirakan mencapai US$ 1 triliun pada 2040, dan naik menjadi US$ 9 triliun pada 2050.
China diprediksi akan memegang pangsa pasar 23 persen pada 2050, No 2 setelah Amerika Serikat dengan pangsa 27 persen.
©2023 Merdeka.com
Dalam wawancara dengan Nikkei Asia, Guo mengatakan mobil terbang akan menjadi metode transportasi lebih terjangkau dibandingkan helikopter.
“Sebagai moda baru transportasi dataran rendah, tarif (mobil terbang) akan sepertiga atau seperlima dari helikopter,” ujar Guo, "Ini mungkin sedikit mahal bagi kebanyakan orang, tapi biayanya akan terus menurun. Untuk sekarang armadanya belum optimal, tapi kami akan terus melakukan perbaikan untuk mengembangkannya.”
Saat ini perusahaan-perusahaan rintisan tengah memimpin pengembangan mobil terbang. Seperti Joby Aviation dari Amerika Serikat dan Vertical Aerospace dari Inggris, dua startup yang menonjol.
Sementara perusahaan rintisan Jepang SkyDrive telah mendapat pendanaan dari konglomerat domestik Itochu.
Bagaimana Sikap Boeing
©albertopinto
Boeing dan pemain mapan lain di industri pesawat terbang pun telah mengerahkan sumber dayanya ke tahap pengembangan mobil terbang. Banyak perusahaan memasuki sektor ini sambil melihat bahwa pilot manusia sudah tidak diperlukan di masa depan.
EHang, juga dari China, yang memulai sebagai perusahaan rintisan drone pada 2014, telah meluncurkan mobil terbang pada 2016.
Sementara, produsen mobil Zhejiang Geely Holding membentuk Aerofugia sebagai anak perusahaan pada 2020 dan berinvestasi di perusahaan rintisan Jerman Volocopter.
Sedangkan, perusahaan rintisan kendaraan listrik Xpeng juga berusaha untuk dapat mengembangkan mobil terbang sendiri.
"Pada akhir Maret, kami membangun hub di 16 kota China dan melakukan lebih dari 8.200 penerbangan uji coba di dalam negeri," jelas He Tianxing selaku Wakil Presiden EHang.
Secara global kami tmelakukan lebih dari 35.000 (penerbangan uji coba) di 12 negara, dan kami percaya bahwa kami yang memimpin, lanjut dia.
Meski sektor swasta terus melakukan berbagai usaha demi bisa meluncurkan mobil terbang, tujuan komersialisasi 2025 mungkin akan tertunda jika pemerintah lamban dalam membuat aturan. Atau jika pejabat memberlakukan pembatasan yang keras.
Reporter magang: Vallerie Dominic