Oli saya bikin lebih hemat BBM. Lebih hemat dari apa?
Klaim bahwa pelumas bisa menghemat bahan bakar dengan menyebutkan bahwa persentasenya lebih baik pun menjadi senjata andalan untuk menarik konsumen.
Tidak sedikit produsen suatu barang akan mengklaim bahwa produknya punya nilai yang lebih baik. Dalam dunia otomotif, pelumas adalah salah satu contohnya. Klaim bahwa pelumas bisa menghemat bahan bakar dengan menyebutkan bahwa persentasenya lebih baik pun menjadi senjata andalan untuk menarik konsumen.
-
Apa yang Omesh lelang? Omesh dan Dian Ayu Lestari ngadain lelang motor kesayangan mereka, Royal Enfield Classic 500 'Pegasus'.
-
Bagaimana Olla Ramlan menjaga bentuk tubuhnya? Suka Olahraga Lari Olla Ramlan paling hobi lari nih, tapi bukan lari dari masalah ya! Meski usia semakin tua dan anak-anak makin besar, Olla masih tampak awet muda banget sih. Bentuk Tubuh Masih Langsing Olla Ramlan bahkan memiliki badan yang ideal alias langsing abis, dia usianya yang menginjak 43 tahun.
Namun, konsumen pun harus jeli. Untuk saat ini, belum ada metode yang sahaih untuk menunjukkan perbandingan tersebut. Memastikan konsumsi bahan bakar pun bukan hal yang mudah dan presisi.
"Nilai konsumsi bahan bakar tidak mudah untuk dipastikan. Ada dua macam cara memastikannya, di laboratorium dengan menaikkan sepeda motor ke dynometer, dan kita mengontrol kondisinya, lalu kita hitung (rata-rata) konsumsinya. Cara lainnya adalah dengan mengendarai langsung kendaraan," kata Leo Yip, EDB Chairman Shell Singapore pada otosia.com di sela-sela gelaran MotoGP Motegi, Jepang, Minggu (11/10)
Ia menekankan, angka itu lebih baik dari apa. Pelumas apa yang menjadi pembanding sehingga bisa dibilang lebih baik sekian persen.
"Tiap produsen bisa bilang, oli saya lebih baik 10 persen dari... 6 persen lebih baik dari... Yang terpenting dalam hal ini, itu perbandingannya apa. Lebih baik dari oli apa?" tekannya.
Culasnya produsen adalah membandingkan sesuatu secara tidak imbang. Misalnya, oli yang kental dibandingkan dengan oli yang lebih cair. Gap yang muncul dari perbandingan itu tentu menarik di mata konsumen.
"Misalnya oli kami 10W-40 enam persen lebih baik dari 15W-50 atau 15W-40. Jadi, kita harus tahu referensi yang dibandingkan. Kami bisa saja membandingkan oli yang kental dengan oli yang lebih encer. Di sini, angka yang besar akan lebih menarik dari konsumen. Sejauh ini belum ada prosedur tes perbandingan seperti itu," ujarnya.
(kpl/nzr/fjr)(mdk/otosia)