Pemprov Bengkulu Komitmen Beli 12 Unit Mobil Esemka Bima
Pemerintah Provinsi Bengkulu komitmen membeli 12 unit mobil pikap Esemka Bima produksi PT Solo Manufaktur Kreasi (SMK) di Boyolali, Jawa Tengah. Komitmen pembelian tersebut dicapai dalam pameran gelaran Teknologi Tepat Guna (TTG) Nasional XXI 2019 di Bengkulu yang digelar hingga besok (25/9).
Pemerintah Provinsi Bengkulu komitmen membeli 12 unit mobil pikap Esemka Bima produksi PT Solo Manufaktur Kreasi (SMK) di Boyolali, Jawa Tengah. Komitmen pembelian tersebut dicapai dalam pameran gelaran Teknologi Tepat Guna (TTG) Nasional XXI 2019 di Bengkulu yang digelar hingga besok (25/9).
“Kami mengapresiasi kepada Pemerintah Provinsi Bengkulu yang menandatangani pembelian 12 unit Esemka. Kami juga optimistis Esemka dapat meningkatkan produktivitas masyarakat desa,” ujar Putu Juli Ardika, Direktur Industri Maritim, Alat Transportasi, dan Alat Pertahanan Kementerian Perindustrian dalam keterangan resminya, Selasa (24/9).
-
Kapan Angga pindah ke Boyolali? Pindah dari Jakarta ke Boyolali pada tahun 2004, Angga mengaku sekeluarga tinggal di bekas kandang kambing milik kakeknya.
-
Apa makna dari kata "mobil" ? Kata "mobil" memiliki dua arti, yakni kendaraan dan kemampuan untuk bergerak dengan mudah.
-
Apa ciri khas Sego Tempong Boyolali? Di Boyolali, makanan Sego Tempong sudah diadaptasi sesuai dengan lidah warga Jateng. Uniknya lagi, lauk sego tempong di salah satu warung makan di Boyolali itu adalah iga sapi yang pedas.
-
Apa itu Mobil Ketek? Mobil Ketek sendiri bentuknya seperti mobil berbodi jip, kemudian dengan tambahan aksen kayu. Transportasi tersebut populer pada tahun 1960-1980-an.
-
Apa saja jenis wisata yang ditawarkan di Selo, Boyolali? Selain keindahan alamnya, Selo juga kaya akan potensi wisata petualangan dan kegiatan outdoor lainnya. Kawasan ini menawarkan berbagai jalur trekking yang menantang dengan pemandangan alam yang memesona sepanjang perjalanan.
-
Mobil apa yang ditabrakkan bocah itu ke tembok? Berdasarkan data yang dihimpun, mobil yang ditabrakkan bocah itu adalah mobil listrik merk Chery Omoda E5 yang ditaksir harganya sekitar Rp488 juta.
Menurut Direktur Putu, di pameran TTG Nasional XXI Bengkulu, Kementerian Perindustrian menampilkan produk unggulan dari PT Solo Manufaktur Kreasi, Kreasi Mandiri Wintor Indonesia (KMWI), dan Sefator Deos Maks. Selain itu, Kemenperin menampilkan produk hasil riset Balai Besar dan Balai Riset dan Standarisasi (Baristand) Industri.
Di pameran TTG Nasional XXI, para pengunjung tampak antusias memperhatikan mobil Esemka yang tipe pikap merek Bima. Kendaraan produksi PT SMK ini telah melakukan kerja sama dengan 30 industri komponen lokal. Pada tahun pertama, PT SMK menargetkan produksi sebanyak 3.500 unit pick up Bima.
Pabriknya yang beroperasi di Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah ini akan menyerap tenaga kerja lokal hingga 300 orang. Pada 6 September lalu, pabrik SMK ini diresmikan oleh Presiden Jokowi.
Sementara Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah mengatakan pihaknya bangga terhadap kehadiran mobil Esemka sebagai produk industri dalam negeri. Oleh karena itu, pemerintah provinsi Bengkulu berminat untuk memesan karya anak bangsa tersebut.
“Siapa lagi kalau bukan kita yang bangga menggunakan produk dalam negeri ini. Harapan kami, pada 2020 nanti mobil Esemka sudah masuk e-katalog, sehingga proses pengadaannya bisa lebih sederhana. Kami terus dorong teknologi nasional, agar bangsa ini kompetitif di mata dunia,” ujarnya.
Eko Putri Sandjojo, Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi menginginkan PT SMK dapat memberikan pelatihan perbengkelan kepada Badan Usaha Milik Desa (BUMDes). “Tujuan supaya mereka bisa mengerti tentang merawat kendaraan. Apalagi yang namanya penjualan kendaraan itu salah satu kunci keberhasilannya adalah layanan purnajualny,” tutur Menteri Eko.
(mdk/sya)