Awas kasus pemerasan dengan modus menabrak diri ke mobil semakin marak di Bandung.
Dugaan sejumlah warga memang belum terbukti, tapi bukan berarti keresahan itu mesti dianggap isapan jempol.
Warga yang Pernah Mengalami Modus Tabrak Diri ke Mobil Memberikan Pengakuan
Eka Merdekawati (39) baru selesai memandikan mobilnya di tempat cuci di Kelurahan Braga, Kota Bandung pada siang bolong bulan Juli. Hari itu, Eka berkendara sendirian dengan hati-hati saat mengeluarkan mobil dari area parkir. Ia melihat ke arah kanan sebelum melaju di Jalanan Banceuy yang beraspal.
Ketika ia berbalik ke arah kiri, tiba-tiba ada seseorang yang terjatuh di depan mobilnya. Tak lama kemudian, seorang pengendara motor datang dan menabrak bagian belakang mobil dengan keras, menuduh Eka sebagai pelakunya. Heran dan panik, Eka tidak segera membuka pintu mobil. Ia tidak begitu yakin, "Apakah benar aku menabrak? Saya merasa tidak menabrak," pikir Eka bingung pada hari itu.
- Momen Kompak Warga Berhasil Setop Maling Mobil yang Kabur ke Hutan, Adang pakai Alat Berat
- 3 Wartawan Peras Pedagang Minyak Goreng, Mobil Pelaku Dikepung & Nyaris Diamuk Massa
- Aksi Kejar-Kejaran Mobil Dekat Gerbang Tol Pedati Bak di Film, Bodi Penyok dan Kaca Pecah
- Kelakuan Kurang Ajar Pengemis di Bandung, Tak Diberi Uang Mobil Orang Diludahi
Walaupun si pengendara motor ngotot memaksanya keluar, Eka dengan panik membuka pintu mobilnya.
Meskipun tidak berniat untuk melarikan diri, Eka malah mengajak pria yang terlihat kesakitan itu ke rumah sakit. Namun, pria tersebut menolak tawaran Eka. Eka mulai merasa curiga, terutama ketika si pengendara motor yang terlibat dari awal terus memaksa Eka untuk memberikan uang ganti rugi.
Eka kukuh mengajak 'korban' ke rumah sakit, tetapi 'korban' dan pengendara motor dengan tegas menolak. Kecurigaan Eka semakin bertambah ketika si pengendara tersebut tanpa ragu meminta uang ganti rugi sebesar 2 juta rupiah. Eka menduga, "Saya sempat berpikir mungkin saya tidak melihat, karena saya melihat ke arah kanan. Pada awalnya saya percaya, tetapi mulai curiga ketika mereka meminta uang. Sepertinya ini adalah penipuan."
Meskipun aku terus mendorong korban untuk pergi ke rumah sakit jika benar-benar terluka, jika aku benar-benar menabraknya, aku akan bertanggung jawab. Namun, akhirnya Eka masih memberikan uang 100 ribu dan melanjutkan perjalanan dengan curiga bahwa kejadian itu mungkin hanya sebuah upaya pemerasan dengan pura-pura ditabrak oleh mobil.
Menyebar luas di Banceuy
Beberapa akun Instagram mengunggah video kejadian dugaan penipuan atau pemerasan dengan modus pura-pura tertabrak mobil di Jalan Banceuy pada malam hari awal pekan ini. Video tersebut menjadi viral di media sosial setelah diunggah pada Rabu kemarin (7/8/2024), seperti yang diamati oleh Liputan6.com.
Dugaan bahwa video tersebut berasal dari kamera gawai milik seseorang yang keluar dari mobil berwarna hitam, muncul karena terdapat keterangan "hati-hati modus menabrakan diri" dan "untung terekam CCTV" di dalam video tersebut. Dalam video tersebut, terlihat tiga orang anak muda. Salah satunya sedang duduk di tengah jalan persis di depan mobil tersebut, seolah-olah baru saja tertabrak. Sementara itu, dua pemuda lainnya berdiri di sampingnya.
"Pura-pura jadi korban, itu yang mereka lakukan. Bohong. Pura-pura jadi korban, itu saja, Pak," kata perekam video dalam Bahasa Sunda, menegaskan bahwa orang yang duduk di jalan tersebut sebenarnya berpura-pura menjadi korban.
Ketika perekam video mendekat, ketiganya bergerak menjauh. Orang yang awalnya duduk di tengah jalan tersebut dengan terburu-buru diseret oleh dua orang lainnya, dan kemudian diangkat ke tepi jalan.
Apakah kamu ingin pergi ke polisi? Jika kamu ingin pergi ke polisi, ayo pergi ke polisi sekarang!
Perekam itu seakan mengajak untuk pergi ke kantor polisi bersama-sama.
Tiga pemuda terlihat santai saja. Setelah merekam video tersebut, mereka kembali masuk mobil dan pergi meninggalkan tempat kejadian. Unggahan tersebut kemudian mendapatkan ribuan komentar, dimana mayoritas menganggapnya sebagai upaya penipuan atau pemerasan. Beberapa dari komentar tersebut bahkan mengklaim memiliki pengalaman serupa, salah satunya adalah Eka Merdekawati.
Apakah Kejadian di Jalan Banceuy Cuma Modus atau Murni Kecelakaan?
Iptu Dedi Hermansyah, Kanit Lantas Polsek Sumur Bandung, mengonfirmasi bahwa kejadian viral tersebut terjadi di Jalan Banceuy. Sampai saat ini, polisi belum menerima laporan dari kedua belah pihak. Namun demikian, pihak kepolisian setempat sedang berusaha mengidentifikasi salah satu orang yang terlibat dalam video tersebut untuk dimintai klarifikasi.
Menurutnya, mereka telah memeriksa dan mengidentifikasi salah satu modus yang diduga menabrakan diri, dan sedang mencari klarifikasi untuk memastikannya.
Pengalaman di Jalan yang Berbeda
Di jalanan lain, Rizki Mulyana (24) mengaku memiliki pengalaman yang mirip.
"Pada malam sekitar pukul 11.00, Rizki mengatakan bahwa kejadian tersebut terjadi tepat di bawah jembatan penyeberangan orang Jalan Asia Afrika. Sepertinya 'korban' tidak bisa berjalan langsung dan kemudian dibopong oleh beberapa orang yang diduga sebagai temannya."
Indra Perdana (42) memberikan kesaksiannya tentang dugaan pemerasan dengan modus yang sama yang sempat tersebar di persimpangan bawah flyover Kiaracondong. Informasi dari warga sekitar yang sampai kepada Indra menyebutkan bahwa mobil mewah seperti mobil Alphard sering menjadi target.
Setelah mengirim barang sekira jam 2 sore, Indra mengalami kejadian dimana ada seseorang yang diduga menabrakan diri ke mobil yang ia kemudikan. Menurut pengakuannya, mobil tengah melaju pelan karena jalanan ramai.
Setelah itu, Indra menjelaskan bahwa korban mengaku kakinya tergilas ban mobil bagian belakang. Kemudian, mereka dihentikan oleh sekelompok orang dan dipaksa untuk dibawa ke depan lapangan futsal. Indra dan dua temannya kemudian turun dari mobil dan berusaha memastikan kondisi korban sambil menghadapi omongan beberapa orang yang tiba-tiba ikut berkerumun.
Dia awalnya kami sangka ketabrak beneran, jadi kita fokus ke korban. Kaget juga, tapi lama-lama curiga ketika ada temen korban malah merusak bumper mobil kita," ucapnya.
Selain itu, Eka Merdekawati mengungkapkan hal yang sama di Jalan Banceuy, 'korban' yang ditabrak Indra menolak diajak ke rumah sakit. 'Korban' dan beberapa orang lain di lokasi memaksa meminta uang ganti rugi sebesar 2 juta rupiah.
"Penjual di sana sempat mengatakan kepada teman saya bahwa hati-hati dengan Kang itu karena dia sering menggunakan modus," ujar katanya. Meskipun kejadian Indra sudah terjadi dua tahun yang lalu, Indra merasa kemungkinan kejadian serupa pernah terjadi sebelumnya. Beberapa wajah yang sama, seperti yang sering kulihat di jalanan itu, membuatku merasa begitu.
Sebelumnya, saya juga pernah berbincang dengan teman yang mengatakan sering mengalami situasi serupa. Bahkan, ada seorang ibu yang pernah keluar uang sampai 2 juta rupiah menggunakan mobil Mercy
Cerita yang diceritakan adalah milik Indra.
Warga yang cemas
Tidak hanya ketiga lokasi tersebut, kami juga menerima pengakuan serupa dari warga lain yang mengalami kejadian serupa, seperti di sekitar Rumah Sakit Advent di daerah Cihampelas dan di kawasan Taman Japati, Sadang Serang.
Meskipun dugaan sejumlah warga belum terbukti, tetapi hal tersebut tidak berarti harus dianggap tidak masuk akal terutama di beberapa kota lainnya, karena kasus pemerasan atau penipuan dengan modus tabrak diri memang pernah terjadi seperti yang terjadi di Pasar Rebo, Jakarta dua tahun yang lalu. Kepolisian setempat bahkan memberikan imbauan kepada masyarakat agar lebih waspada agar tidak tertipu oleh pelaku yang akhirnya hanya meminta uang.
Indra mengatakan bahwa warga sebaiknya tidak berharap terlalu banyak untuk keamanan karena masih ada banyak pekerjaan lain yang harus dilakukan. Dia juga mengkhawatirkan bahwa jika warga merasa tidak aman di kota ini, orang-orang mungkin tidak akan lagi senang datang ke Bandung.