Sukses Jaga Kinerja Ekspor, Toyota Manufacturing Raih Penghargaan Primaniyarta 2019
Toyota Indonesia meraih penghargaan atas kinerja ekspornya dari pemerintah Indonesia yakni Primaniyarta pada tahun ini. Penghargaan kali ke-10 bagi ini untuk kategori “Eksportir Berkinerja”.
Toyota Indonesia meraih penghargaan atas kinerja ekspornya dari pemerintah Indonesia yakni Primaniyarta pada tahun ini. Penghargaan kali ke-10 bagi ini untuk kategori “Eksportir Berkinerja”.
Penghargaan Primaniyarta ini diserahkan oleh Wakil Presiden Republik Indonesia Jusuf Kalla yang didampingi Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita kepada Presiden Direktur PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) Warih Andang Tjahjono, saat pembukaan Trade Expo 2019 di Indonesia Convention Exhibition (ICE) BSD City, Tangerang, Rabu (16/10).
-
Kapan Toyota mulai memasukkan teknologi elektrifikasi ke mobil-mobil nya di Indonesia? Sebagai bagian dari Multi Pathway Strategy untuk berkontribusi menekan emisi karbon, Toyota telah menjadi pionir kendaraan elektrifikasi di Indonesia, dengan memasukkan teknologi elektrifikasi sejak tahun 2009.
-
Apa yang membuat Toyota menjadi merek otomotif No. 1 di Indonesia? Setiap tahun, Toyota jadi merek otomotif No 1 di Indonesia dengan pangsa pasar lebih dari 31 persen, setara penjulana sekitar 300 ribu unit per tahun.
-
Kapan Toyota dan Astra mendirikan perusahaan patungan? Akhirnya Astra berjodoh dengan Toyota, yang dirayakan mendirikan perusahaan patungan: PT Toyota Astra Motor pada 12 April 1971 dengan kepemilikan saham Astra 51%.
-
Kenapa Toyota memutuskan untuk menjual Vios di Indonesia? Meskipun ragu karena popularitas Toyota Soluna yang tinggi, Toyota akhirnya memutuskan untuk menghadirkan Vios ke Indonesia pada tahun 2003.
-
Kenapa mobil Eropa menarik di Indonesia? Fitur-fitur yang dihadirkan oleh mobil Eropa sering dianggap lebih maju daripada yang lainnya. Hal ini menjadi daya tarik tersendiri bagi mobil Eropa di Indonesia, dan banyak yang berpendapat bahwa harga yang dibayarkan sepadan dengan fitur-fitur yang ditawarkan.
-
Mengapa Toyota memilih Astra sebagai mitra di Indonesia? Toyota tidak pernah benar-benar memintai Astra, tetapi mereka menghendaki mitra dagang yang aman secara politis. Mereka memandang Astra, namun sesungguhnya mereka lihat adalah pemerintah (RI).
“Terima kasih atas penghargaan yang diberikan kepada TMMIN sebagai perusahaan berkinerja di bidang ekspor. Penghargaan ini tentunya menjadi pemicu semangat kami sebagai Toyota grup di Indonesia untuk bisa memberikan lebih banyak sumbangsih bagi perkembangan industri otomotif nasional, termasuk dalam menyongsong era teknologi kendaraan elektrifikasi dan ramah lingkungan,” ujar Warih.
Menurutnya, kinerja ekspor tahun ini dijalani TMMIN dengan tidak mudah di tengah kondisi ekonomi global yang terdampak perang dafang antara Amerika Serikat dan China.
Namun, TMMIN berhasil menorehkan capaian positif di tengah kondisi perekonomian global yang tidak menentu dan tendensi proteksionisme di beberapa negara tujuan ekspor.
Toyota memiliki sembilan model ekspor kendaraan utuh bermerek Toyota yang dimanufaktur di fasilitas produksi TMMNI dan PT Astra Daihatsu Motor (ADM). Kesembilan model itu; Fortuner, Innova, Vios, Yaris, Sienta, Rush, Avanza, Agya, dan Townace/Liteace.
Per September tahun ini, volume ekspor Toyota tercatat 158.700 unit, naik tipis sebesar 3 persen dibandingkan periode sama tahun lalu. Capaian tersebut antara lain didukung oleh pengalaman panjang Toyota dalam mempertahankan bahkan meningkatkan performa ekspor untuk bisa menembus pasar global selama lebih dari 30 tahun.
“Selama lebih dari 30 tahun,Toyota diuji untuk menghadapi berbagai macam kondisi global untuk tetap bisa menghadirkan senyuman bagi pelanggan serta turut andil dalam memberikan sumbangsih bagi perekonomian negeri ini. Naik-turun kinerja ekspor telah kami alami sehingga menjadi pelajaran berharga dalam menyusun langkah-langkah strategis berikutnya,” ujar Warih.
Kontribusi Ekspor Toyota Indonesia
2016 Merdeka.com
Sebagai salah satu basis produksi dan ekspor di kawasan Asia Pasifik, Toyota Indonesia berkontribusi dalam tiga hal.
Pertama, pada upaya substitusi impor melalui produksi lokal untuk pasar dalam negeri dan penciptaan potensi pasar ekspor. Dengan demikian dapat memberikan peran positif untuk menjaga keseimbangan neraca perdagangan terutama untuk sektor industri otomotif.
Kedua, kontribusi pada kinerja ekspor otomotif. Produksi lokal kendaraan merek Toyota berkontribusi sekitar 78 persen terhadap total ekspor kendaraan utuh dari Indonesia pada 2018.
Ketiga, sebagai jembatan bagi Industri Kecil dan Menengah (IKM), pemasok komponen kendaraan lokal, untuk dapat menembus pasar ekspor. Tingginya tingkat kandungan dalam negeri produk-produk Toyota yang saat ini mencapai 75-94 persen menandakan bahwa hanya sebagian kecil dari komponen kendaraan bermerek Toyota yang menggunakan material impor. Hal ini juga memberi potensi pada penguatan pengembangan industri komponen lokal di Indonesia.
Toyota telah memulai kegiatan ekspor pada 1987 dengan mengirim Kijang generasi ke-3 (Kijang Super) ke negara-negara di kawasan Asia. Momentum terbaik kegiatan ekspor Toyota dimulai sejak berjalannya proyek Innovative International Multi-purpose Vehicle (IMV) pada 2004. Posisi strategis sebagai salah satu basis produksi Kijang Innova dan Fortuner di kawasan Asia-Pasifik, memberikan peluang yang besar bagi Toyota Indonesia untuk memperluas penetrasi ke pasar global selain memenuhi kebutuhan pasar domestik.