Tanpa diduga, Ford menghentikan pengembangan kendaraan listrik
Ford bukanlah satu-satunya perusahaan yang menarik diri dari ambisi besar mereka di sektor EV.
Ford Motor telah mengambil langkah signifikan yang mengejutkan banyak pihak di sektor otomotif global, khususnya di Amerika Serikat. Produsen mobil yang berlokasi di Dearborn, Michigan, ini baru saja mengumumkan penghentian proyek kendaraan listrik (electric vehicle/EV) yang sebelumnya sangat dinanti oleh konsumen dan pengamat industri.
Keputusan untuk menghentikan proyek ini memicu berbagai spekulasi mengenai latar belakang di baliknya, mengingat Ford selama ini dikenal sebagai salah satu pelopor dalam inovasi kendaraan listrik. Tindakan ini tentu mengejutkan banyak pihak yang telah menunggu kehadiran produk baru dari Ford yang diharapkan dapat mengguncang pasar.
- Kembali Eksis, Ford Memastikan Meluncurkan Mobil Baru di GJAW 2024
- Kemajuan Teknologi Mobil Listrik China Bikin CEO Ford 'Gemetar'
- Ford meminta agar insentif kendaraan konvensional di Thailand diberikan untuk menjaga keadilan.
- Rupanya, Jadwal Servis Mobil Listrik BYD tidak sama dengan Mobil Konvensional.
Proyek yang dimaksud sebenarnya adalah sebuah sport-utility vehicle (SUV) listrik yang dirancang khusus untuk keluarga dan pernah disebut oleh CEO Ford, Jim Farley, sebagai "kereta peluru yang dipersonalisasi," sebuah kendaraan yang dijanjikan akan menggabungkan performa tinggi dengan kenyamanan luar biasa bagi penggunanya.
Pengumuman tentang penghentian proyek ini memberikan sinyal yang jelas bahwa industri otomotif di Amerika Serikat sedang menghadapi tantangan besar dalam pengembangan kendaraan listrik, yang selama ini dianggap sebagai masa depan transportasi. Keputusan Ford ini mencerminkan realitas baru di pasar otomotif, di mana perusahaan harus menyesuaikan strategi mereka dengan perubahan dinamika pasar yang terus berlangsung.
Penundaan dan Pembatalan Proyek EV oleh Produsen Mobil Lainnya
Ford bukan satu-satunya perusahaan yang telah mengurangi ambisi mereka di sektor kendaraan listrik. Beberapa produsen mobil terkenal lainnya, seperti General Motors, Volkswagen, dan Mercedes, juga telah mengubah strategi mereka terkait EV dalam beberapa bulan terakhir. Mereka telah menunda atau bahkan membatalkan investasi pada model, pabrik, dan proyek baterai kendaraan listrik.
Menurut laporan yang diterbitkan oleh The Wall Street Journal (WSJ), keputusan untuk menarik kembali rencana-rencana tersebut menunjukkan bahwa investasi besar yang diumumkan di awal dekade ini ternyata melebihi minat konsumen untuk sepenuhnya beralih ke kendaraan listrik.
Minat Konsumen dan Tantangan Harga serta Infrastruktur Pengisian Daya
Walaupun sejumlah survei mengindikasikan bahwa separuh dari konsumen di Amerika Serikat memiliki minat untuk membeli mobil listrik, masih ada hambatan besar yang membuat mereka merasa ragu. Tingginya harga kendaraan listrik dan kekhawatiran tentang ketersediaan infrastruktur pengisian daya menjadi faktor utama di balik keraguan tersebut.
Penjualan mobil listrik di Amerika Serikat dan beberapa daerah lainnya memang terus meningkat, tetapi laju pertumbuhannya mengalami penurunan yang cukup signifikan meskipun banyak model baru telah diperkenalkan ke pasar.
Dampak Keputusan Penundaan Proyek EV terhadap Industri
Beberapa investasi dalam kendaraan listrik (EV) ditunda bukan hanya untuk mengurangi pengeluaran, tetapi juga untuk memberi kesempatan kepada produsen mobil dalam menurunkan biaya baterai serta pengeluaran lainnya.
Menurut laporan WSJ, "Tindakan ini juga akan memengaruhi pemasok komponen utama, yang perlu menyesuaikan model bisnis mereka." Tingginya biaya produksi baterai menjadi hambatan signifikan bagi para produsen mobil, yang mengakibatkan banyak dari mereka mengalami kerugian dalam penawaran kendaraan listrik mereka.
Sebagai contoh, divisi EV Ford diperkirakan akan mengalami kerugian sekitar 5 miliar dolar AS tahun ini. Pada kuartal yang berakhir pada 30 Juni, Ford melaporkan kerugian rata-rata sekitar 44.000 dolar AS untuk setiap kendaraan listrik yang terjual. Keputusan Ford dan produsen mobil lain untuk menunda atau membatalkan proyek EV menunjukkan bahwa meskipun ada niat untuk beralih ke kendaraan listrik, tantangan finansial dan masalah infrastruktur tetap menjadi rintangan utama menuju masa depan yang lebih berkelanjutan.
QnA Tentang Mobil Listrik
Q: Apa saja keuntungan mobil listrik jika dibandingkan dengan mobil biasa?
A: Mobil listrik menawarkan sejumlah keuntungan dibandingkan mobil biasa, seperti lebih ramah lingkungan karena tidak memproduksi emisi gas buang, biaya operasional yang lebih rendah karena tidak membutuhkan bahan bakar fosil, serta perawatan yang lebih mudah dan ekonomis berkat komponen mesin yang lebih sederhana.
Q: Berapa lama waktu yang diperlukan untuk mengisi daya mobil listrik?
A: Durasi pengisian daya mobil listrik bervariasi tergantung pada tipe charger dan kapasitas baterai. Dengan menggunakan charger cepat (fast charger), proses pengisian bisa memakan waktu antara 30 menit hingga 1 jam untuk mencapai 80% dari kapasitas baterai. Sementara itu, jika menggunakan charger biasa di rumah, waktu yang dibutuhkan untuk pengisian penuh bisa berkisar antara 8 hingga 12 jam.