Terios 7 Wonders: Viralkan Pesona Alam dan Budaya di Ternate dan Halmahera
Hari kedua dan ketiga Terios 7 Wonders: aksi sosial menanam bibit bakau di hutan mangrove di Sofifi, serta ke desa Naga dan Talaga di Halmahera Barat.
Daihatsu Indonesia memulai program ini sejak 2012.
Terios 7 Wonders: Ikhtiar Viralkan Pesona Alam dan Budaya Indonesia di Halmahera
Daihatsu Indonesia dengan program Terios 7 Wonders dengan lokasi di Ternate-Halmahera telah dimulai pada Ahad (14/1) hingga Jumat (19/1). Terios 7 Wonders selain untuk promosikan keindahan dan pesona Indonesia, program ini buktikan ketangguhan Low SUV Daihatsu Terios melintasi berbagai kondisi medan jalan di
Indonesia.
Program 5 hari dengan rute lebih 390 km, tim jelajahi 7 destinasi: Kedaton Kecil, Hutan Mangrove Guraping, Sungai Gaongo, Desa Talaga-Adat Dodengo, Teluk Jailolo, Danau Tolire, dan Pantai Jikomalamo.
- Terobos Hutan Belantara, TNI-Polri Sampaikan Pesan Pilkada Damai hingga ke Pelosok Desa
- Pesona Danau Tolire dan Pantai Jikomalamo bersama Terios 7 Wonders
- Daihatsu Terios 7 Wonders Eksplorasi Keindahan Alam dan Kekayaan Tradisi Halmahera Barat
- Sihir Daihatsu Terios di Ternate: Bertemu Pangeran Firman di Kedaton Kecil
Pada hari kedua. Senin (15/1), merdeka.com melakukan penanaman bibit pohon bakau di Hutan Mangrove Guraping, Sofifi, Maluku Utara. Di hutan mangrove seluas lebih 300 hektare, kami menanam bibit sebanyak 50 di lokasi.
Hutan Mangrove
Sebagai kawasan hutan lindung seluas 370 hektar, destinasi ini salah satu tempat menakjubkan dengan akar-akar mangrove tinggi.
Hutan ini penting, sebab jadi rumah bagi berbagai jenis hewan laut dan burung, serta
melindungi pantai dari erosi dan badai.
Selain indah, Hutan Mangrove Guraping berikan manfaat bagi masyarakat lokal sebagai sumber ekonomi dan destinasi wisata. Ini juga penting jaga keseimbangan alam.
Hutan Mangrove Gurapin memiliki 16 varian pohon bakau. Dari 16 itu, ada 7 merupakan varian asli Gurapin, sisanya varian ikutan namanya.
Badar, pengelola wisata Hutan Mangrove Gurapin Sofifi.
Menurut Badar, masyarakat masih perlu diedukasi sebab masih banyak menggunakan pohon bakau sebagai kayu bakar.
Hari ke-3
Matahari belum terbit, kami sudah bergegas pergi ke Desa Naga dari Rappa Pelangi, Jailolo, pada Selasa (16/1).
Kota Jailolo masih gelap. Jalan mayoritas beraspal cukup baik. Tantangan memasuki lokasi Sungai Gaongo, Desa Naga.
Meski semi-offroad, New Terios mampu melahap medan cukup baik.
Di Sungai Gaongo, kami melakukan tubing. Sungai Gaongo banyak jeram yang memompa adrenalin. Salah satu jeramnya level 3.
Langit biru. Sisi kanan bukit dengan pohon lebat. sisi kiri juga.
Setelah puas berpetualang dengan tubing di Sungai Gaongo dan menangkap udang, kami bergegas menuju Desa Talaga di Ibu Selatan, Halmahera Barat. Sebuah atraksi seni-budaya menanti rombongan.
Tradisi Desa Talaga
Kami disambut dengan tarian gamkonoro, yang dibawakan oleh anak-anak warga Desa Talaga. Puluhan warga turut meramaikan lapangan desa yang sangat lapang.
Yang menarik, tampilnya atraksi pertarungan adat dadengo. Ini semacam seni bela diri, setiap petarung berlomba memukul lawan pakai kayu. Atraksi menarik untuk orang dewasa.
Menurut seorang tetua Desa Talaga, tarian gamkonora istimewa sebab biasanya tampil pada hari raya Idul Fitri, tepatnya 1-4 Syawal untuk merayakan hari kemenangan umat muslim.
Atraksi Seni-Budaya
Sambil menikmati Pantai Talaga, kami mengincar sunset.
Ombak Pantai Talaga saat senja cukup tinggi.
Anak-anak berlarian, bermain ombak. Angin pantai cukup menderu-deru.
Sayangnya, sunset yang dijanjikan tiada. Mendung tiba-tiba datang.
Liputan langsung daihatsu.
Terios 7 Wonders hari ketiga ditutup dengan makan malam bersama di balai desa Talaga. Sungguh pengalaman yang tak ternilai.
Nantikan Terios 7 Wonders hari ke-4 ya!
Liputan langusng merdeka.com ke Talaga.