Ternyata Mobil Listrik Lebih Bermasalah Dibandingkan Mobil Bensin, Jadi Ragu Beli?
Ternyata Mobil Listrik Lebih Bermasalah Dibandingkan Mobil Bensin
Kendaraan full listrik atau battery electric vehicle (BEV) maupun plug-in hybrid vehicle (PHEV) membutuhkan perawatan yang lebih intensif dibandingkan dengan kendaraan konvensional.
Anda ragu untuk membeli mobil listrik karena ternyata memiliki lebih banyak masalah dibandingkan mobil bensin?
Studi yang dilakukan oleh JD Power US pada tahun 2024 menemukan bahwa kendaraan listrik memiliki tingkat masalah tiga kali lebih tinggi dibandingkan dengan kendaraan berbahan bakar bensin (BBM) atau mobil konvensional. Meskipun persepsi umum bahwa mobil listrik lebih andal karena memiliki lebih sedikit komponen yang bergerak, hasil penelitian ini mengejutkan banyak pihak. Menurut Carbuzz pada Selasa (2/7/2024), studi JD Power juga menunjukkan bahwa baik kendaraan full listrik atau battery electric vehicle (BEV) maupun plug-in hybrid vehicle (PHEV) memerlukan lebih banyak perbaikan dibandingkan kendaraan konvensional terkait kualitas awal kendaraan (IQS) di Amerika Serikat.
- Harga jual kembali mobil listrik tidak sesuai dengan harapan karena beberapa alasan.
- Membeli Mobil Listrik Bekas Menyebabkan Dilema Bagi Mereka yang Terpikat
- Apakah Anda ragu untuk membeli mobil listrik karena ternyata memiliki lebih banyak masalah dibandingkan mobil bensin?
- Tantangan Beli Mobil Listrik Bekas, Jadi Penuh Dilema Bagi yang Benar-benar Kepincut
Mobil Konvensional vs. Keandalan Mobil Listrik
Hasil IQS menunjukkan bahwa meskipun perawatan kendaraan listrik lebih mudah karena tidak memerlukan servis dan penggantian oli, persepsi bahwa mobil listrik lebih andal didasarkan pada fakta bahwa mereka memiliki sedikit bagian yang bergerak, sehingga potensi kesalahan dianggap lebih kecil.
Pada tahun 2024, kendaraan listrik memiliki nilai rata-rata 180 PP100 (masalah per 100 kendaraan). Meskipun angka ini sudah cukup tinggi, BEV mencatat angka yang sangat mengkhawatirkan, yaitu 266 PP100.
Menurut Direktur Senior Auto Benchmarking JD Power, Frank Hanley, pemilik kendaraan BEV dan PHEV yang canggih dan berteknologi tinggi mengalami masalah dengan tingkat keparahan yang cukup tinggi. Sebagai akibatnya, mereka harus membawa kendaraan baru mereka ke dealer tiga kali lebih sering daripada pemilik kendaraan konvensional. Hanley juga mencatat bahwa tidak ada peningkatan kualitas yang signifikan pada kendaraan listrik. Meskipun begitu, Tesla mencatat nilai rata-rata 266 PP100 dalam penelitian tersebut.
Kinerja merek dan model kendaraan
Menurut studi ini, Tesla sebelumnya memiliki performa yang lebih baik menurut JD Power. Akan tetapi, penghapusan fitur kontrol tradisional seperti lampu sein dan wiper kaca depan oleh Tesla tidak disambut baik oleh pelanggan, sehingga berdampak pada penurunan skor mereka.
Dalam melihat performa per merek, nilai rata-rata RAM adalah 149 PP100, Chevrolet adalah 160 PP100, dan Hyundai adalah 162 PP100. Ketiga merek ini mendapatkan skor tertinggi di kategori mainstream. Model RAM 1500, sebuah pikap ringan berukuran besar, mendapatkan peringkat tertinggi. Sementara itu, Chevrolet unggul dalam empat kategori yang berbeda. Hyundai, di sisi lain, menempati posisi tertinggi dalam kategori pikap menengah dengan model Santa Cruz.