Tiada Fasilitas Rancang-Bangun, Gaikindo: Mobil Esemka Lakukan Rebadging
Pabrikan otomotif nasional, PT Solo Manufaktur Kreasi, prinsipal mobil pikap merek Esemka belum memiliki fasilitas rancang bangun atau research and development (R&D), sehingga desain mobil produksi massal mirip-mirip dengan mobil China lansiran Changan Star Truck. Kemungkinan Esemka melakukan rebadging.
Pabrikan otomotif nasional, PT Solo Manufaktur Kreasi, prinsipal mobil pikap merek Esemka belum memiliki fasilitas rancang bangun atau research and development (R&D), sehingga desain mobil produksi massal mirip-mirip dengan mobil China lansiran Changan Star Truck.
Problemnya, tidak ada informasiPT Solo Manufaktur Kreasi ini menjalin kerja sama dengan pabrikan otomotif China dalam mengembangkan mobil Esemka Bima. Diklaim mobil pikap ini memiliki komponen lokal 60 persen.
-
Apa itu Mobil Ketek? Mobil Ketek sendiri bentuknya seperti mobil berbodi jip, kemudian dengan tambahan aksen kayu. Transportasi tersebut populer pada tahun 1960-1980-an.
-
Apa makna dari kata "mobil" ? Kata "mobil" memiliki dua arti, yakni kendaraan dan kemampuan untuk bergerak dengan mudah.
-
Apa itu Mobil Si Jampang? Mobil Si Jampang merupakan kendaraan keliling yang menjual berbagai kebutuhan seperti sayur, bahan makanan mentah dan lainnya.
-
Mobil apa yang ditabrakkan bocah itu ke tembok? Berdasarkan data yang dihimpun, mobil yang ditabrakkan bocah itu adalah mobil listrik merk Chery Omoda E5 yang ditaksir harganya sekitar Rp488 juta.
-
Dimana Mobil Ketek biasa mangkal? Kemudian, setelah jembatan Ampera selesai dibangun, bagian bawahnya kerap dijadikan tempat mangkal para oplet dengan berbagai rute.
-
Siapa yang dijuluki 'Raja Mobil Indonesia'? Karena memiliki banyak keagenan mobil lah, Hasjim Ning dijuluki 'Raja Mobil Indonesia'.
Putu Juli Ardika, Direktur Industri Maritim, Alat Transportasi, dan Alat Pertahanan Kementerian Perindustrian, menjelaskan pemerintah mendukung manufaktur yang melakukan kegiatan R&D di Indonesia dengan memberikan insentif pajak berupa super tax deduction hingga 300 persen. Insentif ini diatur dalam Peraturan Pemerintah No 45/2019 tentang Penghitungan Pneghasilan Kena Pajak dan Pelunasan Pajak Penghasilan dalam Tahun Berjalan.
"Esemka setahu saya punya divisi R&D engine, tapi belum begitu besar," ujar Putu menjawab pertanyaan Merdeka.com,di Jakarta, Rabu (11/9).
Soal kemiripan desain mobil Esemka, kata Putu, memang ada banyak hal serupa. Namun, sepengetahuannya, Esemka membeli putus desain mobil. Dengan sistem membeli putus desain tersebut, maka prinsipal Esemka punya kewenangan penuh untuk mengembangkan desain selanjutnya, baik untuk perubahan desain maupun penggunaan komponen mobilnya secara multisource. Esemka tidak punya batasan soal komponen Esemka.
Kukuh Kumara, Sekretaris Jenderal Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), berpendapat di industri otomotif global setiap pabrikan/negara memiliki keunggulan sendiri-sendiri. Misalnya, ada negara yang unggul di aspek desain, powertrain, desain eksterior, interior, dan sebagainya. Dampaknya, kendaraan yang laku di negara ini belum tentu laku di negara lain.
"Dari konteks ini, muncul konsep adopsi. Jadi satu model kendaraan bisa rebadging dengan berbagai merek, tergantung mau dipasarkan di negara mana," ujar Kukuh pada kesempatan sama.
©2019 Merdeka.com
Kukuh menjelaskan kerja sama rebadging ini ditentukan oleh pemiliknya. Dia mencontohkan, pabrikan General Motors Indonesia memasarkan kendaraannya dengan merek Opel, yang kemudian diganti dengan merek Chevrolet. Perlu diketahui, merek Opel juga dipasarkan di Jerman.
"Yang belakangan muncul satu model mempunyai empat merek, yakni MG, Wuling, Chevrolet, dan Hector," ujarnya.
Gaikindo, kata Kukuh, tidak mempersoalkan yang dilakukan Esemka. Ini bagian dari industri otomotif Indonesia yang kita mesti dukung.
Menurut Kukuh, Gaikindo belum menerima permohonan prinsipal Esemka sebagai anggotanya.
Prinsipal Esemka beroperasi di Boyolali, Jawa Tengah, dengan investasi pertama Rp 300 miliar. Peresmian pabriknya dihadiri oleh Presiden Joko Widodo pada 6 September lalu.
Kapasitas produksinya 28 unit per hari di lahan seluas 14 hektare. Investasi kedua akan disiapkan senilai Rp 300 miliar untuk fasilitas mesin. Ini adalah pabrik perakitan otomotif pertama di Jawa Tengah.
(mdk/sya)