Mengecewakan? Inilah Alasan Harga Jual Kembali Mobil Listrik Tidak Sesuai Ekspektasi
Harga jual mobil listrik bekas mengalami penurunan signifikan dalam beberapa waktu terakhir, menciptakan gelombang perhatian di pasar otomotif.
Mengecewakan? Inilah Alasan Harga Jual Kembali Mobil Listrik Tidak Sesuai Ekspektasi
Beberapa analis menyoroti adanya perkembangan teknologi baru yang telah mengubah preferensi konsumen, sementara yang lain menunjukkan bahwa kebijakan pemerintah terkait insentif fiskal yang berubah-ubah juga menjadi faktor penting dalam dinamika harga mobil listrik bekas.
Apa saja yang mempengaruhi perilaku pembelian konsumen dan harga pasar mobil bekas, terutama mobil listrik?
Simak ulasannya berikut ini:
1. Terdapat keraguan dan keterbatasan pada infrastruktur
Masyarakat masih enggan memilih mobil listrik karena mereka meragukan infrastruktur seperti charging station dan umur pakai baterai, yang mengakibatkan nilai jual kembali mobil listrik tidak dapat diandalkan.
Mereka masih khawatir tentang keterbatasan infrastruktur dan biaya awal yang tinggi, sehingga lebih memilih mobil berbahan bakar fosil atau konvensional.
2. Depresiasi Harga
Depresiasi mobil listrik bekas yang menerima subsidi pemerintah telah menyebabkan penurunan harga yang signifikan di pasar lelang mobil bekas.
Mobil listrik seperti Wuling Air ev dikatakan mengalami depresiasi hingga 35 persen pada tahun pertama, jumlah yang jauh lebih tinggi dibandingkan dengan depresiasi mobil konvensional sekitar 20-25 persen.
- Dalam waktu tiga tahun, diperkirakan harga mobil listrik akan lebih rendah dibandingkan mobil konvensional.
- Harga jual kembali mobil listrik tidak sesuai dengan harapan karena beberapa alasan.
- Penjualan Mobil Listrik di Jerman Menurun Drastis, Pasarnya Sedang Sulit
- Bangkitnya Mobil Listrik di Tengah Lesunya Pasar Otomotif Indonesia
3. Turunnya harga Baterai
Harga mobil listrik berpotensi menjadi lebih murah dan lebih kompetitif karena terus berlanjutnya penurunan harga baterai lithium-ion.
Sebagai contoh, pada tahun 2030, harga baterai lithium-ion turun drastis dari sekitar US$ 200-an per kWh menjadi hanya US$ 60-an per kWh.
4. Pasar yang Terbatas
Penjualan mobil bensin masih lebih tinggi dibandingkan penjualan mobil listrik karena harga mobil listrik yang mahal dan kekhawatiran terkait keterbatasan infrastruktur.
Untuk menjangkau lebih banyak pembeli, sebaiknya harga mobil listrik berada di kisaran Rp 300-400 jutaan.
5. Konsumen Membeli Lebih Lambat dari yang Diharapkan
Pangsa pasar mobil listrik dapat dipertahankan dengan menurunkan harga, mengingat konsumen yang khawatir tentang infrastruktur pengisian dan biaya awal yang tinggi.