Voxy dan Rush Jadi Primadona Toyota Sepanjang 2018
Sepanjang tahun 2018, Rush dan Voxy berhasil menarik perhatian masyarakat Indonesia.
Agen tunggal pemegang merek Toyota di Indonesia PT Astra Toyota Motor mengklaim, penjualan secara wholesales (pabrik ke dealer) tembus 325.500 unit sepanjang Januari-November 2018.
-
Bagaimana Toyota Rush laku di luar negeri? Desain yang modern dan performa mesin yang andal menjadi daya tarik utama Rush di negara-negara tersebut.
-
Kenapa Toyota Rush tidak laku di Indonesia? Popularitasnya telah menurun dalam beberapa tahun terakhir.
-
Dimana Toyota Rush 2007 dijual dengan harga sekitar Rp 78 jutaan? Toyota Rush 2007 tersedia di pasar mobil bekas dengan harga sekitar Rp78 jutaan, membuatnya cukup terjangkau.
-
Mengapa Toyota Avanza dijuluki sebagai mobil sejuta umat? Tak mengherankan bahwa Avanza dijuluki sebagai mobil sejuta umat karena popularitasnya yang tinggi dan menjadi favorit bagi banyak keluarga di Indonesia.
Menurut Manager Public Relations PT TAM, Rouli Sijabat, dari total penjualan Toyota selama 11 bulan, mobil keluarga segmen Multi Purpose Vehicle (MPV) jadi penyumbang penjualan Toyota terbanyak yaitu mencapai 62,6 persen.
Kendati demikian, Rouli tak menampik, jika periode yang sama di 2017, penjualan MPV Toyota justru lebih tinggi yaitu 72,8 persen.
"Tahun ini, dilihat dari segmennya paling unggul segmen high MPV seperti Voxy. Tahun lalu (Januari-November 2017) 700-an unit, sekarang (Januari-November 2018) bisa 5.000-an unit. Dan itu belum full year," ucap Rouli saat ditemui Liputan6.com di kawasan Thamrin, Jakarta, Kamis (6/12/2018) malam.
Selain MPV high, kata Rouli penjualan segmen MPV yang sedang meningkat yaitu kategori luxury, seperti dihuni Aplhard dan Vellfire, yang tumbuh 28 persen dari tahun lalu 3.500 unit menjadi 4.500 unit.
"Segmen mobil middle up, mereka (konsumen) sebetulnya punya uang, tapi sensitif pada model baru. Makanya kehadiran Voxy dan Alphard baru menumbuhkan pasar," jelasnya.
Selain itu, segmen lain yang turut menyumbangkan penjualan Toyota selama Januari-November 2018 yakni segmen Sport Utility Vehicle (SUV) sebesar 21,3 persen.
Kata Rouli, segmen SUV tumbuh 68,4 persen dibandingkan periode yang sama di tahun lalu. Kontributor tertinggi adalah Toyota Rush yang mencapai 71,5 persen dari total SUV.
"Rush Januari-November 2017 mencapai 19.052 unit, dan tahun ini Januari-November 49.650 unit," tuturnya.
Segmen SUV middle up seperti Fortuner turun, jika di 2017 mecapai 22 ribuan unit, maka tahun ini hanya 19 ribuan unit.
"Tahun lalu C-HR memang hanya 1 unit untuk homologasi, dan tahun ini 436 unit Januari-November 2018. C-HR penjualannya sesuai dengan ekspetasi.
Sedangkan penjualan mobil murah ramah lingkungan atau Low Cost Green Car (LCGC) selama Januari-November tercatat tembus 181 ribu unit. Meski tergolong tinggi angka ini turun dari periode yang sama 2017 mencapai 199 ribu.
Seperti diketahui, saat ini Toyota Indonesia memiliki beberapa jenis kendaraan penumpang seperti hatchback terdapat Yaris, untuk LCGC dihuni Agya dan Calya. Lalu untuk MPV terdapat Avanza, Veloz, NAV1, Venturer, Voxy, Kijang Innova, Sienta, Alphard dan Vellfire.
Sementara untuk SUV di tempati C-HR, Rush, Fortuner dan Land Cruiser. Untuk jenis sedan terdapat Vios, Corolla Altis dan Camry.
Selain itu ada juga jenis hybrid yaitu Camry dan Alphard, serta mobil sport terdapat Toyota 86.
Sumber: Liputan6.com
(kpl/crn)(mdk/otosia)