Cerdiknya Sjahrir, kalahkan Belanda lewat perundingan internasional
Bukan hanya Soekarno dan Hatta saja yang memiliki cara jitu memperjuangkan kemerdekaan Indonesia kala itu.
Bukan hanya Soekarno dan Hatta saja yang memiliki cara jitu memperjuangkan kemerdekaan Indonesia kala itu. Masih ada satu lagi anggota Tiga Serangkai yang seolah terlupakan.
Beliau adalah sosok pria berpostur tubuh kecil kelahiran tanggal 5 Maret, 107 tahun yang lalu. Meski memiliki postur badan yang kecil hingga dipanggil Bung Kecil, namun perannya sangat besar dalam mewujudkan kemerdekaan Indonesia. Beliau adalah Sutan Sjahrir (baca: Syahrir).
Salah satu prestasi besar Sjahrir adalah berhasil mensiasati hasil Perundingan Linggarjati. Pada November 1946, delegasi Belanda siap berunding dengan delegasi Republik Indonesia untuk menyelesaikan sengketa wilayah Indonesia. Dengan segala cara Sjahrir mengupayakan agar Belanda mau berunding, termasuk dengan cara meminta bantuan teman-temannya saat kuliah dulu yang sudah bekerja sebagai pejabat di Belanda. Cara tersebut berhasil, Sjahrir akhirnya berhasil mengadakan Perundingan Linggarjati.
Hasil perjanjian Linggarjati dinilai merugikan wilayah Indonesia, tapi dengan cerdiknya Sjahrir mengusulkan tambahan satu pasal yaitu pasal perundingan tingkat PBB. Pasal ini seolah sebagai tameng kalau saja nantinya terjadi perselisihan di kemudian hari. Tak butuh waktu lama, Belanda pun langsung setuju karena hasil perjanjiannya menguntungkan pihak mereka.
Pada akhirnya, pasal tambahan usulan Sjahrir itulah yang menyelamatkan Indonesia ketika Belanda melancarkan Agresi Militer I pada tahun 1947. Berkat adanya pasal ini, Belanda terbukti melanggar perjanjian dan harus menuntaskan persengketaan wilayah ini pada sidang Internasional. Momentum ini membuat seluruh dunia tahu bahwa Republik Indonesia sedang ditindas oleh Belanda dan dunia semakin berpihak pada NKRI. Untung tak dapat diraih, malang tak dapat ditolak, Belanda akhirnya terhadang oleh keserakahannya sendiri.
Sjahrir sukses memberikan umpan yang kemudian berbalik menjadi serangan balasan dan merobohkan pertahanan politik Belanda. Berikutnya, giliran Bung Hatta yang menjebol pertahanan terakhir Belanda melalui Konferensi Meja Bundar yang berlangsung pada tanggal 23 Agustus – 2 November 1949. Bung Hatta pulang ke Tanah Air dengan membawa kemenangan karena telah berhasil mendapatkan pengakuan kedaulatan resmi dari Belanda dan juga dunia internasional.
Kalau bukan karena Sjahrir, mungkin tak pernah terpikir Indonesia akan berjuang lewat jalur diplomasi dan perundingan. Lagi-lagi kalau bukan karena kecerdikan Sjahrir juga, dukungan dunia internasional tidak akan sebesar itu berdatangan untuk membela Indonesia di forum Konferensi Meja Bundar. Sungguh cerdik Bapak Pendiri Bangsa yang satu ini.
-
Apa makna "Merdeka Belajar" menurut Ki Hajar Dewantara? Melalui buah pikirannya, Ki Hajar Dewantara berpendapat bahwa pendidan merupakan serangkaian proses untuk memanusiakan manusia. Dikutip dari Kemdikbud.go.id, konsep pendidikan menurut Ki Hajar Dewantara didasarkan pada asas kemerdekaan. Maksudnya, manusia diberi kebebasan dari Tuhan yang Maha Esa untuk mengatur kehidupannya dengan tetap sejalan pada aturan yang ada di masyarakat.
-
Kapan konsep Merdeka Belajar yang diusung Ki Hajar Dewantara diadopsi dalam sistem pendidikan Indonesia? Konsep Merdeka Belajar yang pernah diusung Ki Hajar Dewantara diadopsi dalam sistem pendidikan saat ini.
-
Siapa yang terlibat dalam penerapan Kurikulum Merdeka? Dengan demikian, secara konkret orang tua perlu menjadi teman dan pendamping belajar bagi anak.
-
Kapan Indonesia merdeka? Hari ini, tepat 78 tahun yang lalu, Indonesia menyatakan diri sebagai sebuah negara merdeka.
-
Bagaimana konsep Merdeka Belajar menurut Ki Hajar Dewantara diterapkan dalam pendidikan saat ini? Konsep Merdeka Belajar yang pernah diusung Ki Hajar Dewantara diadopsi dalam sistem pendidikan saat ini. Program Merdeka Belajar pertama kali dicanangkan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Nadiem Makariem. Dalam sistem itu, esensi kemerdekaan belajar harus didahului oleh para guru sebelum mereka mengajarkannya pada siswa-siswi.
-
Siapa yang pertama kali mencetuskan Program Merdeka Belajar di Indonesia? Konsep Merdeka Belajar yang pernah diusung Ki Hajar Dewantara diadopsi dalam sistem pendidikan saat ini. Program Merdeka Belajar pertama kali dicanangkan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Nadiem Makariem.