Mendikbud janji perhatikan pendidikan anak berkebutuhan khusus
Mendikbud janji perhatikan pendidikan anak berkebutuhan khusus. Dalam kunjungannya itu, ia berkesempatan bernyanyi bersama dengan salah seorang anak berkebutuhan khusus bernama Alma Arsita Nursyarif. Bahkan siswa kelas 3 SDN Lebak Bulus 2 Jakarta Selatan itu tak pernah menyangka bisa bernyanyi bersama seorang menteri.
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendi berjanji akan memperhatikan pendidikan bagi anak berkebutuhan khusus (ABK). Saat ini, angka partisipasi pendidikan ABK masih tergolong rendah, hanya sekitar 18 persen.
"Banyak faktor kenapa angka partisipasi itu rendah. Bisa karena kekurangan sarana prasarana, bisa juga karena keengganan keluarga menyekolahkan anaknya yang ABK," kata Muhadjir saat berkunjung ke SDN Lebak Bulus 2 Jakarta Selatan, Rabu (1/2) disampaikan melalui siaran pers.
Mantan Rektor Universitas Muhammadiyah Malang itu juga berjanji akan terus memberi perhatian pada pendidikan ABK. "Ini sudah amanat negara bahwa pendidikan untuk semua dan pendidikan harus merata, berkeadilan dan antidiskriminasi," tuturnya.
Dalam kunjungannya itu, ia berkesempatan bernyanyi bersama dengan salah seorang anak berkebutuhan khusus bernama Alma Arsita Nursyarif. Bahkan siswa kelas 3 SDN Lebak Bulus 2 Jakarta Selatan itu tak pernah menyangka bisa bernyanyi bersama seorang menteri.
Sebab saat sedang latihan menyanyi untuk persiapan acara Maulid Nabi di halaman sekolah, secara mendadak Muhadjir mampir dan menyaksikan sekolah inklusi itu mempersiapkan acara. Lagu Insya Allah milik Maher Zein pun mengalun merdu dinyanyikan Alma bersama Muhadjir.
Nampak mata Muhadjir berkaca-kaca saat beryanyi bersama Caca, sapaan akrabnya. Usai bernyanyi bersama, Muhadjir mendekati Caca dan terlibat obrolan sambil sesekali menyeka matanya yang basah.
"Senang sekali. Saya bisa nyanyi dan diajak ngobrol pak Menteri," ujar Caca yang menerima sejumlah uang pembinaan dari Mendikbud. Caca adalah satu dari sekira 1,6 juta anak berkebutuhan khusus (ABK) usia sekolah.
Sebelumnya, Mendikbud menghadiri pencanangan Kemitraan 1 in 11 antara Kemdikbud, UNICEF, FC Barcelona dan Reach Out to Asia (ROTA) di SLB Pratama tal jauh dari SDN Lebakbulus 2.
Metodologi FutbolNet merupakan metode pendidikan lewat kekuatan olah raga untuk siswa ABK. Metode ini dikembangkan hasil dari kemitraan antara UNICEF, FC Barcelona, dan ROTA.
Dia mengakui penanganan ABK tidak bisa dilakukan sendiri oleh Kemdikbud. Pihaknya akan terus berkoordinasi dengan Kementerian Sosial dan Kementerian Kesehatan.