Pentingnya Pendidikan Budi Pekerti dalam Keseharian Anak Remaja untuk Mencegah Terjadinya Tindakan Kekerasan
Pendidikan budi pekertimerupakan suatu hal yang penting untuk disampaikan dan diajarkan kepada anak.
Pendidikan budi pekerti merupakan merupakan suatu hal yang penting untuk disampaikan dan diajarkan kepada anak. Hal ini penting untuk mencegah munculnya masalah kekerasan baik kepada anak maupun oleh anak.
-
Mengapa kesehatan mental anak muda penting? Kondisi kesehatan mental punya dampak yang signifikan terhadap perkembangan anak muda.
-
Kenapa kesehatan mental anak penting dijaga? Pentingnya menjaga kesehatan mental anak karena kesehatan mental juga berpengaruh pada kesehatan fisik.
-
Apa yang perlu diajarkan kepada anak untuk mencegah kekerasan seksual? 'Ajarkan cara mengidentifikasi situasi yang berbahaya, menolak pendekatan pelaku, dan mencari bantuan ketika diperlukan,' kata Meita.
-
Bagaimana cara melindungi anak dari kekerasan? 'Ajari anak untuk berteriak dan lalu menghindari pelaku atau cari orang dewasa lain untuk minta perlindungan,' jelas Vera saat dihubungi di Jakarta, dilansir Antara, Rabu (31/7). Selain itu, ajarkan anak untuk selalu bercerita jika ada yg menyakiti dirinya.
-
Kenapa kesehatan mental remaja jadi perhatian? Peningkatan masalah kesehatan mental di kalangan anak remaja menjadi perhatian yang semakin meningkat. Tekanan untuk sukses di bidang akademis, menjaga hubungan sosial, dan menghadapi perubahan pribadi dapat menyebabkan kecemasan, depresi, dan stres.
-
Bagaimana cara remaja meningkatkan kesehatan mental? Aktivitas fisik dapat membantu remaja membakar kalori, menjaga berat badan, menguatkan otot dan tulang, meningkatkan fungsi jantung dan paru, serta meningkatkan kesehatan mental dan sosial remaja.
Pentingnya Pendidikan Budi Pekerti dalam Keseharian Anak Remaja untuk Mencegah Terjadinya Tindakan Kekerasan
Mengusung tema Pendidikan Budi Pekerti Bagi Anak dan Remaja, Ikatan Istri Dokter Indonesia (IIDI) cabang Malang melaksanakan Bulan Bakti Istri Dokter 2024 ini dengan mengunjungi sejumlah sekolah.
Budi pekerti sendiri bisa diartikan sebagai akhlak, tingkah laku, perangai yang umumnya mengarah ke hal yang positif. Pengajaran budi pekerti ini kepada anak merupakan suatu hal yang dianggap penting dan bisa menjadi cara untuk mencegah terjadinya kekerasan.
Seminar dengan tema Pendidikan Budi Pekerti Bagi Anak dan Remaja ini dilakukan di dua tempat di Kota Malang.
"IIDI memilih dua sekolah, yang di SMP 27 sudah dilaksanakan pada 2 Mei lalu pada waktu Hardiknas, sedangkan yang di SMA 2 dilaksanakan hari ini tanggal 14 Mei," terang Ketua IIDI Cabang Malang, Ny. Diyah Himawati Santosa, SE.
Sub-tema yang diusung di SMPN 27 Malang adalah Pendidikan Budi Pekerti dalam Keseharian serta Anak, Remaja, dan Tindakan Kekerasan. Sementara itu, Sib-tema di SMAN 2 Malang adalah Anak, Remaja, dan Tindakan Kekerasan serta Kekerasan dalam Rumah Tangga.
"Budi pekerti itu perilaku yang ditampilkan di kehidupan sehari-hari. Jadi di pikiran adik-adik sekalian sudah harus ada contoh perilaku baik ini," terang Dr.dr. Aslichah, M.kes., Cht, CI, IACT (USA) dari Rumah Sakit Prima Husada Malang.
Salah satu hal yang disebut Aslichah penting dalam mencegah lingkaran kekerasan terutama oleh anak dan remaja ini adalah dengan menyadari perasaan dan karakteristik teman terutama ketika bergurau.
"Jangan dikira namanya guyon, karena bisa jadi yang dilakukan itu bullying. Tiap orang berbeda tipe kepribadiannya ada sanguin, koleris, melankolis, atau plegmatis," terang Aslichah.
Dia menganggap bahwa gurauan yang dilempar ke teman ini bisa jadi ditanggapi dengan diam. Walau begitu, bisa jadi diam ini sebagai tanda adanya masalah terutama pada anak dan remaja dengan sifat introvert.
Dalam penerapan budi pekerti ini, Aslichah menganggap bahwa anak dan remaja perlu untuk memiliki contoh. Contoh teladan ini disebutnya harus lahir dari lingkungan rumah terutama dari ibu atau ayah. Adanya sikap teladan ini disebutnya perlu dimiliki oleh para siswa sejak usia masih dini sebagai bekal nanti menjadi orangtua dan sebagai motivasi belajar.
"Ketika kamu menginginkan sosok ayah seperti itu, kamu mulai sekarang harus mempunyai sifat-sifat seperti itu. Komitmen ini harus ditumbuhkan agar menjadi semakin rajin belajar," jelasnya.
Lebih lanjut, Aslichah juga menyebut bahwa di rumah mungkin saja terjadi kekerasan oleh orangtua. Pada kondisi seperti itu, penting bagi anak dan remaja untuk mencari orang yang bisa dipercaya baik di sekolah maupun di rumah.
"Saat di rumah bisa hubungi guru atau guru BK, sedangkan saat di rumah carilah anggota keluarga yang omongannya didengarkan oleh orangtuamu yang melakukan kekerasan itu," pesannya.
Bulan bakti istri dokter 2024 sendiri dilaksanakan setiap bulan april. Pada tahun ini, bulan bakti diadakan mulai 17 April hingga 14 Mei 2024. Seminar yang dilakukan di dua sekolah ini menghadirkan peserta dari perwakilan masing-masing kelas di keduanya.
Selain seminar yang dilakukan di SMPN 27 dan SMAN 2 Malang, terdapat sejumlah kegiatan pendahuluan yang dilakukan oleh IIDI. Hal ini meliputi baksos di bulan puasa yang dilaksanakan di sejumlah pasar dan wilayah pinggiran Sungai Brantas serta sumbangan yang diberikan pada YPAC Malang.