Bos BRI: Tak Semua Lembaga Pembiayaan Berani Masuk ke Sektor Ultra Mikro
Berdasarkan data dari BRI di tahun 2018, dikatakan masih terdapat 45 juta ultra mikro yang membutuhkan pendanaan tambahan. Sekitar 15 juta ultra mikro telah memperoleh layanan lembaga keuangan formal seperti bank dan semacamnya.
Direktur Utama Bank BRI, Sunarso menyebut bahwa tidak semua lembaga pembiayaan berani masuk ke usaha ultra mikro karena ada masalah di dalam sektor tersebut.
"Untuk melayani usaha-usaha yang kecil itu dibutuhkan jaringan yang luas, tenaga kerja yang banyak, maka pasti operational cost-nya tinggi. Juga akan dihadapkan oleh operational risk yang tinggi juga karena banyak yang terlibat langsung di lapangan secara manual," ujar Sunarso dalam webinar dikutip dari Antara di Jakarta, Kamis (5/8).
-
Di mana gedung Bank Indonesia Cirebon terletak? Jika melintasi Jalan Yos Sudarso nomor 5, Kota Cirebon, Anda akan mendapati sebuah gedung bergaya romawi kuno yang masih berdiri.
-
Apa saja fungsi utama bank pemerintah di Indonesia? Bank pemerintah memiliki sejumlah fungsi penting dalam mengelola keuangan negara dan menyelenggarakan sistem keuangan. Berikut adalah beberapa fungsi utama bank pemerintah: 1. Manajemen Keuangan Publik Bank pemerintah bertanggung jawab untuk mengelola keuangan publik, termasuk penerimaan dan pengeluaran negara. Mereka memproses transaksi keuangan pemerintah, mengelola anggaran, dan memastikan keseimbangan keuangan yang sehat. 2. Penyediaan Layanan Perbankan untuk Pemerintah Bank pemerintah menyediakan layanan perbankan khusus untuk pemerintah. Ini termasuk penempatan dana pemerintah, pembiayaan proyek-proyek pembangunan, dan pelaksanaan transaksi keuangan pemerintah secara efisien. 3. Pelaksanaan Kebijakan Moneter Bank pemerintah seringkali menjadi pelaksana kebijakan moneter yang ditetapkan oleh bank sentral. Mereka dapat berpartisipasi dalam pengaturan suku bunga, kontrol uang beredar, dan kebijakan lainnya untuk mencapai tujuan stabilitas ekonomi. 4. Pembiayaan Pembangunan. Salah satu peran kunci bank pemerintah adalah memberikan pembiayaan untuk proyek-proyek pembangunan nasional. Mereka dapat memberikan pinjaman jangka panjang untuk mendukung sektor-sektor strategis seperti infrastruktur, energi, dan industri. 5. Dukungan terhadap Sektor-sektor Kunci. Bank pemerintah dapat memberikan dukungan finansial khusus untuk sektor-sektor yang dianggap strategis bagi pertumbuhan ekonomi. Hal ini dapat mencakup sektor pertanian, pendidikan, dan kesehatan. 6. Penyelenggaraan Program Pemerintah. Bank pemerintah dapat menjadi penyelenggara program-program pemerintah, seperti program bantuan sosial atau program kredit bagi sektor-sektor tertentu. 7. Pengelolaan Risiko Keuangan. Dalam kapasitasnya sebagai lembaga keuangan yang besar, bank pemerintah juga berperan dalam mengelola risiko keuangan. Hal ini mencakup pemantauan dan penilaian risiko, serta penerapan strategi untuk mengurangi dampak risiko keuangan yang mungkin timbul. 8. Mendukung Kestabilan Sistem Keuangan. Bank pemerintah dapat berkontribusi dalam menjaga stabilitas sistem keuangan nasional. Mereka memiliki peran penting dalam menangani krisis keuangan dan memberikan dukungan finansial guna mencegah dampak yang lebih besar pada perekonomian.
-
Di mana Perpustakaan Bank Indonesia di Surabaya berada? Perpustakaan ini terletak di tengah kota, tepatnya di Jalan Taman Mayangkara, Kelurahan Darmo, Kecamatan Wonokromo, Kota Surabaya.
-
Kenapa Bank BRI membantu UMKM Jambu Kristal Tanwiedjie di Purworejo? Bank BRI banyak membantu masyarakat agar bisa terus bertahan dan meningkatkan perekonomian petani jambu kristal.
-
Kapan Gedung De Javasche Bank diresmikan? Gedung De Javasche Bank ini diresmikan pada 30 Juli 1907, disusul dua kantor cabang lainnya pada 15 Januari 1908 dan 3 Februari 1908.
-
Apa yang diraih oleh Bank Syariah Indonesia? BSI mendapatkan penghargaan sebagai The Indonesia Customer Experience of The Year – Banking Award dalam ajang Asian Experience Awards 2023.
Menurut dia, digitalisasi jadi kunci untuk menurunkan biaya operasional dan risiko operasional karena mengurangi kesalahan dari proses yang sifatnya manual.
Berdasarkan data dari BRI di tahun 2018, dikatakan masih terdapat 45 juta ultra mikro yang membutuhkan pendanaan tambahan. Sekitar 15 juta ultra mikro telah memperoleh layanan lembaga keuangan formal seperti bank dan semacamnya. Sementara itu, 5 juta ultra mikro masih mengandalkan rentenir dan 7 juta ultra mikro lainnya pinjam ke keluarga.
"Masih ada 18 juta yang tak tahu harus pinjam ke mana," ujar dia.
Atas keadaan tersebut, pihaknya memfokuskan agar 18 juta ultra mikro dapat memperoleh akses pendanaan. Dengan itu ekosistem ultra mikro diperlukan, lanjut dia, tapi semangatnya untuk mengefisienkan.
Mengenai masalah praktik rentenir, dia mewajarkan jika mereka harus mengenakan bunga tinggi karena biaya operasionalnya juga tinggi. Namun, Sunarso mengharapkan agar rentenir agar dapat dilibatkan dalam ekosistem ultra mikro
"Saya kira mereka bisa menjadi agen-agen kita yang bisa bekerja dengan lebih efisien dan tetap bisa hidup," terang Dirut BRI.
Fase Sinergi
Sebelumnya, Sunarso menyampaikan tiga fase sinergi untuk menciptakan perkembangan tahapan perjalanan yang terintegrasi bagi usaha segmen ultra mikro.
"Kita akan membuat ekosistem dari tiga segitiga (antara) BRI sebagai induk, ada Pegadaian, (dan) ada PNM (Permodalan Nasional Madani)," ucap dia.
Fase pertama, adalah empower yang bertujuan melakukan pemberdayaan usaha kelompok masyarakat prasejahtera agar dapat menjadi wirausaha yang mandiri. Bagian ini akan didominasi oleh PNM yang akan membantu melalui group lending dan melalui pendampingan.
Kemudian, fase kedua ialah integrate yang berarti kebutuhan pendanaan tambahan dapat dilayani oleh BRI atau Kredit Usaha Rakyat (KUR) Mikro untuk produk gadai.
Terakhir, yaitu fase upgrade, dalam arti usaha ultra mikro agar naik kelas ke segmen makro dan dilayani oleh BRI melalui produk kredit umum pedesaan (Kupedes).