Ini Pendorong Kinerja Positif Bank Himbara di 2021
Kinerja Bank BUMN atau Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) melesat di 2021. Tercatat, laba Himbara secara total Rp 72,05 triliun pada Desember 2021, naik 78,06 persen dibanding tahun sebelumnya Rp 40,34 triliun.
Kinerja Bank BUMN atau Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) melesat di 2021. Tercatat, laba Himbara secara total Rp 72,05 triliun pada Desember 2021, naik 78,06 persen dibanding tahun sebelumnya Rp 40,34 triliun.
Secara rinci, BRI mencetak laba Rp 30,76 triliun, Bank Mandiri Rp 28,03 triliun, BNI Rp 10,89 triliun, dan BTN Rp 2,37 triliun. Semua bank BUMN labanya melesat, bahkan laba BNI mengalami peningkatan 232,2 persen dibanding tahun 2020.
-
Bagaimana Bank Jatim mendorong UMKM binaannya agar paham teknologi digital? UMKM binaan bankjatim juga didorong untuk paham teknologi digital. Salah satu caranya dengan memfasilitasi transaksi menggunakan QRIS bankjatim. “Maka dari itu, UMKM yang kami bawa ke Bengkulu ini juga sudah memanfaatkan QRIS bankjatim dalam melakukan transaksi pembayaran dengan pembeli. Praktis dan cepat tinggal scan QR code,” ungkap Busrul.
-
Apa yang dicapai BRI dalam digitalisasi perbankan sehingga meraih penghargaan spesial? BRI pun berhasil membuktikan transformasi digitalnya yang mendapatkan apresiasi penghargaan spesial sebagai bank dengan Transformasi Digital kategori Sustainability oleh IDX Channel Anugerah Inovasi Indonesia (ICAII) 2023 di Mainhall Bursa Efek Indonesia, Jakarta (20/9).
-
Kenapa Bank Indonesia mengembangkan Rupiah Digital? Selain menjadi mata uang yang cepat, mudah, murah, aman, dan andal dalam ekosistem digital di masa depan, Rupiah Digital juga menjadi solusi yang memastikan Rupiah tetap menjadi satu-satunya mata uang yang sah di NKRI.
-
Mengapa digitalisasi Pertamina sangat penting? PIEDCC menjadi salah satu bagian penting dalam transformasi digital yang dijalankan perusahaan untuk memastikan seluruh proses bisnis Pertamina berjalan dengan baik. Termasuk, memonitor proses distribusi dan ketersediaan pasokan energi selama masa Satgas Natal dan Tahun Baru (Nataru).
-
Bagaimana proses pengembangan Rupiah Digital dilakukan? Langkah awal pengembangan Rupiah Digital BI melalui Proyek Garuda adalah dengan menerbitkan White Paper sebagai komunikasi kepada publik terhadap rencana pengembangan Rupiah Digital.
-
Di mana pelatihan literasi keuangan digital PNM diadakan? Di antaranya Kampung Madani Desa Negeri Katon-Lampung, Kampung Madani Desa Cinta Rakyat-Kabanjahe, Kampung Madani Desa Waru-Balikpapan, Kampung Madani Desa Koronua-Kendari, Kampung Madani Desa Tambalang-Blitar, Kampung Madani Desa Kopeng-Semarang, Kampung Madani Desa Guntur-Wonogiri, Kampung Madani Terusan-Pontianak, Kampung Madani Cibodas-Cimahi, Kampung Madani Desa Tumpuk-Pacitan, Kampung Madani Desa Papayan-Tasikmalaya, dan Kampung Madani Desa Kwala Besar-Medan.
Ekonom dan Praktisi Pasar Modal, Lucky Bayu Purnomo menilai hal itu terjadi karena program restrukturisasi kredit mampu dijalankan dengan baik. Kemudian, hal itu dipicu oleh tranformasi digital.
"Berdampak pada pengelolaan biaya operasional atau operational expenditure yang lebih efisien dan efektif," katanya kepada wartawan, Rabu (23/2).
Pemulihan ekonomi juga turut berkontribusi pada kinerja bank BUMN. Ke depan, kata dia, prospek kinerja maupun saham masih baik. "Sektor perbankan itu memiliki posisi tawar-menawar yang cukup tinggi. Nilai penawaran saham untuk sektor perbankan sangat tinggi. Sehingga ini mendukung proses penemuan harga," katanya.
Sementara, Analis dari Asosiasi Analis Efek Indonesia (AAEI) Reza Priyambada mengatakan, hal ini menunjukkan jika bank BUMN tetap bisa menjalankan fungsi intermediaasi dengan baik.
"Kalau dilihat dari pencapaian kinerja para bank-bank BUMN ini kan sebenarnya tidak terlepas dari kondisi ekonomi yang ada. Kalau kita lihat, tampaknya para bank-bank BUMN meskipun di tengah pandemi tetap bisa melakukan fungsi intermediasi dengan baik di masyarakat," katanya.
Menurutnya, kinerja tersebut beberapa di antaranya ditopang oleh fee base income, pendapatan hingga efisiensi yang dilakukan. Efisiensi tersebut membuat beban bank menjadi berkurang.
"Mungkin karena semua sekarang serba terotomatisasi bisa saja penggunaan SDM berkurang, sehingga akan mengurangi biaya SDM. Terus kemudian biaya operasional berkurang juga," ujarnya.
Terkait BNI, dia mengatakan, laba perusahaan melesat tinggi karena berbagai upaya yang telah dilakukan di tahun sebelumnya. "Mereka sudah melakukan restrukturisasi kredit, dengan melakukan pencadangan di tahun sebelumnya. Jadi beban yang ditanggung 2021 menjadi lebih ringan. Maka dari itu meraka bisa meningkatkan labanya," terangnya.
Sumber: Liputan6.com
(mdk/azz)