Pertumbuhan Kredit Tahun ini Diproyeksi BI Bisa Lewati 9 Persen
Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo memproyeksikan pertumbuhan kredit perbankan tahun ini lebih tinggi dibandingkan 2021. Yakni, mampu tumbuh di atas 9 persen.
Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo memproyeksikan pertumbuhan kredit perbankan tahun ini lebih tinggi dibandingkan 2021. Yakni, mampu tumbuh di atas 9 persen.
"Prediksi kami kredit (perbankan) bisa 7 sampai 9 persen persen. Bahkan, bisa lebih tinggi, Alhamdulillah," katanya dalam acara Laporan Transparansi dan Akuntabilitas BI 2021 di Jakarta, Rabu (26/1).
-
Kapan puncak kredit BRI yang direstrukturisasi karena pandemi? Direktur Manajemen Risiko BRI Agus Sudiarto menjelaskan secara akumulatif kredit BRI yang direstrukturisasi karena pandemi tertinggi mencapai 30% dari total portofolio kredit, yang puncaknya terjadi sekitar September 2020 dengan nilai lebih dari Rp250 triliun.
-
Bagaimana BRI menjaga kualitas kreditnya di tengah kondisi ekonomi pasca pandemi? Tentunya, upaya ini membutuhkan cadangan risiko kredit yang cukup, dimana BRI telah melakukan pembentukan biaya CKPN yang besar selamat periode pandemi sampai 2022, dengan meningkatkan rasio Loan Loss Reserves (LLR) dari 4,4% di tahun 2019 menjadi 8,21% di tahun 2022.
-
Apa yang diraih oleh Bank Syariah Indonesia? BSI mendapatkan penghargaan sebagai The Indonesia Customer Experience of The Year – Banking Award dalam ajang Asian Experience Awards 2023.
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Bagaimana cara bank pemerintah berperan dalam mengatasi tantangan ekonomi? Selain itu, bank pemerintah juga seringkali memiliki peran strategis dalam mengatasi tantangan ekonomi, seperti mengelola krisis keuangan dan memberikan dukungan finansial kepada sektor-sektor yang dianggap vital bagi pembangunan ekonomi.
-
Apa saja fungsi utama bank pemerintah di Indonesia? Bank pemerintah memiliki sejumlah fungsi penting dalam mengelola keuangan negara dan menyelenggarakan sistem keuangan. Berikut adalah beberapa fungsi utama bank pemerintah: 1. Manajemen Keuangan Publik Bank pemerintah bertanggung jawab untuk mengelola keuangan publik, termasuk penerimaan dan pengeluaran negara. Mereka memproses transaksi keuangan pemerintah, mengelola anggaran, dan memastikan keseimbangan keuangan yang sehat. 2. Penyediaan Layanan Perbankan untuk Pemerintah Bank pemerintah menyediakan layanan perbankan khusus untuk pemerintah. Ini termasuk penempatan dana pemerintah, pembiayaan proyek-proyek pembangunan, dan pelaksanaan transaksi keuangan pemerintah secara efisien. 3. Pelaksanaan Kebijakan Moneter Bank pemerintah seringkali menjadi pelaksana kebijakan moneter yang ditetapkan oleh bank sentral. Mereka dapat berpartisipasi dalam pengaturan suku bunga, kontrol uang beredar, dan kebijakan lainnya untuk mencapai tujuan stabilitas ekonomi. 4. Pembiayaan Pembangunan. Salah satu peran kunci bank pemerintah adalah memberikan pembiayaan untuk proyek-proyek pembangunan nasional. Mereka dapat memberikan pinjaman jangka panjang untuk mendukung sektor-sektor strategis seperti infrastruktur, energi, dan industri. 5. Dukungan terhadap Sektor-sektor Kunci. Bank pemerintah dapat memberikan dukungan finansial khusus untuk sektor-sektor yang dianggap strategis bagi pertumbuhan ekonomi. Hal ini dapat mencakup sektor pertanian, pendidikan, dan kesehatan. 6. Penyelenggaraan Program Pemerintah. Bank pemerintah dapat menjadi penyelenggara program-program pemerintah, seperti program bantuan sosial atau program kredit bagi sektor-sektor tertentu. 7. Pengelolaan Risiko Keuangan. Dalam kapasitasnya sebagai lembaga keuangan yang besar, bank pemerintah juga berperan dalam mengelola risiko keuangan. Hal ini mencakup pemantauan dan penilaian risiko, serta penerapan strategi untuk mengurangi dampak risiko keuangan yang mungkin timbul. 8. Mendukung Kestabilan Sistem Keuangan. Bank pemerintah dapat berkontribusi dalam menjaga stabilitas sistem keuangan nasional. Mereka memiliki peran penting dalam menangani krisis keuangan dan memberikan dukungan finansial guna mencegah dampak yang lebih besar pada perekonomian.
Perry menerangkan, proyeksi atas pertumbuhan kredit perbankan tahun ini lantaran tingginya capaian vaksinasi Covid-19 di berbagai wilayah Indonesia. Terlebih, mulai bergulirnya vaksinasi dosis ketiga atau booster.
Menurutnya, dengan pelaksanaan booster akan mempercepat pembukaan operasional sektor-sektor ekonomi penting yang selama ini tertahan akibat pandemi Covid-19. Menyusul, terbentuknya kekebalan komunal atau herd immunity.
"Terimakasih kepada pemerintah yang sangat cepat (melakukan vaksinasi). InsyaAllah sebentar lagi booster," ucapnya.
Selain itu, berlanjutnya perbaikan ekonomi global yang berdampak pada kinerja ekspor yang tetap kuat, serta meningkatnya permintaan domestik dari kenaikan konsumsi dan investasi juga akan mendorong permintaan kredit.
"Jadi, mari kita tingkatkan kredit dan pembiayaan untuk pemulihan ekonomi dan usaha," tandasnya.
BI Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi 2022 Bisa 5,5 Persen, ini Faktor Pendorongnya
Gubernur Bank Indonesia (BI), Perry Warjiyo optimistis, pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2022 lebih baik dari tahun sebelumnya. Dia memproyeksikan pertumbuhan ekonomi tahun ini mencapai 4,7 persen sampai 5,5 persen, dari 3,2 persen hingga 4,0 persen pada 2021.
"Optimisme kami di tahun 2022 pertumbuhan ekonomi InsyaAllah akan lebih baik dari 2021 di kisaran 4,7 sampai 5,5 persen," ujarnya dalam acara Laporan Transparansi dan Akuntabilitas BI 2021 di Jakarta, Rabu (26/1)
Perry menyampaikan, proyeksi tersebut didorong oleh berlanjutnya perbaikan ekonomi global yang berdampak pada kinerja ekspor yang tetap kuat, serta meningkatnya permintaan domestik dari kenaikan konsumsi dan investasi.
Selain itu, kian kencangnya laju vaksinasi Covid-19 di berbagai wilayah Indonesia akan turut menjaga tren pemulihan ekonomi nasional. Hal ini lantaran mulai normalnya aktivitas ekonomi sosial di berbagai sektor publik setelah terbentuknya kekebalan komunal atau herd immunity.
Kemudian, berlanjutnya berbagai stimulus baik bersifat fiskal maupun moneter dan program pembiayan juga mampu memperkuat ketahanan ekonomi nasional dari dampak pandemi Covid-19.
"Sinergi kebijakan yang erat, inovasi, dan reformasi di sektor riil maupun sektor keuangan juga menjadi modal untuk semakin bangkit dan optimis akan pemulihan ekonomi Indonesia yang lebih baik pada tahun 2022," tutupnya.
(mdk/bim)