Satu Komandan KKB Noak Orarei Gabung NKRI, Serahkan Senjata dan Bendera Bintang Kejor
Noak Orarei mengaku berniat tulus dan berjanji atas keinginan diri sendiri kembali sebagai warga negara Indonesia yang setia kepada Pancasila dan UUD 1945. Pengakuan itu disampaikan Noak saat menggelar keterangan di Mapolres Kepulauan Yapen pada Rabu (17/3) kemarin.
Salah satu Komandan Sektor Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Kosiwo Kabupaten Kepulauan Yapen Papua bernama Noak Orarei, mengakui bagian dari Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Noak Orarei menyatakan siap kembali ke pangkuan ibu pertiwi untuk menjadi WNI.
"Ya benar (kembali ke NKRI), saudara Noak Orarei selama ini terlibat dan bergabung dengan KKB TNPB Wilayah Saireri Pimpinan Almarhum Rudi Orarei sejak Tahun 2014," kata Kadiv Humas Polri Irjen Raden Prabowo Argo Yuwono dalam keterangan tertulisnya, Kamis (18/3).
-
Kapan KM Rezki tenggelam? Peristiwa tenggelamnya KM Rezki diperkirakan terjadi sekira pukul 13.25 WITA, Sabtu, 2 Desember 2023.
-
Kapan Prabowo tiba di Sumatera Barat? Calon Presiden (Capres) nomor urut 2 Prabowo Subianto tiba di Bandara Internasional Minangkabau (BIM) Padang Pariaman pada Sabtu (9/12) pagi.
-
Kenapa TPS di Distrik Naikere rawan diserang KKB? Selain itu, kawasan Distrik Naikere rawan karena menjadi daerah perlintasan kelompok kriminal bersenjata (KKB)," tutur dia seperti dilansir Antara.
-
Apa yang ditemukan oleh KPK di kantor PT Hutama Karya? Penyidik, kata Ali, mendapatkan sejumlah dokumen terkait pengadaan yang diduga berhubungan dengan korupsi PT HK. "Temuan dokumen tersebut diantaranya berisi item-item pengadaan yang didug dilakukan secara melawan hukum," kata Ali.
-
Kenapa prajurit TNI menganiaya anggota KKB? Penyiksaan itu dilakukan prajurit TNI diduga kesal atas sikap Denius Kogoya yang ingin menebar teror membakar puskesmas kala itu.
-
Di mana penganiayaan terhadap anggota KKB terjadi? Di Puncak Jaya, khususnya di daerah Ilaga, Gome, dimana TKP itu terjadi (penyiksaan). Kita akan usut tuntas masalah ini. Apapun yang terjadi disana akan menjadi bahan untuk proses hukum nanti,” kata Izak saat jumpa pers di Jakarta, Senin (25/4).
Noak Orarei mengaku berniat tulus dan berjanji atas keinginan diri sendiri kembali sebagai warga negara Indonesia yang setia kepada Pancasila dan UUD 1945. Pengakuan itu disampaikan Noak saat menggelar keterangan di Mapolres Kepulauan Yapen pada Rabu (17/3) kemarin.
"Hari ini saya bersyukur dan berterima kasih kepada Bapak Kapolres Yapen karena dapat diterima dengan baik dan diberikan bantuan untuk dapat memulai kembali kehidupan yang lebih baik lagi untuk kesejahteraan anak istri dan keluarga saya," ujar Noak saat jumpa pers di Mapolres Kepulauan Yapen, Rabu 17 Maret 2021.
Dia berpesan kepada teman-teman di seluruh Papua khususnya di Kabupaten Kepulauan Yapen yang masih mendukung atau memperjuangkan Kemerdekaan Papua agar segera mengikuti jejaknya bergabung dengan NKRI.
"Saya selama ini terbebani dengan situasi yang sulit," ujar dia.
Pada kesempatan tersebut, Noak juga menyerahkan barang bukti kepada Kapolres berupa 2 pucuk senjata rakitan laras pendek, 7 butir amunisi jaliber 5,56, 1 butir amunisi kaliber 7,6, 7 butir amunisi kaliber 3,8, 1 buah bendera Bintang Kejora, 1 pasang pakaian loreng dan 1 buah topi rimba loreng.
Reporter: Muhammad Radityo Priyasmono
Sumber: Liputan6.com
Baca juga:
4 Anggota KKB Papua Pimpinan Joni Botak Ditangkap
Wamendes PDTT: Dana Desa untuk Kepentingan Desa, Bukan Separatis Macam KKB
Pilot Susi Air Disandera KKB Papua: Ditodong Senjata, Dilarang Bawa TNI-Polri
2 Pilot Susi Air Disandera KKB Papua Akhirnya Dibebaskan
KKB Papua Rekam Baku Tembak dengan TNI-Polri, Ini Video Penampakan Mereka
TNI Pastikan Korban Tewas Kontak Senjata di Sugapa Intan Jaya dari KKB, Bukan Sipil