10 Hari Jelang Wukuf, 162 Ribu Lebih Jemaah Haji Indonesia Sudah Berada di Makkah
Kedatangan jemaah haji Indonesia ke Tanah Suci masih terus berlangsung hingga 23 Juni 2023 mendatang. Semua jemaah haji reguler gelombang pertama sudah diberangkatkan ke Makkah dari Madinah.
Kedatangan jemaah haji Indonesia ke Tanah Suci masih terus berlangsung hingga 23 Juni 2023 mendatang. Semua jemaah haji reguler gelombang pertama sudah diberangkatkan ke Makkah dari Madinah.
Hingga Sabtu 17 Juni 2023, berdasarkan data yang dirilis Sistem Informasi dan Komputerisasi Haji Terpadu (Siskohat) untuk jemaah haji reguler gelombang pertama yang mendarat sejak 24 Mei lalu di Madinah, seluruhnya, sebanyak 100.275 jemaah saat ini sudah berada di Makkah. Mereka terbagi dalam 264 kelompok terbang (kloter).
-
Kapan jemaah haji melempar jumrah? Prosesi ini dilakukan pada hari-hari tertentu dalam perjalanan haji.
-
Mengapa jumlah jemaah haji yang meninggal tahun 2023 lebih tinggi dibanding tahun sebelumnya? Jumlah jemaah haji yang meninggal pada tahun 2023 ini jauh lebih banyak dibanding tahun sebelumnya. Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Debarkasi Solo menyebutkan jumlah jemaah haji asal Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) yang meninggal dunia dalam penyelenggaraan ibadah haji tahun 2023 cukup tinggi dibanding tahun sebelumnya.
-
Kapan jemaah haji tersebut diberangkatkan? Tapi, tadi dia sudah diberangkatkan bersama dengan jemaah haji Kloter 11 asal Maluku Utara,"
-
Mengapa jemaah haji melempar jumrah? Melempar jumrah merupakan gambaran umat Islam yang sedang melawan setan, nafsu yang disebabkan olehnya, dan melawan segala keburukan yang dibisikkan setan.
-
Kapan calon jamaah haji plus berangkat? Dalam hal waktu tunggu, periode untuk haji plus biasanya lebih singkat dibandingkan haji reguler.Akibatnya, biaya untuk program haji plus cenderung lebih tinggi.
-
Siapa yang berangkat haji? Rezky Aditya merasa sangat bersyukur atas kesempatan yang diberikan oleh Yang Maha Kuasa kepada dirinya dan istrinya, Citra Kirana, untuk dapat menunaikan ibadah haji tahun ini.
Di Makkah, jemaah gelombang kedua yang datang melalui Bandara King Abdul Aziz, Jeddah, tercatat sebanyak 62.341 orang yang berasal dari 164 kloter.
Dengan begitu, jumlah jemaah yang sudah berada di Makkah hingga pukul 24.00 WAS, Jumat 16 Juni, sebanyak 162.616 orang ditambah petugas haji. Masih ada 60 ribu lebih jemaah yang belum tiba.
74 Jemaah Wafat
Siskohat juga menginformasikan jumlah jemaah yang wafat hingga hari operasional ke-25 bertambah menjadi 74 orang. 30 Meninggal di Madinah dan 44 lainnya tutup usia di Makkah.
Sebagian besar jemaah yang meninggal berusia lanjut dan masuk dalam kategori risiko tinggi. Sementara untuk jemaah haji non risiko tinggi, Kepala KKHI Mekah dr Edi Supriyatna menjelaskan, penyebab mereka meninggal didominasi oleh penyakit jantung, tepatnya syok kardiogenik dan infark miokard. Keduanya juga merupakan dua penyakit tertinggi yang menyebabkan kematian jemaah secara umum.
Edi menambahkan, para jemaah nonristi itu tidak mendadak sakit jantung saat di Tanah Suci. Mereka sebenarnya sudah memiliki penyakit jantung di Tanah Air.
"Banyak jemaah haji tidak menyadari telah memiliki penyakit jantung," ungkap Edi kepada Media Center Haji.
Menurut data Penyelenggaraan Kesehatan Haji di Arab Saudi 2023, ada tiga penyakit penyebab banyaknya jemaah haji wafat, antara lain penyakit infark miokard akut (20 kasus), syok kardiogenik (16 kasus), dan stroke (5 kasus) dari total 66 kematian per 15 Juni 2023.
Infark miokard akut adalah penyakit jantung yang disebabkan oleh sumbatan pada arteri koroner. Syok kardiogenik adalah suatu kondisi di mana jantung tidak dapat memompa darah untuk mencukupi kebutuhan tubuh, kondisi ini sering kali dipicu oleh serangan jantung berat.
(mdk/bal)